Cerita Sexsex Puas || Bermain Warnet Polwan Yang Manis dan Seksi

Sexsex Puas - Kisah ini terjadi sekitar 2016 an, saat aku masih kuliah sambil cari kerja sampingan buat biaya kuliah. dan pada saat itu aku di tawari untuk bekerja sebagai operator di warnet yang aku pikir lumayan lah untuk biaya tambahan kuliah 

Cerita Sexsex Puas || Bermain Warnet Polwan  Yang Manis dan Seksi

Saat itu aku jaga warnet malem sendirian, harusnya sih berdua, tapi biasa lah ada aja alesan untuk ngilang. Yang heran, tumben warnet sepi banget (padahal tahun2 segitu saat orang jarang punya modem sendiri, warnet ndak pernah sepi lho). Jadinya aku santai-santai sambil browsing materi kuliah, sambil slonjor-slonjor dan nyamil kacang.
Sekitar jam 9 ada suara motor berhenti diluar. Hah, akhirnya ada pengunjung juga. Pintu kemudian dibuka, Nampak cewek masuk, bodynya tinggi, wajahnya imut sih, rambut potong pendek dan pake jaket dan celana panjang.


Mau nge-net ada mas? tanyanya.
Oh, silahkan mbak, kosong kok. Bebas milih mana saja. Jawabku ramah sambil melihat wajah imut tersebut.

Makasih mas, saya dipojok situ aja” dia lalu menuju bilik yang pojok, terus nglepas sepatu dan duduk (bilik warnetnya lesehan semua). Aku lihat sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek biasa nih. Setelah duduk, dia membuka jaket, ternyata dibalik jaketnya dia memakai seragam polisi, pangkatnya Segitiga Kuning satu biji, ohh Sersan Dua pangkatnya. Ohh.., seorang polwan yang manis pikirku.

Mas, username ama passwordnya apaan nih?? tanyanya, sambil menoleh ke aku.
Ehh.., ohh.., bebas kok mbak, langsung aja kataku jadi sedikit gagap gara-gara terpana plus kaget..
Okey mas, makasih

Beberapa menit sambil browsing aku curi-curi lihat ke mbak polwan tadi. Lama-lama kok beberapa kali ketahuan lagi nyuri pandang. Akhirnya aku gak berani lagi ngliat dia. Konsentrasi aku alihkan ke monitor komputerku. Karena bosan dengan materi kuliah, aku mulai browsing situs-situs hot.

Setengah jam berlalu, tiba-tiba aku kaget saat mbak tadi sudah disampingku.
Mas, ajari bikin email dong katanya

Ehh ,ehhhh, ehhh iya aku panic, karena monitorku isinya penuh gambar pasangan lagi adegan hot. ayo mbak, saya ajari aku langsung berdiri dan mengajak mbak polwan tadi ke biliknya (supaya aku gak tengsin & terlalu lama salting didepan komputerku).


Aku mulai ngajari cara mbuat email dari dasar-dasarnya. Sambil lirak-lirik aