Cerita Seks Remaja Nakalnya Lidah Si Valensia

Cerita Seks Remaja Nakalnya Lidah Si Valensia

Sexsex puas - Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayanglayang tertiup angin. Pucukpucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.

Agen Judi Online - Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Tomas dan Valensia  duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Tomas. Telapak tangannya mengusapusap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya. Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Valensia menahan nafas ketika menggeliatkan badannya.

Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Tomas yang licin dipenuhi buihbuih sabun. Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vaginanya. Valensia menggerakgerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Tomas. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

Valensia sangat mencintai Tomas, bisiknya.

Tomas mengusapusap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buihbuih berbentuk bolabola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Valensia. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buihbuih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bolabola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bolabola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Tomas.

Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Tomas dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Tomas sambil menarik nafas panjang. Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaanpertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Valensia yang lembut dan kadangkadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

Tomas juga sangat mencintai Valensia. Sebelumnya tak pernah Tomas rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini.. ujar Tomas.

Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masingmasing. Lalu Tomas menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusapusapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusapusapnya bongkah pantat gadis itu.

Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Tomas semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina gadis itu. Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Valensia di jari tengahnya. Diusapusapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

Tomaso.., Tomas nakal! desah Valensia sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Bandar Judi Online Terpercaya - Walau tengkuknya basah, Valensia merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Tomas semakin bebas mengusapusap. Membelai. Ia mengecup leher Tomas berulang kali ketika merasakan ujung jari Tomas menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusapusap. Valensia berulang kali mengecup leher Tomas. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

Karena vaginanya terendam dalam air, usapanusapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya. Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Tomas yang menarinari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

Aarrgghh.. Sstt.. Sstt.. rintihnya berulang kali.

Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapanusapan jari yang terasa kesat di lubang vaginanya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayanglayang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

Dengan cepat Tomas pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya. Dan diusapusapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buihbuih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremasremasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

Tomas, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh.. rintih Valensia sambil menggeliatkan pinggulnya.

Ia merasakan batang kemaluan Tomas semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang. Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerakgerak liar untuk memilinmilin lidah Tomas. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

Tomas menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Valensia. Sesaat ia mengusapusap bulubulu ikal di bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulubulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jarijarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina mungil itu berulang kali. Vagina yang baru kirakira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buihbuih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliatgeliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buihbuih sabun.

Aarrgghh..! rintih Valensia ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusapusapkan dua buah jarinya.

Agen Judi Online Terpercaya - Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Tomas telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat menganggukangguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelatcokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerahmerahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinarbinar mengamati lekukan yang indah itu.

Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi cep ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.

Tubuh Tomas bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Valensia bergerakgerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi uraturat di batang kemaluannya.

Setelah berdiri, Valensia merasakan telapak tangan Tomas mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Tomas menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vaginanya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali. Tomas agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengusdengus tak teratur. Dengan terburuburu, ia mendorong pinggulnya.

Argh, aarrgghh.., Tomas! rintih Valensia.

Masih sakit? tanya Tomas.

Sakit dikit.. jawab Valensia.

Tomas menarik batang kemaluannya perlahanlahan, kemudian mendorongnya kembali perlahanlahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahanlahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

Masih sakit, Sayang?

Hmm!

Sakit?

Enaak.., Tomas!

Tomas tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya. Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya!

Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ideide liar yang sensasional dalam bercinta. Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Tomas dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahanlahan Tomas menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

Aarrgghh..! rintih Valensia ketika merasakan batang kemaluan Tomas kembali menghunjam vaginanya.

Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Tomas. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat poripori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butirbutir keringat mulai merembes dari poriporinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Valensia beberapa kali terhenti ketika Tomas menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya. Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar cepakcepak yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Tomas. Dan setiap kali mendengar suara cepak itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubunubun.

Aarrgghh.., aarrgghh.., Tomaso!

Tomaso.., Valensia pipiis..!

Rintihan itu membuat Tomas semakin cepat menghentakhentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya. Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyutdenyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

Aarrgghh..! Aarrgghh..! Valensia, aarrgghh..! raung Tomas sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalamdalamnya.

Tomaso.., sstt, sstt.. desis Valensia berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu menembak mulut rahimnya.

Tembakan yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. Tembakan kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Tomas.

Aarrgghh.., Valensia! Argh.., enaknya! rintih Tomas di telinga murid yang sangat disayanginya itu.

Tomaso.., sstt.., sstt..! desis Valensia pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

Agen Judi Online Uang Asli - Kedua telapak tangan Tomas memangku bongkah pantat Valensia. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutankedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya, di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina yang sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

Puas, Sayang? bisik Tomas sambil mengusapusap punggung Valensia.

Puas banget!

Tomas sangat menyayangi Valensia.

Valensia juga sangat sayang pada Tomas, kata Valensia sambil mencium bibir Tomas.

Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Tomas mengkerut dan terlepas dari vagina Valensia.
Share:

Cerita Sakit campur Enak di Malam Pertama Suami Istri

 Cerita Sakit campur Enak di Malam Pertama Suami Istri
Sexsex puas - Panggil saja aku Evina, Statusku sekarang telah mempunyai suami.Setelah sekian lama kami menjalin hubungan tanpa status yang resmi dari KUA akhirnya pagi tadi sekitar pukul 08.00 disaksikan orang tua, 2 saksi resmi, dan ratusan orang dari pihak pengantin pria maupun waEvina, kami telah resmi menjadi sepasang suami istri yang telah sah, resmi, dan bebas untuk melakukan hubungan seks kapan saja dimana saja baik siang, malam, dikamar, didapur, dikamar mandi, ditengah rumah, sambil masak, sambil nonton TV, pokoknya kata pak penghulu tadi bilangnya bebas sebebasnya asal sesuai dengan aturan agama yang kami anut.

Tibalah saatnya kami memasuki malam pertama di kamar pengantin tepatnya sekitar pukul 23.30 dimana acara resepsi pernikahan telah usai, para tamu tidak ada lagi yang datang, dan orangorang dirumah juga tampaknya tinggal beberapa orang saja yang masih terjaga menunggu peralatan resepsi, adapun kebanyakan sudah tertidur pulas karena pasti kecapean melayani tamu demi tamu yang datang tak henti silih berganti baik tamu dari pengantin pria, pengantin waEvina, maupun tamu dari orang tua kami.

Setelah mengunci rapat pintu kamar, suamiku berkata setengah berbisik Dik, ini malam pertama kita sebagai suami istri. Tebak apa yang akan kita perbuat pertama kali dikamar pengantin ini? Mendengar pertanyaan suamiku tersebut aku hanya tertunduk malu sambil menggelenggelengkan kepala isyarat menjawab tidak tahu. Padahal sebenarnya dalam hatiku banyak sekali yang ingin kuungkapkan, namun karena aku malu jadi hanya bisa terdiam tanpa sanggup berkatakata.

Sesekali kulihat wajah suamiku yang tak henti menatap wajahku sambil tersenyum hingga akhirnya dia menggunakan telunjuknya untuk menganggat daguku agak tak terus tertunduk. Masih dengan perasaan malu, akupun menegakkan wajahku hingga menatap lurus ke wajah suamiku. Kulihat suamiku kembali tersenyum yang reflek kubalas senyuman suamiku itu dengan senyuman malu.


Abang kan sekarang sudah menjadi suami adik, tak perlu malu seperti itu lagi dong! Kita sudah halal untuk berduaduaan dikamar seperti ini, jangan takut digerebek hansip atau pak RT kaya semasa tunangan dulu canda suamiku coba mencairkan suasana. Aku hanya mengangguk sambil sedikit tertawa namun tetap menujukkan rasa malu.

cerita dewasa Dan kami pun lansung berpelukan, didalam pelukkan suamiku, aku merasa ada barang yang keras menempel di pahaku. ternyata tongkat tersebut adalah kerisnya si suamiku yang sudah mulai menegang. aku pun menatap suamiku dan suamiku lansung mencium bibir ku dan kedua tangannya satu meraba bagian dada ku dan satunya sudah masuk dalam CD ku sakit campur enak di malam pertama suami istri.


Terasa sekali bila suamiku memengang miss V ku, ia dengan lembut mengosokgosok klitorisku yang membuat aku tidak bisa mengontrol nafsu birahi yang mulai memanas ini. Dan aku juga mengosokgocok celana suami ku dan aku ciumcium leher suamiku dan setelah itu sambil tidak berpisah satu sama lain kami berdua berjalan step by step menuju ke ranjang.

Setelah sampai diranjang suamiku kayaknya sudah engak bisa nunggu lagi untuk menjalankan tugasnya ini, ia lansung membuka semua bajuku dan bajunya. Ia lansung mengajariku gimana untuk sedot kerisnya yang begitu panjang dan besar..hehehe sampaisampai mulutku yang kecil ini tidak muat untuk kerisnya.

Aku pun berusaha supaya tidak mengecewakan suamiku, aku jilat dan hisap perlahanlahan keris suamiku kadang aku melirik ekspresi suamiku yang sedang menikmati serviceku yang amatir ini. Setelah sekitar 10 menit aku sedot suamiku meminta untuk foreplay dengan posisi 69. Aku sendiri si agak malu karena belum pernah barangku di jilat sama orang lain, dengan muka yang malu saya juga menuruti permintaan suamiku. Suamiku lansung menjilatjilat miss V ku yang sudah mulai basah berlendir itu dan kami sesama saling menyervis satu sama lain.

Setelah foreplay nya selesai suamiku membaringkanku dan membuka lebar kedua kakiku, walau masih malu dan sedikit deg degan karna aku ni masih perawan, jadi aku pun dengan lembut bilang sama suamiku untuk pelanpelan aja, maklum belum pernah ML takut sakit juga.


Dan suamiku pun mulainya dengan pelanpelan dan ia coba untuk memasukkan kerisnya ke miss v ku, ia mulai dengan lembut pelanpelan memasukkan kepala kerisnya namun karena sakit saya pun menahan tubuh suamiku untuk berhenti sejenak dan perlahanlahan masuk. Suamiku tau kalau aku lagi sakit jadi dia pun dengan halus mainnya. Perlahanlahan keris pun masuk ke dalam miss v ku dan terasa banget kalu ada tongkat yang keras muat dalam lobang miss v ku. dan perasaan itu susah untuk dikatakan sakit campur enak.

Suami ku pun pelanpelan keluar masuk kerisnya dan lamalama mungkin karna aku juga teransang jadinya engak gt terasa sakitnya malahan ada satu perasaan yang enak then aku pun menikmatinya, setelah 20 menit gitu suamiku bergoyanggoyang diatas tubuhku, aku melihat kalau suamiku sudah mulai kecapean jadi aku pun menyuruh suamiku untuk mengajarku posisi lain yang biar aku yang menyervisnya. si suamiku lansung ambil keluar kerisnya, dan dikerisnya terdapat banyak darah perawanku yang sudah aku pertahankan sekian lama.

Dan suamiku lansung baring diranjang dan menyuruh aku untuk menaikinya ya kayak lagi nunggang kuda suamiku menyuruh aku untuk bergoyang dan dia menempatkan tangan ku di dada nya untuk jarijariku bisa bermain sama puting nya.


Dan suamiku kedua tangannya juga sambil merabaraba dada ku yang kian montok.
Setelah aku goyanggoyang lumayan lama, suamiku memintaku untuk berdiri dan merungkuk di ranjang, sedangkan suamiku bangun dan berlutut dibelakangku. ia mengangkat pinggulku dan menusuk dari belakang. dipikiran ku suamiku ini kuat juga ya sudah mau sejam kami berhubungan tapi suamiku masih terlihat fit aja. Dan suamiku juga dorongdorong aku dari belakang, makin didorong terasa kecepatan dorongannya semakin cepat, cepat, cepat, dan makin cepat, habis itu suamiku lansung ambil keluar kerisnya dan lansung memutar badanku untuk berbaring dan menyemprot maninya di mukaku. Maninya yang menetes di muka ku terasa panas dan ada sedikit bau.

Setelah semua mani nya crot dimukaku, aku sedot lagi keris suamiku nampak sekali kalau suamiku terasa sangat nikmat.
Share:

Ngentot Teman Di WC Sekolah Nikmatnya

Ngentot Teman Di WC Sekolah Nikmatnya

Sexsex puas - Inisialku IS seorang laki-laki & tinggal di Kota T, Ini adalah kisah nyata petualangan ku sewaktu SMA dulu, tepatnya tahun 1999 saat itu usiaku beranjak 19 thn tinggiku 170 dgn BB 55Kg dan wajah sekilas Mirip christian Sugiyono minus agak kurus porsi badan ku.

Aku adalah seorang yg agak pendiam & kurang bergaul dlm lingkungan sekolah, boleh dibilang aku adalah seorang kutu buku & itu dpt kubuktikan dengan keberhasilanku yg selalu masuk ranking 3 besar dikelas. semua ini berawal dari kedekatanku dgn teman wanita sekelasku Sebut saja namanya "Devi" Usia nya beranjak 18 thn tinggi 155 & BB 48 dan sekilas mirip dengan Jane Shalimar. Porsi tubuh TOGE PASAR ( untuk ukuran ank sekolah TOGE nya ini cukuplah matang dgn uk Bra 36 B+).

Singkat cerita awalnya aku pacaran juga tidak ada pikiran tuk berbuat yg tidak-tidak dgnnya krn murni aku sangat menyanyangi & mencintai dia. semua ini berawal dari obrolan Devi dgn tmn dekatnya widya yg terdengar samar olehku : " Mel kemarin loe nonton di 21 ngapain aja ? ahk ngk ngapa-ngapain kok wid ! abis si IS diam aja tuh sambil ngemil ( mksd nya aku ). yach....loe nya juga diem aja gitu...., yach gw malu donk wid masa wanita yg mulai duluan...Akh loe ber 2 payah...ngk kaya gw ama roy...!

akupun bergegas keluar kelas sejenak tuk ke WC dan cuci muka sejenak..., didlm wc ku berfikir " apa maksud pembicaraan mereka tadi yach ? bel masuk istirahat pun berbunyi & bergegas ku kembali ke kelas. jam 13.30 teng bel pulang berbunyi, segera ku dekati Devi & menanyakan maksud dan arti semua pembicaraan yg tadi aku dengar. Devi pun menjelaskan klo aku tuh dibilang payah ama widya krn didalam 21 ngk ngapa-ngapain ! akupun balik bertanya maksudnya ngapain itu apa ? Devi pun menjawab + berlari dariku " ngk megang, raba & nyium "

Agen Judi Online - Aku pun terdiam sejenak mengartikan sendiri perkataan Devi. nurani laki-laki ku pun berontak tak terima aku di bilang payah & ngk punya nafsu selain ama buku. ku berlari dan menghampiri Devi tuk minta maaf atas kejadian kemarin ! dan Devi pun menjawab seakan menantangku " Emang nya klo km minta maaf trus km berani mencium aku " di tantang seperti itu semakin membuatku marah + horny " ayo siapa takut....! akhirnya ku gandeng dia pulang sekolah & melewati belakang sebuah Hall basket dekat sekolah ku, di sinilah semuanya di mulai setelah melihat situasi yg cukup sepi ku beranikan untuk memeluk & merabanya serta mencium bibirnya ( gila inilah pertama kalinya aku merasakan meraba seluruh tubuh wanita walaupun msh berpakaian lengkap) ada sekitar 5 menit aku meraba tubuh Devi yg montok serta permainan bibir Devi yang sangat liar hampir ngos-ngosan aku meladeni permainan bibir Devi yg selalu berusaha menarik lidahku dengan sedotan bibirnya. setelah kami terpuaskan walaupun hanya 5 menit akupun bergegas pulang tuk mengantar Devi pulang.

keesokan harinya hubungan ku & Devi pun semakin mesra dan akupun semakin dekat dgn nya. hari ini pulang sekolah agak sore krn aku dan Devi hrs mengikuti Pendalaman materi tuk persiapan EBTANAS.bel pulang berbunyi akupun segera menghampiri Devi "yuk kita pulang" kata Devi ! aku pun jawab ntar aja Dev ada yg ingin aku bicarakan.... yach udah sekalian kita pulang aja kan bisa...., aku pun mengulur waktu sekalian liat situasi kelas yg sdh sepi..., setelah semua kondisi terasa aman langsung aja aku tubruk Devi dan langsung memeluk serta merabanya secara liar dan Devi pun berusaha berontak "apa-apaan sih yang jgn disini ahk kan terbuka gini tempatnya" aku ngk pedulikan ucapannya.

Darah berdesir semakin kencang ingin melampiaskan nafsu yg sudah kupendam, Ku raba & ku cium bibirnya terus menerus walaupun ada perlawanan darinya berusaha melepaskan diri dari dekapanku. semakin berontak semakin membabi buta kuhasratkan nafsuku pada Devi, langsung aja ku remas toket besarnya dan ku usapkan selangkangan dan perlawanan pun semakin kendor, aku merasa Devi sdh mulai bisa menerima dan ikut terbawa nafsu akibat seranganku. trus ku buka kancing seragam sekolahnya dan mulai merasuki toketnya yg terasa sangat empuk dan ku usap dan kujilati ujung pentilnya yg lumayan besar seukuran kelereng yg paling kecil, Devi pun semakin mengelinjang ketika ku jilati penti & kuangkat roknya serta tanganku mulai mengusap memeknya yg terasa sangat basah ketika ku usap celana dalam nya.

Agen Judi Online Terpercaya - Ku bisikan ke telinga Devi tuk membuka celana dalam nya " jgn disini yang.... nanti ketauan katanya " akupun berinisiatif tuk mengiring Devi ke WC sekolah ( setelah liat kanan-kiri oke) aku & Devi pun bergegas msk ke dlam WC sekolah...., entahlah apa yg ada dibenak ku & Devi saat itu yg ada hanyalah kenikmatan yg ingin segera tertuntaskan. (padahal WC disekolahan kami terkenal dgn angkernya & sering siswi perempuan kesurupan setelah memasuki Wc di sekolah kami tsB) ahkk... Cerita sex anak sekolah lainya di ceritadewasa17tahun.infopeduli setan krn kami berdua juga setan...hahahahahaha...! lanjut Gan.., Langsung aku kunci dr dalam wc itu dan aku pun msk ke kamar mandinya & kembali aku kunci dr dalam ku buka kembali kancing seragam Devi dan ku angkat Cup Bra nya dan kuremas dan kujilati dgn nikmat ( gila gede bgt nih toket ku raba dgn kedua tangan ku tak dapat menutupi besarnya toket Devi) semakin leluasaku aku bergerak & Devi pun tdk tinggal diam, kembali dia memainkan bibirnya tuk mencium dan menarik lidahku dgn buas.

Aku pun semakin panas ku usapkan kembali dan segera melorotkan celana dalam Devi tanpa meminta ijin dulu..., kuusap memeknya yg ditumbuhi bulu agak lebat, segera ku berpaling kebawah ( oh ini tuh bentuk memek.... gila semakin terangsang ku melihatnya..., tanpa ba,,bo,,bu langsung ku raba & jilati memek Devi ( Devi tersentak kaget & berusaha ngedorong mukaku dari memeknya ) ihhkkkk... Gw mau ahkk yang..! akupun sontak berhenti, ada apa gerangan & bertanya ( knp mel..? sakit yach...) Devi pun menjawab ( enak kok yang..., tapi aku kan malu...! mang km ngk jorok apa ngejilati memek aku..?) aku pun jawab dgn lembut " mel aku kan pacar km & aku sayang ama km " jadi aku hrs bisa buat km senang & bahagia dan aku juga ngk merasa jorok menjilati memek km... aku suka kok...( Boleh di bayangin gan..... Gimana aroma memek yg satu hari penuh belum di bersihin....agak asem dgn aroma yg agak bacin...wkwkwwkwkwk) tapi klo yg namanya nafsu dah di ubun-ubun pake aja istilah "tai kucing aja berasa coklat" hehehehehehe.......Lanjut Gan ?

Devi pun segera menarik Rok nya ke atas dan membiarkan aku menjilati kembali memeknya ( dgn posisi Devi bersandar di tembok dan aku berjongkok dan ku sandarkan satu kakinya ke punggung ku biar sedikit terbuka selangkangannya) lidahku pun tak henti menjilati & menyeruput seluruh bagian memek Devi dan kedua tanganku bertumpu di kedua toketnya meraba serta menarik pentiknya dengan sedikit liar dan Devi pun terasa sangat menukmati permaianan ku dengan nafasnya yg sdh tidak beraturan " ohhh...ohh...enak yank....trussssss. yank...., 15 mnt berselang Devi seperti berhenti bernafas & terasa kejang badannya, Devi pun segera menarik kepalaku dari memeknya dan bilang Cukup yank....(aku pun kaget kenapa lagi nih...? apa tak sengaja mengigit memeknya ) Devi pun bilang dia puas " aku sdh keluar yank..." Devi pun segera menarik aku tuk berdiri & memeluk aku dgn sangat lembut.... terima kasih yach yank.....

Agen Judi Online Uang Asli - Justru aKu tambah bingung ! ( lah ini kontolku msh tegak berdiri ) aku pun segera mengarahkan kontolku ke mulut Devi..., tapi ternyata Devi menolak katanya jijik....yach udah aku arahkan lagi aja ke memeknya..., kembali dia menolak..."jgn yank...aku msh perawan " ! gila..... kentang nih....! langsung aja aku inisiatif yach udah km kocokin aja pake ludah kamu..., " ( Devi mengangguk tanda setuju ) ternyata 5 mnt berlalu tak ada kunjung nih kontol mo muncrat ( Devi mulai ngeluh cape..) yach udah km menghadap tembok aja deh " km mo ngapain yank....jgn dimasukin ke memek aku yach ?" aku jawab "yach udah ngk ! ( dgnm posisi berdiri membelakangi ku ku arahkan kontolku ke belahan paha Devi yg montok ) ku sodok maju mundur sambil kedua tanganku memegangi pinggulnya agar sodokannya terasa nikmat dan pas !

Kembali 5 mnt tdk ada tanda kontol nih mo muncrat aku pun bersikeras meminta Devi tuk sepongbob kontolku ( bersamaan dgn itu terdengar suara Adzan magrib ) gilaa..... tak terasa sdh Pkl 18.15wib) aku pun sontak kaget dan Devi pun terlihat sedikit mengeluarkan air mata (kami pun segera membereskan kembali seragam sekolah dan nergegas meningalkan Wc sekolah tuk pulang. Di perjalanan pulang ku meminta maaf sm Devi dgn apa yg terjadi tadi...., tapi dia hanya diam saja ( aku tdk tahu mungkin dia marah sama ku) samapai ku antar pulang pun dia hanya diam dan membisu
Share:

Cerita Seks Di Perkosa Beramai ramai di Waktu SMA

Cerita Seks Di Perkosa Beramai ramai di Waktu SMA

Sexsex puas - Cerita ini berawal dari seorang perempuan yang seksi lalu diperkosa oleh lima orang mahasiswa . Meskipun usia pernikahanku dengan Mas Robi telah menginjak enam tahun, kitekite belum juga dikaruniai anak. Padahal hubungan seksku dengan suamiku berjalan seakanakan yang dilakukan banyak orang.

Sebut saja namaku Tantri (29 tahun). Aku selisih lima tahun dengan Mas Robi. Jujur kuakui, suamiku itu memang orangnya cakap dengan badan yang atletis. Dalam bentuk barang pun, dia mencukupiku bahkan berlebihlebihan.

Mobil Jaguar saja ia belikan untukku. Setiap hari aku selalu disibukkan oleh acaraacara yang kubuat sendiri. Mulai creambath di salon, spa, maupun mandi sauna. Di hampir semua restoran mewah, awak selalu disambut dengan hangat karena aku memang sering makan di sana serta biasa memberikan tips berlebih.

Di usia pernikahanku ini yang sRobirang ini, suamiku masih abadi menyayangi dan terus memanjakanku. Demikian juga denganku. Apapun yang dia minta selalu kuberikan, meskipun pernah suatu saat aku sudah tertidur kecapRobin, kanda esa dengan manja memintaku untuk bercinta. awak tak segansegan bagi melayaninya.

Seperti biasa, saat ego melayani kebutuhan biologis suamiku, dia selalu mencumbuiku dengan penuh nafsu serta digoyangnya tubuhku dengan penuh gairah hingga tersentaksentak. Satu saja kelemahannya, seperti biasa abang Robi hanya bisa menggoyangku tak sampai sepuluh menit. Dalam diwaktu selama itu, aku bahkan seringkali masih belum orgasme.
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, berita bokep
Karena rasa sayangku padanya, aku pun hampir selalu berpurapura sampai kedalam puncak bersamanya. Sayang, sebagai perempuan alami lamakelamaan ego juga menginginkan cocok dan klimaks pada permainan cinta yang intim.

Bahkan kurasakan gairah seksku kian tradisional bergejolak tak terbendung. Sebagai pelampiasan, aku menguji memuaskan gairah seksku degan berbagai vibrator yang kubeli di sex shop. Dengan vibrator dan ditemani kepingkeping VCD porno, aku berusaha memuaskan nafsu seksku.

Hanya saja, itu semua kulakukan tanpa sepengetahuan suamiku. hamba khawatir bila ia amati. Tentunya beliau bakal sangat terpukul bahkan mungkin akan jadi minder.

Namun, di lainnya pihak, semua upaya yang kulakukan bagi memuaskan sendiri nafsu seksku ternyata membuatku merasa semakin gemblung. Gairah seksku yang menggebugebu justru semakin tidak terpuaskan. Bahkan ketika aku sudah menambah kesibukanku, tetap saja gairahgairah ini ada mengganggu.

Di antar kegundahanku itu muncul seorang teman lamaku yang menawarkan usaha membangun rumah di daerah sekitar kampus di Cawang untuk dijadikan tempat kost mahasiswa. sebab kupikir aku mempunyai deposito cukup banyak, maka kuputuskan mengkonsultasikan hal itu bagi raka Robi.

Karena cintanya padaku, Mas Robi pun mendukung rencanaku itu. Sebenarnya dulu aku pernah kuliah arsitektur meskipun tidak lulus karena keburu menikah dengan Mas satu. Karena itu, aku beranikan diri memimpin sendiri projek pembangunan rumah asrama itu walaupun sungguhsungguh lestari dibantu oleh lembaga kontraktor Robi kakang Robi. Yang jelas, keseluruhan desain rumah itu, aku sendiri yang buat sesuai dengan seleraku.

Setelah rumah ini berdiri, beberapa mahasiswa mulai ngekost di tempat itu. Di pada rumah itu aku sengaja membuat satusatunya lobi kamar yang cukup besar ataupun tidak disewakan. Pikirku, mungkin satusatunya saat bisa kugunakan sebagai tempat bersantai bersamasama suamiku.

Ruangan itu kulengkapi dengan berbagai peralatan rumah tangga seperti furniture, televisi, lemari es, dan AC. Selain itu, di dalamnya juga tersedia kamar mandi sendiri beserta dapur. Ruangan itu juga kadang kugunakan pada awal bulan untuk istirahat sRobiligus menarik uang wisma. Ruangan ini sendiri letaknya dikelilingi oleh kamarkamar kost yang jumlah seluruhnya 20 kamar. Ini pasti baru tahap asal mula. Nanti aku berencana untuk meledakkan lagi jumlahnya.


Di rumah kostku yang besar itu, sRobirang gres dihuni oleh tiga belas orang mahasiswa berusia 1922 tahun yang kebanyakan berasal dari seberang. Kebanyakan dari manusiamanusia itu sesungguhnya masih saling mengenal ataupun saudara renggang. Biasalah, setelah satu manusia merasa cocok, dia lalu mempromosikannya bagi yang lainlain. MerRobilah penduduk awal rumah kostku yang baru kubuka. Sebagian dari oknumoknum ini membawa komputer, bahkan televisi dan VCD player.

Saat itu sebenarnya bukan awal bulan. enggak biasanya memang aku datang ke rumah kost di disaat seolaholah itu. Hal itu kusengaja. Aku hanya ingin mencoba keadaan. SRobilian melepas kepenatan sehabis beli di mal.

Tanpa sengaja, aku melihat dua, tiga, . lima orang mahasiswa penghuni kostku sedang asyik menonton VCD porno di salah satu kamar yang terbuka pintunya. Aku mengenali merRobi semua dengan baik: Edi, Parlin, Franki, Jo, dan Ben. Karena pesawat televisinya menuju ke pintu, ane juga bisa melihat jenis VCD yang sedangkan orangorang ini tonton. Gangbang enggak main anakanak muda jaman kali ini memang sudah lebih maju. Dengan geli, kulihat sebagian dari merRobi sambil menonton televisi, juga menggosokgosok bagian selangkangannya yang menyembul.

Aku tertawa kecil melihat tingkah merRobi dan ada keisenganku untuk mengganggu merRobi. Saat itu merRobi belum sadar dengan kedatanganku, maka kutimbulkan kecil kegaduhan dengan menutup keranjang sampah yang terbuat dari seng dengan cukup keras. Ya, sRobirang merRobi tahu kalau aku datang.

Lalu aku membuka blazerku sehingga sRobirang aku mengenakan tanktop bentuk pink yang melRobit ketat di tubuhku serta tertarik sebagian ke atas sehingga memamerkan pusat dan perutku yang rata. Aku yakin, dari jarak sekitar lima meter, merRobi pun bisa melihat kedua putingku yang menonjol dari balik tanktop ketatku akibat beta pastinya tidak mengenakan bra. Kebetulan, saat itu aku pun mengenakan rok super mini tanpa stocking, yang dipadu dengan sepatu berhak tinggi merk Gucci. Aku merasa horny sRobili apalagi waktu tahu merRobi terganggu keasyikannya menonton dan mencuricuri pandang kepadaku

Kugembok pintu gerbang besar untuk masuk ke rumah kostku. Sengaja juga kulakukan itu dengan nada yang cukup keras bagi menandaskan bahwa kelima penghuni kostku mendengarnya. Lalu sambil melenggang seksi, aku berjalan menuju ruangan pribadiku. Kebetulan areal itu letak pintunya berhadapan terangterangan dengan pintu kamar tempat kelima mahasiswa itu sedang nonton vcd bokep.

Aku membuka kunci pintu kamarku. Dalam hati aku merasa geli bercampur dengan horny. Dari pantulan lubang angin kamarku, guwe bisa melihat kalau kelima anak muda ini sRobirang tidak sedangkan menonton VCD lagi, melainkan sedang memperhatikan diriku. Senang sRobili rasanya bisa menggairahkan anakanak muda itu.. hamba pun masuk, dan sengaja pintu tidak kututup dengan sidang. Masih ada sedikit celah yang terbuka.

Di dalam, aku mengungkap gorden jendela kamarku yang lebar. Ketika terbuka, aku bisa melihat kelima mahasiswa itu jadi buruburu berpurapura tak mengamatiku. Aku jadi semakin geli sendiri. Dengan santai, kunyalakan AC dan kurebahkan tubuhku sejenak di sofa depan jendela sambil menyalakan televisi.

Sesaat kemudian, sambil menyiapkan minuman dingin, aku beranjak ke kamar mandi maupun merancang bathtub dengan air hangat.

Nah, sRobirang tibalah saatnya. aku merasa degdegan juga. awak bangkit, dan sambil purapura berjalan kedalam sana kemari membereskan barangbarang, aku yakinkan kalau kelima mahasiswa itu masih mencuricuri pandang mengintipku Setelah yakin, aku pelanpelan diawali mencopoti pakaianku Tanktopku Rok miniku dan juga terakhir, CDku yang berenda merk Victorias Secret

Dalam hati guwe tertawa sRobiligus horny, karena tahu sRobirang kelima anak muda itu pasti sedang melotot dan menahan air liurnya. Aku sendiri mengalami selangkanganku melembab. Lalu aku melenggang kedalam didalam kamar mandi. Pintu kamar mandi tetap kubiarkan terbuka lebar.

Kuceburkan tubuhku ke dalam bathtub. adakalanya kubasuh tubuh mulai dari wajah, leher, sampai ke kaki. Kunikmati sesaat kehangatan cairan sambil kutenangkan pikiranku Beberapa diwaktu pikiranku melambung bagaimana seandainya saat ini aku bisa menyalurkan gairahku dan mencapai puncak kenikmatan.

Setelah selesai, aku kemudian menggunakan shower untuk membersihkan tubuhku Posisiku saat itu menghadap ke arah pancuran dan membelakangi pintu

Secara tak sengaja, aku dikejutkan oleh berbentuk tangan yang memelukku dari belakang. manusia ini berusaha menciumiku sambil tangannya menggerayangi maupun meremasi kedua payudaraku.

Dengan tafsir terkejut, kurasakan remasanremasan tangan itu amatlah penuh nafsu. Orang itu terus mencumbuiku dengan ganas. Dengan sekuat tenaga, aku membalikkan tubuhku

Ya ampun, Edi.!! jeritku. Bagaimana dikau bisa masuk ke sini?!

Edi tak menjawabku. Sebaliknya ia kini berusaha mendRobip tubuhku dari depan. Ternyata ia pun pernah dalam keadaan bugil. Senjatanya yang gigih kurasakan menggesekgesek bagianbagian tubuhku

Edi, jangan.!! ego berusaha melepaskan diri dari dRobipan ataupun cumbuannya. Apa daya, tenagaku kalah jauh dengannya. Tubuh kRobirnya dengan keras dan mantap mencengkeramku sampai aku ngosngosan Sementara itu mulutnya selalu bekerja mencumbui segala babak tubuhku yang terjangkaunya.
Meskipun aku sudah berteriak namun Edi tetap saja melakukan aksinya. Aku pun tahu kurang ada orang luar yang akan bisa mendengarku risiko pintu gerbang depan yang kokoh pernah kugembok sendiri. Akhirnya hamba gagal mengukuhkan kehormatanku Sambil berdiri, mahluk itu melakukan penetrasi ke dalam tubuhku dan menggoyangku habishabisan. gue sempat terhenyak karena tak siap saat menerima penetrasinya. Penisnya ternyata begitu keras dan tubuhku dihunjaminya tanpa ampun..

Bahkan setelah itu Edi membalikkan tubuhku dan terus menggoyangku selama beberapa saat hingga alhasil mahluk itu runtuh setelah mencapai klimaksnya.

Lalu Edi pun ngeloyor pergi. Dengan bodi selalu basah oleh air sabun maupun keringat serta air mani Edi, segera kuraih handuk untuk mengeringkan tubuhku. Dengan pikiran yang masih kalut, kukenakan kimono dan keluar dari kamar mandi

Namun, begitu keluar kamar mandi, aku betulbetul terkejut ketika Franki tibatiba muncul dan menubrukku. Aku pertama sadar kalau temanteman Edi pernah menunggu di luar. Didorongnya tubuhku dan disandarkannya ke dinding.

Franki. jangan. hamba hanya sempat mengeluh pendek sebab Franki tak peduli maupun tak mau pula menyianyiakan kesempatan

Dalam keadaan berdiri, kimonoku disingkapnya lalu kembali ane disetubuhi dalam keadaan berdiri oleh Franki dengan ganas dan penuh nafsu. Aku yang sudah kecapRobin tak bisa berbuat banyak.

Tubuhku sampai terangkatangkat dan salah satu kakiku diangkat Franki ke atas. selama disetubuhi Franki, sekilas awak melihat sekeliling. Parlin, Jo maupun Ben tampak sedang menonton invasi kitakita dengan pandangan nanar. sedang Edi entah ke mana Gorden dan pintu kamarku pernah tertutup rapat.

Akhirnya, Franki sampai pada puncaknya. Sementara air maninya masih meleleh keluar dari penisnya yang memenuhi vaginaku kedua tangannya mencengkeram kedua pergelangan tanganku kedalam tembok Sementara itu mulutnya dengan ganas menciumi bibirku sampai aku kehabisan napas.

Ketika mahluk itu melepasku, aku pun ambruk ke lantai imbas kecapRobin. Jo lalu menghampiriku maupun memberiku segelas minuman teduh Aku tidak tahu apakah yang dimasukkan Jo ke dalam minuman itu. Yang jelas rasanya agak aneh ataupun tak konvensional kemudian menimbulkan imbas yang aneh juga pada tubuhku.

Jo menolongku berdiri lalu melepaskan kimonoku yang acakacakan. Kemudian ia membopong tubuhku ke tempat tidur. Di sana kembali gue menjadi bulanbulanan merRobi. Jo menciumi ataupun mencumbuku penuh nafsu. Tanpa kusadari, tubuhku mulai merespon permainan merRobi Ketika Jo mulai tidak sabar menggoyangku, aku pun mulai menggeliat mengimbangi getaran Jo yang ajaib itu. Aku juga diawali merintihrintih nikmat.

Jooo. aaah. oooohhh. Jooo

Melihat reaksiku yang berbeda kepada rRobinrRobinnya yang terdahulu, tentu saja membuat Jo semakin semangat. kelihatan sRobili ia ingin memberikan yang terbaik untukku Aku pun sama sRobili tak memberikan perlawanan terhadap Jo. Aku bahkan memperlakukan Jo sama seperti ketika aku sedang bercinta dengan suamiku

Melihat itu, Ben jadi tak tahan dan mulai menyerbu juga dia memaksaku untuk mengulum penisnya Mulanya ego raguragu Aku belum pernah melakukan hal seperti itu. Tapi sepertinya aku mulai mendapatkan daya entah dari mana Tanpa pikir panjang, kukulum penis Ben yang sudah betulbetul mengeras.

Lamalama aku merasakan kenikmatan. Gairahgairahku yang selama ini terpendam, akhirnya seperti lunas terbayar. Bahkan ketika Jo pernah mencapai klimaks dan gantian Ben yang menggoyangku, beta pernah enggak menolak lagi.

SRobirang Ben yang menindih dan berpacu denganku seperti sepasang tali hati sehingga kami berdua mencapai puncak bersama.


Terakhir, masih ada Parlin yang harus kulayani. Ia pun rupanya pernah tak sabar menunggu gilirannya yang terakhir. Bagaikan banteng ketaton, ia menindih dan menggoyangku Kali ini aku mencapai orgasme beberapa kali. Rupanya Parlin yang paling berpengalaman di antara keempat rRobinnya ia cepat mengatur tempo dan ia pun tampak senang melihatku beberapa bengawan mencapai orgasme lebih mulanya. Setelah lima belas menit lebih, ia pun menyiramkan spermanya ke tubuhku Pada saat yang bersamaan, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya bersamanya

Sambil penisnya tetap tertanam di tubuhku, kitakita berpelukan erat seolah tak mau saling melepas. Bibir kami pun saling memagut dan berciuman seperti sepasang kRobisih yang sudah lama tak saling berjumpa.

Akhirnya. kami berenam pun saling bergeletakan di berbagai tempat di kamarku selama beberapa saat. Ada perasaan takut dan dosa yang kami rasakan bercampur dengan rasakan nikmat yang tiada tara.

Setelah pengumuman itu, jika beta datang ke sana, merRobi seringkali berusaha secara tibatiba mengeroyokku maupun menyetubuhiku bersamasama. Kadang aku bisa menghindar, kadang aku pun melengahkan merRobi melakukannya, terutama apabila suasana di tempat kost sedang sepi.

Aku tidak tahu apa aku harus menyesal atau bahkan merasa bahagia karena kini aku bisa merasakan kepuasan seks yang luar biasa. walaupun itu dengan cara dikeroyok oleh lima pemuda di tempat kostku.
Share:

Nikmatnya Perawan Pacarku dan Adik-Adiknya

Nikmatnya Perawan Pacarku dan Adik-Adiknya

Sexsex puas - Cerita ini berawal ketika aku pacaran dengan Riska. Riska adalah seorang gadis mungil dengan tubuh yang seksi dan dibalut oleh kulit yang putih mulus. Walaupun payudaranya tidak terlalu besar, ya... kira-kira berukuran 34 lah. Selama pacaran, kami belum pernah berhubungan badan. Hanya saja kalau nafsu sudah tidak bisa ditahan, biasanya kami melakukan oral seks.


Riska memiliki dua orang adik perempuan yang cantik. Adiknya yang pertama, namanya Tika, juga mempunyai kulit yang putih mulus. Namun payudaranya jauh lebih besar daripada kakaknya. Menurut kakaknya, ukurannya 36B. Inilah yang selalu menjadi perhatianku kalau aku sedang ngapel ke rumah Riska.

Payudaranya yang berayun-ayun kalau sedang berjalan, membuat penisku berdiri tegak karena membayangkan betapa enaknya memegang payudaranya. Sedangkan adiknya yang kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Vika. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Tubuhnya semampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yang ketat, hanya terlihat tonjolan kecil dengan puting yang mencuat. Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual.

Agen Judi Online - Pada suatu hari, saat di rumah Riska sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, pikiranku langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Riska mengenakan daster dengan potongan dada yang rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dengan kulitnya. Kebetulan saat itu aku membawa VCD yang baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dengan Riska. Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Riska menyodorkan sebuah VCD porno.
"Hei, dapat darimana sayang?" tanyaku sedikit terkejut.

"Dari teman. Tadi dia titip ke Riska karena takut ketahuan ibunya", katanya sambil duduk di pangkuanku.
"Nonton ini aja ya sayang. Riska kan belum pernah nonton yang kayak gini, ya?" pintanya sedikit memaksa.
"Oke, terserah kamu", jawabku sambil menyalakan TV.

Beberapa menit kemuRiska, kami terpaku pada adegan panas demi adegan panas yang ditampilkan. Tanpa terasa penisku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Riska yang duduk di pangkuanku. Riska pun memandang ke arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan.
"Ehm, kamu udah terangsang ya sayang?" tanyanya sambil mendesah dan kemuRiska mengulum telingaku. Aku hanya bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan langsung kucium, kujilat dengan penuh nafsu. Jari-jemari Riska yang mungil mengelus-elus penisku yang semakin mengeras.

Lalu beberapa saat kemuRiska, tanpa kami sadari ternyata kami sudah telanjang bulat. Segera saja Riska kugendong menuju kamarnya. Di kamarnya yang nyaman kami mulai melakukan foreplay. Kuremas payudaranya yang kiri. Sedangkan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan payudaranya semakin mengeras dan kenyal. Kuganti posisi. Sekarang lidahku liar menjilati vaginanya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dengan lembut.

"Aahh... ahh... sa.. sayang, Riska udah nggak kuat... emh... ahh... Riska udah mau keluar... aackh... ahh... ahh!" Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya. Tangan Riska meremas batangku sambil mengocoknya dengan perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah pelirku sambil sesekali mengulumnya. Setelah puas bermain dengan buah pelirku, Riska mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Mulutnya yang mungil tidak muat saat penisku masuk seluruhnya.

Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali. Sambil terus mengulum dan mengocok batang penisku, Riska memainkan puting susuku. Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan penisku masuk ke dalam vaginanya yang masih perawan itu.

Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Riska terkejut bukan main. Ternyata yang datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget.
"Kak Riska, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Mama?" teriak Vika. Sedangkan Tika hanya menunduk malu. Aku dan Riska saling berpandangan. KemuRiska aku bergerak mendekati Vika. Melihatku yang telanjang bulat dengan penis yang berdiri tegak, membuat Vika berteriak tertahan sambil menutup matanya.

"Iih... Kakak!" jeritnya. "Itunya berdiri!" katanya lagi sambil menunjuk penisku. Aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya.

Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata, "Vika, Kakak sama Kak Riska kan nggak ngapa-ngapain. Kita kan lagi pacaran. Yang namanya orang pacaran ya... kayak begini ini. Nanti kalo Vika dapet pacar, pasti ngelakuin yang kayak begini juga. Vika udah bisa apa belum?" tanyaku sambil mengelus pipinya yang halus. Vika menggeleng perlahan.

"Mau nggak Kakak ajarin?" tanyaku lagi. Kali ini sambil meremas pantatnya yang padat.
"Mmh, Vika malu ah Kak", desahnya.
"Kenapa musti malu? Vika suka nggak sama Kakak?" kataku sambil menciumi belakang lehernya yang ditumbuhi rambut halus.
"Ahh, i.. iya. Vika udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Riska", jawabnya sambil memejamkan mata.

Tampaknya Vika menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Vika, aku beralih ke Tika.
"Kalo Tika gimana? Suka nggak ama Kakak?" Tika mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk.
"Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi", kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur.
Tika duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum penisku. Pertamanya sih dia nggak mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba payudaranya yang besar itu, Tika mau juga. Bahkan setelah beberapa kali memasukkan penisku ke dalam mulutnya, Tika tampaknya sangat menikmati tugasnya itu. Sementara Tika sedang memainkan penisku, aku mulai merayu Vika. "Vika, bajunya Kakak buka ya?" pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya. Lalu kulanjutkan dengan membuka roknya. Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai basah.

Bandar Judi Online Terpercaya - Segera saja kulumat bibirnya dengan bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Vika pun kemuRiska melakukan hal yang sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bermaksud membuka BH-nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku.
"Jangan Kak, malu. Dada Vika kan kecil", katanya sambil menutupi dadanya dengan tangannya. Dengan tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yang ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca. Sementara aku ada di belakangnya. "Dibuka dulu ya!" kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya.

Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, payudaranya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yang berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu. "Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga", kataku sambil mengusapkan penisku ke belahan pantatnya. Vika mendesah keenakan.

Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya nafasnya saja yang kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya. Bulu kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai bulu halus yang tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke vaginanya. Kucium dengan lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Tika kusuruh untuk meremas-remas payudaranya adiknya itu. "Aahh... ach... ge... geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak. Jangan berhenti. Mmh... aahh... ahh."

Setelah puas dengan vagina Vika. Aku menarik Tika menjauh sedikit dari tempat tidur. Riska kusuruh meneruskan. Lalu dengan gaya 69, Riska menyuruh Vika menjilati vaginanya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Tika. Kubuka kaos ketatnya dengan terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga payudaranya yang besar bergoyang-goyang di depan mukaku. "Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen", godaku sambil meremas-remas payudaranya dan mengulum putingnya yang besar. Sedangkan Tika hanya tersenyum malu. "Ahh, ah Kakak, bisa aja", katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau penisku.

Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan penisku dan kutekan-tekankan ke vaginanya. Sambil mendesah keenakan, tangannya mengocok penisku. Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera kuhentikan kocokannya yang benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada Riska.

Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yang sudah basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat bulu kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Riska, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat vaginanya. Setelah kusibakkan, baru terlihat vaginanya yang berair. Kusuruh Tika mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkanku menjilat vaginanya. Kujilat dan kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua pahanya yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.

"aahh, Kak... Tika mau pipiss..." erangnya sambil meremas pundakku.
"Keluarin aja. Jangan ditahan", kataku.
Baru selesai ngomong, dari vaginanya terpancar air yang lumayan banyak. Bahkan penisku sempat terguyur oleh pipisnya. Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat.

Setelah selesai, kuajak Tika kembali ke tempat tidur. Kulihat Riska dan Vika sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan vaginanya masing-masing. Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena Riska adalah pacarku, maka ia yang dapat kesempatan pertama untuk merasakan penisku. Kusuruh Riska nungging. "Sayang, Riska udah lama nunggu saat-saat ini", katanya sambil mengambil posisi nungging. Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemuRiska mengecup penisku dengan mesra.

Tanpa berlama-lama lagi, kuarahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka. Lalu mulai kumasukkan sedikit demi sedikit. Vaginanya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dengan hentakan, kutekan penisku agar lebih masuk ke dalam. "Aachk! Sayang, sa... sakit! aahhck... ahhck..." Riska mengerang tetapi aku tak peduli. Penisku terus kuhunjamkan.

Sehingga akhirnya penisku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya. Kuistirahatkan penisku sebentar. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi. Kumulai lagi kocokan penisku di dalam vaginanya yang basah sehingga memudahkan penisku untuk bergerak. Kutarik penisku dengan perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba tubuh Riska menggeliat dengan liar dan mengerang dengan keras.

Agen Judi Online Terpercaya - Kamu Riska tubuhnya kembali melemas dengan nafas yang memburu. Kurasakan penisku bagai disemprot oleh air hangat. Rupanya Riska sudah ejakulasi. Kucabut penisku dari vaginanya. Terlihat ada cairan yang menetes dari vaginanya.
"Kok ada darahnya sayang?" tanya Riska terkejut ketika melihat ke vaginanya.
"Kan baru pertama kali", balas Riska mesra.
"Udah, nggak apa-apa. Yang penting nikmat kan sayang?" kataku menenangkannya sambil mengeluskan penisku ke mulut Tika. Riska cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Tika.

Sambil mengambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan penisku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan penisku di antara belahan payudaranya. KemuRiska kudekatkan kedua payudaranya sehingga menjepit penisku. Begitu penisku terjepit oleh payudaranya, kurasakan kehangatan. "Ooh... Tika, hangat sekali. Seperti vagina", kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku. Tika tertawa kegelian. Tapi sebentar kemuRiska yang terdengar dari mulutnya hanyalah desahan kenikmatan.

Setelah beberapa saat mengocok penisku dengan payudaranya, kutarik penisku dan kuarahkan ke mulut bawahnya. "Dimasukin sekarang ya?" kataku sambil mengusapkan penisku ke bibir kewanitaannya. Kusuruh Tika lebih mengangkang. Kupegang penisku dan kemuRiska kumasukkan ke dalam kewanitaannya. Dibanding Riska, vagina Tika lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka kewanitaannya agar lebih gampang dimasuki. Sama seperti kakaknya, Tika sempat mengerang kesakitan.

Tapi tampaknya tidak begitu dipedulikannnya. Kenikmatan hubungan seks yang belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yang dia rasakan saat itu. Kupercepat kocokanku. "Aahh... aahh... aacchk... Kak terus Kak... ahh... ahh... mmh... aahh... Tika udah mau ke... keluar." Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan penisku dan semakin kupercepat kocokanku. "Aahh... Kak... Tika keluar! mmh... aahh... ahh..." Segera kucabut penisku. Dan kemuRiska dari bibir kemaluannya mengalir cairan yang sangat banyak. "Tika, nikmat khan?" tanyaku sambil menyuruh Vika mendekat. "Enak sekali Kak. Tika belum pernah ngerasain yang kayak gitu. Boleh kan Tika ngerasain lagi?" tanyanya dengan mata yang sayu dan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku mengangguk. Dengan gerakan lamban, Tika pindah mendekati Riska. Yang kemuRiska disambut dengan ciuman mesra oleh Riska.

"Nah, sekarang giliran kamu", kataku sambil merangkul pundak Vika. KemuRiska, untuk merangsangnya kembali, kurendahkan tubuhku dan kumainkan payudaranya. Bisa kudengar jantungnya berdegup dengan keras. "Vika jangan tegang ya. Rileks aja", bujukku sambil membelai-belai vaginanya yang mulai basah. Vika cuma mengangguk lemah. Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Vika agar duduk di atasku.

Setelah itu kuminta mendekatkan vaginanya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dengan penuh nafsu. Kusuruh tangannya mengocok penisku. Beberapa saat kemuRiska, "Kak... aahh... ada yang... mau... keluar dari memek Vika... aahh... ahh", erangnya sambil menggeliat-geliat. "Jangan ditahan Vika. Keluarin aja", kataku sambil meringis kesakitan. Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, vaginanya mengalir cairan hangat. "Aahh... aachk... nikmat sekali Kak... nikmat..." jerit Vika dengan tangan meremas-remas payudaranya sendiri.

Setelah kujilati vaginanya, kusuruh dia jongkok di atas penisku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku sehingga kepala penisku menempel dengan bibir vaginanya. Kubuka vaginanya dengan jari-jariku, dan kusuruh dia turun sedikit-sedikit. Vaginanya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Penisku mulai masuk sedikit-sedikit. Vika mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil kutembus. Setelah setengah dari penisku masuk, kutekan pinggulnya dengan keras sehingga akhirnya penisku masuk semua ke vaginanya. Hentakan yang cukup keras tadi membuat Vika menjerit kesakitan.

Agen Judi Online Uang Asli - Untuk mengurangi rasa sakitnya, kuraba payudaranya dan kuremas-remas dengan lembut. Setelah Vika merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok vaginanya. Lama-kelamaan Vika mulai menikmati kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku makin dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang semakin basah. Kubimbing tubuhnya agar naik turun. "Aahh... aahh... aachk... Kak... Vika... mau keluar... lagi", katanya sambil terengah-engah. Selesai berbicara, penisku kembali disiram dengan cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya. Begitu selesai ejakulasi, Vika terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dengan mesra.

Setelah kududukkan Vika di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar mendekat. KemuRiska aku berdiri dan mendekatkan penisku ke muka mereka bertiga. Kukocok penisku dengan tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum penisku. Membantuku mengeluarkan air mani yang sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya, crooottt... croott... creet... creet! Air maniku memancar banyak sekali. Membasahi wajah kakak beradik itu.

Kukocok penisku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yang masih menetes. Lalu kemuRiska menjilati wajah mereka sendiri bergantian. Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemuRiska merangkulku. Vika di kananku, Tika di samping kiriku, sedangkan Riska tiduran di tubuhku sambil mencium bibirku.

Kami berempat akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum pernah aku merasakan yang senikmat ini. Dengan tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula semuanya.
Share:

Angan-angan Seorang Suami Berhubungan Sekse

Angan-angan Seorang Suami Berhubungan Sekse

Sexsex puas Namaku Aurel, karyawati sebuah bank swasta terkenal, yang semenjak beberapa lama aku mengalami frigiditas dalam persetubuhan, terutama sejak melahirkan anak pertamaku. Atas anjuran suamiku, aku dibawa suamiku ke dukun yang bernama Ki Bejo yang bermukim di desa kecil di luar Jakarta untuk menyembuhkan frigiditasku.


Sejak itu, setelah sembuh, gairahku untuk bersetubuh malah jadi menggebu-gebu, mungkin karena dalam rangka penyembuhan tersebut aku harus mau menuruti semua persyaratan yang diajukan oleh Ki Bejo, antara lain diurut dengan semacam obat dalam keadaan telanjang bulat dan disetubuhi olehnya (waktu itu disetujui dan malah disaksikan oleh suamiku).

Akupun setuju asal aku dapat sembuh dari frigiditasku. Dan mungkin karena kontol Ki Bejo memang benar-benar besar, lagi pula dia pandai sekali mencumbu den membangkitkan gairahku, ditambah dengan ramuan-ramuan yang diberikan olehnya, maka sekarang aku benar-benar sembuh dari frigiditasku, dan menjadi wanita dengan gairah seks yang lumayan tinggi. Hanya saja, karena ukuran kontol suamiku jauh lebih kecil dari kontol Ki Bejo, maka dengan sendirinya suamiku tidak pernah bisa memuaskanku dalam bersetubuh.

Apakah aku harus datang lagi ke tempat Ki Bejo dengan pura-pura belum sembuh? (padahal supaya aku disetubuhi lagi olehnya). Mula-mula terbersit pikiran untuk berbuat begitu, tapi setelah kupikir-pikir lagi kok gengsi juga ya? Masak seorang istri baik-baik datang ke laki-laki lain supaya disetubuhi walaupun kalau mengingat kontol Ki Bejo yang luar biasa besar itu aku sering tidak bisa tidur dan gairahku untuk bersetubuh memuncak habis.

Angan-angan Seorang Suami Berhubungan Sekse

Agen Judi Online - Sering-sering aku harus memuaskan diri dengan dildo yang kubeli tempo hari di depan suamiku sehabis kami bersetubuh karena suamiku tidak bisa memuaskan diriku. Malah sering suamiku sendiri yang merojok-rojokkan dildo itu ke dalam tempikku.
Untunglah, entah karena mengerti penderitaanku atau tidak, ternyata suamiku mempunyai angan-angan untuk melakukan persetubuhan three in one atau melihat aku disetubuhi oleh laki-laki lain, terutama setelah dia melihat aku disetubuhi Ki Bejo tempo hari. Pantesan sejak itu, sebelum bercinta, dia selalu mengawalinya dengan angan-angannya. Angan-angan yang paling merangsang bagi suamiku, adalah membayangkan aku bersetubuh dengan laki-laki lain dengan kehadiran suamiku, seperti dengan Ki Bejo tempo hari.

Setelah beberapa lama dia menceritakan angan-angannya tersebut, suatu hari dia bertanya bahwa apakah aku mau merealisasikan angan-angan tersebut. Pada awalnya aku pura-pura mengira dia cuma bercanda. Namun dia semakin mendesakku untuk melakukan itu, aku bertanya apakah dia serius.

Dia jawab, ”Ya aku serius!” Kemudian dia berkata, bahwa motivasi utamanya adalah untuk membuatku bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Karena dengan melihat wajahku ketika mencapai orgasme dengan Ki Bejo tempo hari, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya (rupanya, waktu melihat tempikku dianceli kontol gede Ki Bejo, diam-diam dia mengocok-ngocok kontolnya sendiri sampai orgasme.)
Tentu saja hal itu sebetulnya sangat aku harapkan. Inilah yang namanya dildo dicinta, kontolpun tiba. Secara terus terang, seperti aku tuturkan diatas, aku tidak pernah merasa puas dengan kontol suamiku yang kecil, terutama setelah tempikku dianceli oleh kontol Ki Bejo yang luar biasa itu. Wah, rasanya sampai tidak bisa aku katakan.

Kuakui selama ini aku juga sering mengalami gejolak birahi yang tiba-tiba muncul, apalagi di pagi hari apabila malamnya kami melakukan persetubuhan karena suamiku tidak dapat melakukannya secara sempurna dan aku tidak sampai orgasme.

Rupanya angan-angan seksual suamiku tersebut bukan hanya merupakan sekadar angan-angan saja akan tetapi dia sangat bersikeras untuk dapat mewujudkannya menjadi suatu kenyataan dan suamiku terus membujukku agar aku mau membantunya dalam melaksanakan angan-angannya (padahal sebenarnya aku sudah sangat mengharapkan, kapan rencana itu diwujudkan?).

Tetapi untuk meyakinkan keseriusannya aku pura-pura terpaksa mengalah dan berjanji akan membantunya sepanjang aku dapat melakukannya dan kutanyakan apakah dia tidak cemburu melihat istrinya ditelanjangi dan tempiknya dianceli dengan kontol orang lain? Dia bilang sama sekali tidak.

”Karena aku hanya ingin melihat kau bahagia dan terpuaskan dalam persetubuhan” jawabnya mantab waktu itu.

”Tentu saja aku akan mencarikan kau temanku yang mempunyai kontol besar dan keras. Setidak tidaknya sama dengan kontol Ki Bejo tempo hari” janjinya lebih lanjut.

Sejak itu dia rajin menawarkan nama-nama temannya untuk mensetubuhiku.
”Terserah kaulah, kan kau yang punya rencana aku disetubuhi temanmu” jawabku waktu itu.

Akhirnya di suatu hari suamiku berbisik padaku, ”Aku telah mengundang Edo untuk menginap di sini malam ini”
Hatiku berdebar keras mendengar kata-kata suamiku itu, karena Edo teman suamiku itu adalah salah seorang idola di sekolahku dulu dan dia adalah cowok yang menjadi rebutan cewek-cewek dan sangat kudambakan jadi pacarku semasa SMA. Suamikupun kenal baik dengan dia karena kami memang berasal dari satu kota kabupaten yang tidak seberapa besar. Terus terang kuakui bahwa penampilan Edo sangat oke.

Bentuk tubuhnya pun lebih tinggi, lebih kekar dan lebih atletis dari tubuh suamiku karena dia dulu jago basket dan olah raga yudo. Walaupun Edo adalah cowok yang kudambakan semasa SMA dulu, tetapi kami belum pernah berpacaran karena dia memang agak acuh terhadap cewek dan disamping itu, banyak sainganku cewek-cewek yang mengejar-ngejar dia. Apalagi waktu itu sudah menjelang EBTANAS, dan setelah itu dia sibuk dengan persiapan masuk universitas. Waktu itu aku kelas 1, sedang dia kelas 3 SMA.

Ketika Edo datang, aku sedang mematut-matut diri dan memilih gaun yang seksi dengan belahan dada yang cukup rendah agar aku terlihat menarik. Dari cermin rias di kamar tidurku, kuamati gaun yang kukenakan terlihat sangat ketat melekat pada tubuhku sehingga lekukan-lekukan tubuhku terlihat dengan jelas. Susuku kelihatan sangat menonjol membentuk dua buah bukit daging yang indah. Tubuhku memang ramping dan berisi.

Susuku yang subur juga kelihatan sangat kenyal. Demikian pula pantatku yang cenderung nonggeng itu menonjol seakan menantang laki-laki yang melihatnya. Dengan perutku yang masih cukup rata dengan kulitku yang puber (putih bersih) membuat tubuhku menjadi sangat sempurna. Apalagi wajahku memang tergolong cantik. Dan terus terang, dari dulu aku memang bangga dengan tubuh dan wajahku. Tiba-tiba aku baru tersadar, pantas saja suamiku mempunyai angan-angan untuk melihat aku disetubuhi oleh laki laki-lain. Ingin membandingkan dengan film BF yang sering kami lihat mungkin.

Setelah mematut-matut diri, aku keluar untuk menyediakan makan malam. Setelah makan malam, Edo dan suamiku duduk mengobrol di teras belakang rumah dengan santai sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang dicampur dengan sedikit minuman keras pemberian teman suamiku yang baru pulang dari luar negeri.

Tidak berapa lama aku pun ikut duduk minum bersama mereka. Malam itu hanya kami berdua ditambah Edo saja di rumah. Pembantuku yang biasa menginap, tadi siang telah kuberikan istirahat untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari, sedang anakku satu-satunya tadi siang dijemput mertuaku untuk menginap di rumahnya.

Ketika hari telah makin malam dan udara mulai terasa dingin, tiba-tiba suamiku berbisik kepadaku, ”Aku telah bicara dengan Edo mengenai rencana kita. Dia setuju malam ini menginap di sini.
”Tapi walaupun demikian kalau kamu kurang cocok dengan pilihanku ini, kamu tidak usah takut berterus terang padaku!” bisik suamiku selanjutnya.

”Tapi kujamin kontolnya memang gede, aku beberapa kali melihatnya waktu kencing di kantor. Tapi soal kekerasannya, kamu sendiri yang dapat membuktikannya nanti” lanjutnya lagi.
Mendengar bisikan suamiku itu, diam-diam hatiku gemetar sambil bersorak gembira, tetapi aku pura-pura diam saja, tidak menunjukkan sikap yang menolak atau menerima.

Angan-angan Seorang Suami Berhubungan Sekse

Bandar Judi Online Terpercaya - Dalam hati aku mau lihat bagaimana reaksinya nanti bila aku benar-benar bersetubuh dengan laki-laki lain. Apakah dia nanti tidak akan cemburu melihat istrinya disetubuhi lelaki lain secara sadar dan seluruh bagian tubuh istrinya yang sangat rahasia dilihat dan dinikmati oleh laki-laki lain yang sudah amat dia kenal (kalau dengan Ki Bejo kan dalam rangka penyembuhan?).
Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar dan berganti pakaian memakai baju tidur tipis tanpa BH, sehingga susuku, terutama pentil susuku yang besar itu terlihat membayang di balik baju tidur.
Ketika aku keluar kamar, baik suamiku maupun Edo kelihatan terpana untuk beberapa saat.
Akan tetapi mereka segera bersikap biasa kembali dan suamiku langsung berkata, ”Ayo..!” katanya dengan senyum penuh arti kepada kami berdua dan kamipun segera masuk ke kamar tidur.
Di kamar tidur suamiku mengambil inisiatif lebih dulu dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dadaku dan menyentuh susuku dari luar baju tidur.
Melihat itu, Edo mulai mengelus-elus pahaku yang terbuka, karena baju tidurku tersingkap ke atas. Dengan berpura-pura tenang aku segera merebahkan diri tengkurap di atas tempat tidur. Sebenarnya nafsuku sudah mulai naik karena tubuhku dijamah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah idolaku waktu di SMA dulu, apalagi aku dalam keadaan hanya memakai sehelai baju tidur tipis tanpa BH.

Akan tetapi kupikir aku harus berpura-pura tetap tenang untuk melihat inisiatif dan aktivitas Edo dalam memancing gairah birahiku. Aku ingin tahu sampai seberapa kemahirannya.
Beberapa saat kemudian kurasakan bibir Edo mulai menyusur bagian yang sensitif bagiku yaitu bagian leher dan belakang telinga. Merasakan gesekan-gesekan itu aku berpikir bahwa inilah saat untuk merealisasikan angan-angan suamiku. Seperti mengerti keinginanku, Edo mulai mengambil alih permainan selanjutnya.

Aku langsung ditelentangkan di pinggir ranjang, kemudian tangannya yang kiri mulai memegang sambil memijit-mijit susuku yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang kanan mengelus-elus dan memijit-mijit bibir tempikku yang masih dibalut celana dalam, sambil mulutnya melumat bibirku dengan gemas. Tangan Edo yang berada di susuku mulai memelintir dengan halus ujung pentilku yang besar dan mulai mengeras.

Masih dalam posisi terlentang, kurasakan jemari Edo. terus meremas-remas susuku dan memilin-milin pentilnya. Saat itu sebenarnya nafsuku belum begitu meninggi, tetapi rupanya Edo termasuk jagoan juga karena terbukti dalam waktu mungkin kurang dari 5 menit aku mulai mengeluarkan suara mendesis yang tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.
Kini Edo mulai membuka baju tidurku dan beberapa saat kemudian aku merasakan tarikan lembut di pahaku. Lalu aku merasakan hembusan lembut hawa dingin AC di tempikku yang berarti celana dalamku telah dilepas oleh Edo. Kini Edo telah menelanjangi diriku sampai aku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.
Aku hanya bisa pasrah saja merasakan gejolak birahi dalam diriku ketika tubuhku ditelanjangi laki-laki idolaku dihadapan suamiku sendiri.

Kulirik Edo penuh nafsu menatap tubuhku yang telah telanjang bulat sepuas-puasnya.
Aku benar-benar tidak dapat melukiskan betapa perasaanku saat itu. Aku ditelanjangi oleh laki-laki idolaku dan yang sebenarnya aku harapkan kehadirannya.
Belum pernah aku bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain, kecuali dengan Ki Bejo dalam keadaan setengah sadar dalam rangka penyembuhan tempo hari, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.
Aku merasa sudah tidak ada lagi rahasia tubuhku yang tidak diketahui Edo.
Maka, secara reflek dalam keadaan terangsang, aku mengusap-usap kontol Edo yang telah tegang dari luar celananya. Ini kelihatan karena bagian bawah celana Edo mulai menggembung besar.

Aku mengira-ngira seberapa besar kontol Edo ini. Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah retsluiting celananya yang telah terbuka dan menyusupkan tanganku memegang kontol Edo yang ternyata memang telah ngaceng itu. Aku langsung tercekat ketika terpegang kontol Edo yang seperti kata suamiku ternyata memang besar.

Kulirik suamiku sedang membuka retsluiting celananya dan mulai mengelus-elus kontolnya sendiri. Dia kelihatan benar-benar sangat menikmati adegan ini. Tanpa berkedip dia menyaksikan tubuh istrinya digauli dan digerayangi oleh laki-laki lain.
Sebagai seorang wanita dengan nafsu birahi yang lumayan tinggi, keadaan ini mau tidak mau akhirnya membuatku terbenam juga dalam suatu arus birahi yang hebat. Jilatan-jilatan Edo pada bagian tubuhku yang sensitif membuatku bergelinjang dengan dahsyat menahan arus birahi yang mulai menjalari diriku dan tempikku.

Setelah beberapa saat aku memegang sambil mengelus-elus kontol Edo, tiba-tiba Edo berdiri dan membuka celana beserta celana dalamnya sehingga kontolnya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas. Setelah membuka seluruh pakaiannya, kini Edo benar-benar bertelanjang bulat.
Sehingga aku dapat melihat dengan jelas ukuran kontol Edo dalam keadaan ngaceng, yang ternyata memang jauh lebih besar dan lebih panjang dari ukuran kontol suamiku. Bentuknya pun agak berlainan. kontol Edo ini mencuat lurus ke depan agak mendongak ke atas, sedang kontol suamiku jauh lebih kecil, agak tunduk ke bawah dan miring ke kiri. Aku betul-betul terpana melihat kontol Edo yang sangat besar dan panjang itu.

kontol yang sebesar itu memang belum pernah aku lihat (waktu dengan Ki Bejo aku tidak sempat memperhatikan seberapa besar kontolnya, karena aku agak malu-malu dan setengah sadar). Batang kontolnya kurang lebih berdiameter 5 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya yang sangat besar, panjangnya mungkin kurang lebih 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut-rambut keriting yang lebat. Kulitnya kelihatan tebal, lalu ada urat besar disekeliling batangnya dan terlihat seperti kabel-kabel di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kenyal, penuh, dan mengkilat.

Kemudian dia menyodorkan kontolnya tersebut ke hadapan wajahku.
Aku melirik ke arah suamiku, yang ternyata tambah asyik menikmati adegan ini sambil tersenyum puas dan mengelus-elus kontolnya, karena melihat aku kelihatan bernafsu menghadapi kontol yang sebesar itu. Aku sebenarnya sudah amat terangsang, tetapi untuk menunjukkan pada Edo, aku agak tidak enak hati.

Angan-angan Seorang Suami Berhubungan Sekse

Agen Judi Online Terpercaya - Tapi entah kenapa, tanpa kusadari tiba-tiba aku telah duduk di tepi ranjang sambil menggenggam kontol itu yang terasa hangat dalam telapak tanganku. Kugenggam erat-erat, terasa ada kedutan terutama di bagian uratnya. Lingkaran genggamanku hampir penuh menggapai lingkaran batang kontolnya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan pernah memegang kontol sebesar ini, dari seorang laki-laki lain secara sadar dan penuh nafsu dihadapan suamiku.
Kembali aku melirik kepada suamiku. Kulihat dia semakin bertambah asyik menikmati adegan ini, malah kali ini bukan hanya mengelus-elus, tetapi malah sambil mengocok kontolnya sendiri, yaitu adegan istrinya yang penuh nafsu birahi sedang digauli oleh laki-laki lain, yang juga merupakan idolaku dulu.

Tiba-tiba muncul nafsu hebat terhadap idolaku itu, sehingga dengan demonstratif kudekatkan mulutku ke kontol Edo, kujilati seluruh permukaannya dengan lidahku kemudian kukulum dan kuhisap-hisap dengan nafsu birahi yang membara. Aku merasa sudah kepalang basah maka aku akan nikmati kontol itu dengan sepuas-puasnya sebagaimana kehendak suamiku.
Kuluman dan hisapanku itu membuat kontol Edo yang memang telah berukuran besar itu menjadi bertambah besar, bertambah keras dan kepala kontolnya jadi tambah mengkilat merah keungu-unguan.. Dalam keadaan sangat bernafsu, kontol Edo yang sedang mengaceng keras dalam mulutku itu mengeluarkan semacam aroma yang khas yang aku namakan aroma lelaki.
Aroma itu menyebabkan gairah birahiku semakin memuncak dan lubang tempikku mulai terasa berdenyut-denyut hebat hingga secara tidak sadar membuatku bertambah gemas dan semakin menjadi-jadi menghisap kontol itu seperti hisapan sebuah vacuum cleaner.
Kuluman dan hisapanku yang amat bernafsu itu rupanya membuat Edo tidak tahan lagi. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku sehingga telentang di atas tempat tidur.
Aku pun kini semakin nekat dan semakin bernafsu untuk melayaninya. Aku segera membuka kedua belah pahaku lebar-lebar.

”Do…” kataku pelan dan aku bahkan tidak tahu memanggilnya untuk apa.
Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya diantara pahaku, Edo berbisik, ”Ssttt…………!” bisiknya sambil kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak. Itu berarti bahwa sebentar lagi kontolnya akan bercumbu dengan tempikku. Benar saja, aku merasakan ujung kontolnya yang hangat menempel tepat di permukaan tempikku. Tidak langsung dimasukkan di lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, ini membuat tempikku tambah berdenyut-denyut dan terasa sangat nikmat.

Dan makin lama aku makin merasakan rasa nikmat yang benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan di tempikku itu.
Beberapa saat Edo melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih pinggangnya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya.

Aku benar-benar menanti puncak permainan ini. Edo menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kontolnya tepat di antara bibir tempikku dan terasa bagiku tepat di ambang lubang tempikku. Aku benar-benar menanti tusukannya.
”Oocchh.. Ddoo, please..” pintaku memelas.
Sebagai wanita di puncak birahi, aku betul-betul merasa tidak sabar dalam kondisi seperti itu. Sesaat aku lupa kalau aku sudah bersuami, yang aku lihat cuma Edo dan kontolnya yang besar dan panjang. Ada rasa deg-deg plas, ada pula rasa ingin cepat merasakan bagaimana rasanya dicoblos kontol yang lebih besar dan lebih panjang.
”Ooouugghhh……” batinku yang merasa tak sabar benar untuk menunggunya.
Tiba-tiba aku merasakan sepasang jemari membuka bibir-bibir tempikku. Dan lebih dahsyat lagi aku merasakan ujung kontol Edo mulai mendesak di tengah-tengah lubang tempikku..
Aku mulai gemetar hebat, karena tidak mengira akan senikmat ini aku akan merasakan kenikmatan bersetubuh. Apalagi dengan orang yang menjadi idolaku, yang sangat kukagumi sejak dulu.
Perlahan-lahan Edo mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku.
Aku berusaha membantu dengan membuka bibir tempikku lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang tempikku yang kecil.
Tangan Edo yang satu memegang pinggulku sambil menariknya ke atas, sehingga pantatku agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang diarahkan masuk ke dalam lubang tempikku.
Pada saat Edo mulai menekan kontolnya, aku mulai mendesis-desis, ”Sssshhhhh…… Eddooo…… ppelan-ppelan Ddooo… ssshhhh…… desisku gemetar. Edo lalu menghentikan aktivitasnya sebentar untuk memberiku kesempatan untuk mengambil nafas, kemudian Edo melanjutkan kembali usahanya untuk memasukkan kontolnya.

Setelah itu kontol Edo mulai terasa mendesak masuk dengan mantap. Sedikit demi sedikit aku merasakan terisinya ruangan dalam lubang tempikku. Seluruh tubuhku benar-benar merinding ketika merasakan kepala kontolnya mulai terasa menusuk mantap di dalam lubang tempikku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batang kontol itu setelahnya. Aku hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Edo sambil membuka pahaku lebih lebar lagi.

Kini aku mulai merasakan tempikku terasa penuh terisi dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya kontol itu masuk ke dalam lubang tempikku.
Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari Edo ketika hampir seluruh kontolnya itu amblas masuk.
Aku sendiri tidak mengira kontol sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk kedalam lubang tempikku yang kecil. Walaupun belum seluruh kontol Edo masuk ke dalam tempikku, rasanya seperti ada yang mengganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak aneh. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai bisa menyesuaikan diri dan menikmati rasa yang nyaman dan nikmat.
Ketika hampir seluruh batang kontol Edo telah amblas masuk ke dalam lubang tempikku, tanpa sengaja aku terkejang sehingga berakibat bagian dinding dalam tempikku seperti meremas batang kontol Edo. Aku agak terlonjak sejenak ketika merasakan kontol Edo seperti berkerojot di dalam lubang tempikku akibat remasan tersebut.

Aku terlonjak bukan karena kontol itu merupakan kontol dari seorang laki-laki lain yang pertama yang kurasakan memasuki tubuhku selain kontol suamiku dan Ki Bejo, akan tetapi karena aku merasakan kontol Edo memang terasa lebih istimewa dibandingkan kontol suamiku maupun kontol Ki Bejo, baik dalam ukuran maupun ketegangannya.
Selama hidupku memang aku belum pernah melakukan persetubuhan dengan laki-laki lain selain dengan suamiku dan Ki Bejo dan keadaan ini memberikan pengalaman baru bagiku. Aku tidak menyangka ukuran kontol seorang laki-laki berpengaruh besar sekali terhadap kenikmatan bersetubuh seorang wanita.
Oleh karena itu secara refleks aku mengangkat kedua belah pahaku tinggi-tinggi dan menjepit pinggang Edo erat-erat untuk selanjutnya aku mulai mengoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan tubuh Edo. Saat itu kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamar. Tanganku memegangi lengannya yang mencengkeram pinggulku. Aku menariknya kembali ketika Edo menarik kontolnya dari tempikku. Tapi dan belum sampai tiga perempat kontolnya berada di luar tempikku, tiba-tiba dia menghujamkannya lagi dengan kuat.

Aku nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yang disiramkan kepadaku secara tiba-tiba itu.
Begitulah beberapa kali Edo melakukan hujaman-hujaman ke dalam lubang tempikku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yang amat sangat ke tubuhku. Aku begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding lubang tempikku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat kontol Edo yang seperti kabel-kabel yang menjalar-jalar itu.

Biasanya suamiku kalau bersetubuh semakin lama semakin cepat gerakannya, tetapi Edo melakukan gerakan yang konstan seperti mengikuti alunan irama musik evergreen yang sengaja aku setel sebelumnya.
Tapi anehnya, justru aku semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kontolnya dengan rytme seperti itu.

Tahap ini sepertinya sebuah tahap untuk melakukan start menuju ke sebuah ledakan yang hebat, aku merasakan tempikku baik bagian luar maupun dalam berdenyut-denyut hebat seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku. Tubuh kami sebentar menyatu kemudian sebentar lagi merenggang diiringi desah nafas kami yang semakin lama semakin cepat.
Sementara itu aku pun kembali melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku agak ternganga menyaksikan bagaimana diriku disetubuhi oleh Edo.
Melihat penampilan suamiku itu, timbul kembali rasa puas di hatiku, maka secara lebih demonstratif lagi kulayani permainan Edo sehebat-hebatnya secara aktif bagaikan adegan dalam sebuah BF.

Keadaan ini tiba-tiba menimbulkan suatu kepuasan lain dalam diriku. Bukan saja disebabkan oleh kenikmatan persetubuhan yang sedang kualami bersama Edo, akan tetapi aku juga memperoleh suatu kepuasan lain karena aku telah dapat melaksanakan angan-angan suamiku. Suamiku menghendaki aku bersetubuh dengan laki-laki lain dan malam ini akan kulaksanakan sepuas-puasnya.

Tiba tiba Edo semakin mempercepat hunjaman-hunjaman kontolnya ke dalam lubang tempikku.
Tentu saja ini membuat aku semakin bernafsu sampai-sampai mataku terbeliak-beliak dan mulutku agak terbuka sambil kedua tanganku merangkul pinggulnya kuat-kuat. Aku tadinya tak menyangka sedikitpun kalau kontol Edo yang begitu besar mulai bisa dengan lancar menerobos lubang tempikku yang sempit dan sepertinya belum siap menerima hunjaman kontol dengan ukuran sedemikian besar itu. Terasa bibir tempikku sampai terkuak-kuak lebar dan seakan-akan tidak muat untuk menelan besar dan panjangnya kontol Edo. .
”Ooukkhhss.. sshhh.. Ddoo ..! Terrruusshh.. terrusshh.. Ddoo… mmmmhhhh…!” rintihku merasakan kenikmatan yang semakin lama semakin hebat ditempikku. .
”Hhhmmh.. tempikmu.. niikmaat.. sekalii.. Mmiiaaa.. uukkhh.. uukkhh..” Edo mulai mengeluarkan kata-kata vulgar yang malah menambah nafsu birahiku mendengarnya.

Gejolak birahi Edo ternyata makin menguasai tubuhnya dan tanpa canggung lagi ia terus menghunjam hunjamkan kontolnya mencari dan menggali kenikmatan yang ia ingin berikan kepadaku. Untuk tambah memuaskanku dan dirinya juga, batang kontol Edo terus menyusupi lubang tempikku sehingga akhirnya betul-betul amblas semuanya.

”Aarrggccchhhhhh…!!” aku melenguh panjang, kurasakan badanku merinding hebat, wajahku panas dan mungkin berwarna merah merona.

Mataku memandang Edo dengan pandangan sayu penuh arti meminta sesuatu, yaitu meminta diberi rasa nikmat yang sebesar-besarnya.

Edo kelihatan betul-betul terpana melihat wajahku yang diliputi ekspresi sensasional itu. Kemudian Edo tambah aktif lagi bergoyang menarik ulur batang kontolnya yang besar itu, sehingga dinding tempikku yang sudah dilumuri cairan kawin itu terasa tambah banjir dan licin.

Wajahku semakin lepas mengekspresikan rasa sensasi yang luar biasa yang tidak pernah aku perkirakan sebegitu nikmatnya. Saking begitu nikmatnya perasaan maupun tempikku disetubuhi oleh Edo, tanpa kusadari aku mulai berceloteh di luar sadarku, ”Ohhss.. sshhh.. enaakk.. sseekalii… kkontolmu Ddoo…!! Oougghh.. terusshh…. teerruusshh..!!! Aku mendesah, merintih dan mengerang sepuas-puasnya. Aku sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhiku bukanlah suamiku sendiri.

Yang ada di benakku hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan.
Dengan penuh nafsu kami saling berpelukan sambil berciuman. Nafas kami saling memburu kencang, lidah kami saling mengait dan saling menyedot, saling bergumul.

Edo mengambil inisiatif dengan menggenjot pantatnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkanganku yang semakin terbuka lebar, akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi sambil kutekuk dan kusampirkan ke pundaknya, pantatku kuangkat untuk lebih memudahkan batang kontol Edo masuk seluruhnya dan menggesek syaraf-syaraf kenikmatan di rongga tempikku, akibatnya Edopun semakin mudah menyodokkan kontolnya yang panjang, besar dan keras itu keluar masuk sampai ke pangkal kontolnya hingga mengeluarkan suara berdecak-decak crot… crot… seperti suara bebek menyosor lumpur seiring dengan keluar masuknya kontol itu di dalam tempikku
Edo melihat ke arah selangkanganku, tempikku mencengkeram kontolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan tempikku, yang semakin basah membanjir penuh dengan lendir pelumas putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutku yang tidak terlalu lebat maupun bulu-bulu jembutnya itu dan sekaligus juga batang kontolnya yang semakin tambah mengeras.

Edo mendengus-dengus bagai harimau terluka, genjotannya makin ganas saja. Mata Edo terlihat lapar menatap susuku yang putih montok dikelilingi bulatan coklat muda di tengahnya dan pentilku yang besar dan sudah begitu mengeras karena birahiku yang sudah demikian memuncak, maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan Edo langsung menyedot pentil susuku yang begitu menantang itu.
Tubuhku menggelinjang hebat. Dan susukupun makin kubusungkan bahkan dadaku kugerakkan ke kiri dan ke kanan supaya kedua pentil susuku yang makin gatal itu mendapatkan giliran dari serbuan mulutnya.

Desahan penuh birahi langsung terlontar tak tertahankan begitu lidah Edo yang basah dan agak kasar itu menggesek pentil susuku yang peka.
Edo begitu bergairah menjilati dan menghisap susu dan pentilku di sela-sela desah dan rintihanku yang sedang menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini.
”Oouugghhss.. oouugghhss.. sshhhh… tteerruss Ddooo…” aku makin meracau tidak karuan, pikiranku sudah tidak jernih lagi, terombang ambing di dalam pusaran kenikmatan, terseret di dalam pergumulan persetubuhan dengan Edo, tubuh telanjangku serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.

Aku merasakan kenikmatan bagai air bah mengalir ke seluruh tubuhku mulai dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun terutama sekali di sekitar tempikku.
Tubuhku akhirnya mengejang sambil memeluk tubuh Edo erat sekali sambil menjerit-jerit kecil tanpa sadar.

”Aaaaccchhh…… Dddooo… mmmmmhhhhhh… konnttolmmmuuu… aakkkuu…… kkeeelluuaaarrrr……” jeritku keenakan.
Badan telanjangku terasa berputar-putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diterjang gelombang orgasme.
kontol Edo masih terus menggenjot lubang tempikku, dan aku hanya pasrah dipelukannya mengharapkan gelombang kenikmatan selanjutnya. Lebih dari sejam Edo menyetubuhiku tanpa henti, aku makin lama makin terseret di dalam kenikmatan pergumulan persetubuhan yang belum pernah kurasakan.
Tubuhku akhirnya melemas setelah aku menyemburkan lagi cairan kawinku untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Edo yang juga rupanya sudah tidak tahan lagi dan……
”Aaacchhh….. oooccchhh… Mmiiaaa… teemmpiikkmmuuu…… nniikkkmaattttt… sseekkalliiii… adduuhhh…… aaakkuu.. kkekkeeeluaarrr…” erangnya sambil menyemburkan pejunya di dalam tempikku
Kemudian untuk beberapa saat Edo masih membiarkan kontolnya menancap di dalam tempikku.
Akupun tidak mencoba untuk melepas kontol itu dari tempikku.
Setelah agak beberapa lama, Edo mengeluarkan kontolnya yang ternyata masih berdiri dengan tegar walaupun sudah orgasme di lubang tempikku. Walaupun kontolnya masih sangat tegar berdiri dengan kerasnya, Edo menghentikan persetubuhan ini karena dia meminta suamiku menggantikannya untuk menyetubuhiku. Kini ganti dia yang akan menonton diriku disetubuhi oleh suamiku sendiri yang ternyata entah sejak kapan dia sudah bertelanjang bulat.

Suamiku dengan segera menggantikan Edo dan mulai menyetubuhi diriku dengan hebat. Kurasakan nafsu birahi suamiku sedemikian menyala-nyala sehingga sambil berteriak-teriak kecil dia menghunjamkan kontolnya yang kecil itu ke dalam lubang tempikku.
Akan tetapi apakah karena aku masih terpengaruh oleh pengalaman yang barusan kudapatkan bersama Edo, maka ketika suamiku menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku, kurasakan kontol suamiku itu kini terasa hambar. Kurasakan otot-otot lubang tempikku tidak lagi sedemikian tegangnya menjepit kontol suamiku sebagaimana ketika kontol Edo yang berukuran besar dan panjang itu menerobos sampai ke dasar lubang tempikku.

kontol suamiku kurasakan tidak sepenuhnya masuk ke dalam lubang tempikku dan terasa lebih lembek bahkan dapat kukatakan tidak begitu terasa lagi dalam lubang tempikku yang barusan diterobos oleh kontol yang begitu besar dan panjang.

Mungkin disebabkan pengaruh minuman alkohol yang terlalu banyak, atau mungkin juga suamiku telah berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sangat tegangnya, sehingga hanya dalam beberapa kali saja dia menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku dan dalam waktu kurang dari satu menit, suamiku telah mencapai puncak ejakulasi dengan hebat. Malahan karena kontol suamiku tidak berada dalam lubang tempikku secara sempurna, dia telah menyemprotkan separuh pejunya agak di luar lubang tempikku dengan berkali-kali dan sangat banyak sekali sehingga seluruh permukaan tempik sampai ke sela paha dan jembutku basah kuyup dengan peju suamiku.

Selanjutnya suamiku langsung terjerembab tidak bertenaga lagi terhempas kelelahan di sampingku. Sementara itu, karena aku pasif saja waktu disetubuhi suamiku, dan membayangkan kontol Edo yang luar biasa itu, maka aku sama sekali tidak kelelahan, malah nafsuku kembali memuncak. Bagaikan seekor kuda betina binal aku jadi bergelinjangan tidak karuan karena aku ingin mengalami puncak orgasme lagi dengan disetubuhi oleh Edo. Tapi yang disampingku kini suamiku, yang telah lemas dan tak berdaya sama sekali.

Oleh karena itu dengan perasaan kecewa berat aku segera bangkit dari tempat tidur dalam keadaan tubuh yang masih bertelanjang bulat hendak menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar tidur untuk membersihkan cairan-cairan bekas persenggamaan yang melumuri selangkangan dan tubuhku.

Namun untunglah, seperti mengerti perasaanku, tiba-tiba Edo yang masih dalam keadaan bertelanjang bulat dan ngaceng kontolnya itu memelukku dari belakang sambil memagut serta menciumi leherku secara bertubi-tubi. Selanjutnya dia membungkukkan tubuhku ke pinggir ranjang. Aku kini berada dalam posisi menungging. Dalam posisi yang sedemikian Edo menusukkan kontolnya ke dalam tempikku dari belakang dengan garangnya.
Karena posisiku menungging, aku jadi lebih leluasa menggoyang-goyangkan pantatku, yang tentu saja tempikku juga ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Hal ini membuat Edo semakin bernafsu menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam tempikku sehingga dengan cepat tubuhku kembali seperti melayang-layang merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.

Tak berapa lama tubuhku mengejang dan…
”Dddooo…… oooccchhhh… aacchhh… Ddooo… akk… aakkuu… mmaaauu… kkkeelluuuaaaarrrrrr……” rintihku sambil mencengkeram pinggir ranjang, aku telah mencapai puncak persetubuhan terlebih dahulu.

Agen Judi Online Uang Asli - Begitu aku sedang mengalami puncak orgasme, Edo menarik kontolnya dari lubang tempikku, sehingga seluruh tubuhku terasa menjadi tidak karuan, kurasakan lubang tempikku berdenyut agak aneh dalam suatu denyutan yang sangat sukar sekali kulukiskan dan belum pernah kualami.
Namun walaupun sudah orgasme, aku masih berkeinginan sekali untuk melanjutkan persetubuhan ini. Dalam keadaan yang sedemikian tiba-tiba Edo yang masih bertelanjang bulat sebagaimana juga diriku, menarikku dan mengajakku tidur bersamanya di kamar tamu di sebelah kamarku.
Bagaikan kerbau dicocok hidung, aku mengikuti Edo ke kamar sebelah. Kami berbaring di ranjang sambil berdekapan dalam keadaan tubuh masing-masing masih bertelanjang bulat bagaikan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu.

Kemudian Edo melepaskan pelukannya dan menelentangkan diriku lalu dengan bernafsu menciumi susuku dan menyedot-nyedot pentilnya yang mancung itu sehingga aku kembali merasakan suatu rangsangan birahi yang hebat. Tidak lama kemudian tubuh kami kami pun udah bersatu kembali dalam suatu permainan persetubuhan yang dahsyat.

Kali ini rupanya Edo ingin mengajakku bersetubuh dengan cara yang lain. Mula-mula Edo membalikkan tubuhku sehingga posisiku kini berada di atas tubuhnya.
Selanjutnya dengan spontan kuraih kontol Edo dan memandunya ke arah lubang tempikku. Kemudian kutekan tubuhku agak kuat ke tubuh Edo dan mulai mengayunkan tubuhku turun-naik di atas tubuhnya. Mula-mula secara perlahan-lahan akan tetapi lama-kelamaan semakin cepat dan kuat sambil berdesah-desah kecil, ”Occhhh… oocchhh… acchhh… sssshhhh…” desahku dibuai kenikmatan.

Sementara itu Edo dengan tenang telentang menikmati seluruh permainanku sampai tiba-tiba kurasakan suatu ketegangan yang amat dahsyat dan dia mulai mengerang-erang kecil, ”Oocchhh… oocchhh… Mmiiaaaa… ttteeemmpppiikkmuuu… mmmhhhhh…”
Akupun semakin cepat menggerakkan tubuhku turun-naik di atas tubuh Edo dan nafasku pun semakin memburu berpacu dengan hebat menggali seluruh kenikmatan tubuh laki-laki yang berada di bawahku.

Tidak berapa lama kemudian aku menjadi terpekik kecil melepaskan puncak ejakulasi dengan hebat.
”Ooooccchhhhh…… mmmmhhhhhh… ooocccchhhh…… mmmmhhhhhh……” pekikku keenakan dan tubuhkupun langsung terkulai menelungkup di atas tubuh Edo.

Tapi ternyata Edo belum sampai pada puncaknya. Maka tiba-tiba dia bangkit dengan suatu gerakan yang cepat. Kemudian dengan sigap dia menelentangkan tubuhku di atas tempat tidur dan mengangkat tinggi-tinggi kedua belah pahaku ke atas sehingga lubang tempikku yang telah basah kuyup oleh lendir kawin tersebut menjadi terlihat jelas menganga dengan lebar. Selanjutnya Edo mengacungkan kontolnya yang masih berdiri dengan tegang itu ke arah lubang tempikku dan menghunjamkan kembali kontolnya tersebut ke lubang tempikku dengan garang.

Aku menjadi terhentak bergelinjang kembali ketika kontol Edo mulai menerobos dengan buasnya ke dalam tubuhku dan membuat gerakan mundur-maju dalam lubang tempikku. Aku pun kini semakin hebat menggoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan turun-naiknya kontol Edo yang semakin lama semakin cepat merojok-rojokkan kontol besarnya ke lubang tempikku.
Aku merasakan betapa lubang tempikku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap kontol Edo yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya.

Selama pertarungan itu beberapa kali aku terpekik agak keras karena kontol Edo yang tegar dan perkasa itu menggesek bagian paling dalam tempikku (mungkin titik itu yang dinamakan G-Spot atau titik gairah seksual tertinggi wanita)
Akhirnya, bersamaan dengan orgasmeku yang entah ke berapa kali aku tak ingat lagi, kulihat Edo tiba juga pada puncaknya.

”Mmmiiiaaaa… ooocchhh…………… ooocccchhhhhh… Mmmiiiiaaaaaaaa…………………… ttteeemmmppikkkmmmuuu… ooccchhhsss… aakkkuu… kkkellluuaaarrrrrr……” rintihnya dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia menyebut-nyebut namaku sambil mengeluarkan kata-kata vulgarnya lagi dan melepaskan puncak ejakulasinya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh pejunya di dalam tempikku dalam waktu yang amat panjang.
Sementara itu kontolnya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di lubang tempikku sehingga seluruh pejunya terhisap dalam tempikku sampai titik penghabisan.

Selanjutnya kami terhempas kelelahan ke tempat tidur dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama kami tergolek, kontol Edo masih tetap terbenam dalam tempikku, dan aku pun memang tetap berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhku.
Setelah beberapa lama kami tergolek melepaskan lelah, Edo mulai bangkit dan menciumi wajahku dengan lembut yang segera kusambut dengan mengangakan mulutku sehingga kini kami terlibat dalam suatu adegan cium yang mesra penuh dengan perasaan.
Sementara itu tangannya dengan halus membelai-belai rambutku sebagaimana seorang suami yang sedang mencurahkan cinta kasihnya kepada istrinya.

Suasana romantis ini akhirnya membuat gairah kami muncul kembali.
Kulihat kontol Edo mulai kembali menegang tegak sehingga secara serta merta Edo segera menguakkan kedua belah pahaku membukanya lebar-lebar untuk kemudian mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku kembali.

Berlainan dengan suasana permulaan yang kualami tadi, dimana kami melakukan persetubuhan dalam suatu pertarungan yang dahsyat dan liar. Kali ini kami bersetubuh dalam suatu gerakan yang santai dalam suasana yang romantis dan penuh perasaan. Kami menikmati sepenuhnya sentuhan-sentuhan tubuh telanjang masing-masing dalam suasana kelembutan yang mesra bagaikan sepasang suami istri yang sedang melakukan kewajibannya.

Aku pun dengan penuh perasaan dan dengan segala kepasrahan melayani Edo sebagaimana aku melayani suamiku selama ini. Keadaan ini berlangsung sangat lama sekali dan kubisikkan padanya bahwa ada bagian tertentu di dalam tempikku yang kalau tersentuh kontolnya, dapat menghasilkan rasa nikmat yang amat sangat.

Edopun kelihatannya mengerti dan berusaha menyentuh bagian itu dengan kontolnya. Keadaan ini berakhir dengan tibanya kembali puncak persenggamaan kami secara bersamaan. Inilah yang belum pernah kualami, bahkan kuimpikanpun belum pernah. Mengalami orgasme secara bersama-sama dengan pasangan bersetubuh!

Rasanya tak bisa kulukiskan dengan kata kata. Kami kini benar-benar kelelahan dan langsung tergolek di tempat tidur untuk kemudian terlelap dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang dalam.
Semenjak pengalaman kami malam itu, aku selalu terbayang-bayang kehebatan Edo. Tetapi entah kenapa suamiku malah tidak pernah membicarakan lagi soal angan-angan seksualnya dan tidak pernah menyinggung lagi soal itu. Padahal aku malah ingin mengulanginya lagi. Karena apa yang kurasakan bersama suamiku sama sekali tidak sehebat sebagaimana yang kualami bersama Edo. Kuakui malam itu Edo memang hebat.

Walaupun telah beberapa waktu berlalu namun bayangan kejadian malam itu tidak pernah berlalu dalam benakku. Malam itu aku telah merasakan suatu kepuasan persetubuhan yang luar biasa hebatnya yang belum pernah aku alami selama ini. Bahkan dengan Ki Bejopun tidak sehebat ini, karena dengan Edo aku merasakan orgasme berkali-kali, sedang dengan Ki Bejo cuma sekali. Dan walaupun telah beberapa kali menyetubuhiku, Edo masih tetap saja kelihatan bugar. kontolnya pun masih tetap ngaceng dan berfungsi dengan baik melakukan tugasnya keluar-masuk lubang tempikku dengan tegar hingga membuatku menjadi agak kewalahan. Aku telah terkapar lunglai dengan tidak putus-putusnya mengerang kecil karena terus-menerus mengalami puncak orgasme dengan berkali-kali namun kontol Edo masih tetap ngaceng bertahan. Inilah yang membuatku terkagum-kagum.

Terus terang kuakui bahwa selama melakukan persetubuhan dengan suamiku, aku tidak pernah mengalami puncak orgasme sama sekali. Apalagi dalam waktu yang berkali-kali dan secara bertubi-tubi seperti malam itu.
Sehingga, karena desakan birahi yang selalu datang tiap hari, dengan diam-diam aku masih menjalin hubungan dengan Edo tanpa sepengetahuan suamiku. Awalnya di suatu pagi Edo berkunjung ke rumahku pada saat suamiku sudah berangkat ke tempat tugasnya. Secara terus terang saat itu dia minta kepadaku untuk mau disetubuhi.

Mulanya aku pura-pura ragu memenuhi permintaannya itu. Akan tetapi karena aku memang mengharapkan, akhirnya aku menyetujui permintaan tersebut. Apalagi kebetulan anakku juga lagi ke sekolah diantar pembantuku. Sehingga kubiarkan saja dia menyetubuhiku di rumahku sendiri.
Hubungan sembunyi-sembunyi itu rupanya membawa diriku ke dalam suatu alam kenikmatan lain tersendiri. Misalnya ketika kami bersetubuh secara terburu-buru di ruang tamu yang terbuka, kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang hebat dan sangat menegangkan. Keadaan ini membawa hubunganku dan Edo semakin berlanjut. Demikianlah sehingga akhirnya aku dan Edo sering melakukan persetubuhan tanpa diketahui oleh suamiku.

Pernah kami melakukan persetubuhan yang liar di luar rumah, yaitu di taman dibelakang rumah, sambil menatap awan-awan yang berarak, ternyata menimbulkan sensasi tersendiri dan kenikmatan yang ambooii.

”Mestinya pemerintah memperbolehkan rakyatnya melakukan persetubuhan di tempat terbuka, asal tidak terdapat unsur paksaan!” anganku saat itu.
Aku berpikir, kalau melakukan persetubuhan di tempat terbuka dengan disaksikan oleh orang lain, pasti lebih nikmat lagi deh!

Sampai di suatu hari, Edo membisikkan rencananya kepadaku bahwa ia ingin bercinta secara three in one, tetapi bukan satu cewek dua cowok, tetapi satu cowok dua cewek. Maksudnya dia minta aku melibatkan satu orang temen cewekku untuk bersetubuh bersama.
Mula-mula aku agak kaget dibuatnya, tetapi aku pikir-pikir boleh juga ya, hitung-hitung buat menambah pengalaman dalam bersetubuh.

”Wuih, pasti lebih seru nih” pikirku dalam hati sambil membayangkan kenikmatan di tempikku, apalagi sambil melihat juga Edo bersetubuh dengan cewek lain.
”Eh, tapi.. aku cemburu nggak ya? Tapi biarlah, ini kan suatu sensasi lain yang belum pernah kualami” pikirku lagi.

Aku malah menambahkan usul kepada Edo, bagaimana kalau dilakukan di taman belakang rumah, habis asik sih! Lagipula aku memang punya temen (namanya Lina) yang ketika aku ceritain soal pengalamanku dengan Ki Bejo maupun dengan Edo, keliatannya dia bernafsu banget dan pengin ikut-ikutan menikmati, boleh secara three in one ataupun sendiri sendiri, katanya.
Soalnya kontol suaminya memang berukuran kecil dan pendek, apalagi suaminya sekarang lagi bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, sehingga dia selalu kesepian di rumahnya yang besar itu.

Ketika hal itu aku katakan pada Edo, dia langsung setuju dan menanyakan kapan hal itu akan dilaksanakan?
Tentu saja aku jawab secepatnya. Keesokan harinya, sehabis berbelanja di salah satu mall aku mampir ke rumah Lina dan menceriterakan tentang rencanaku tersebut.
Tentu saja dia sangat setuju dan antusias sekali mendengarnya, tetapi dia mengajukan sebuah syarat, yaitu itu dilakukan di taman di tepi kolam renang di belakang rumahnya.
Share:

Label

333
333
333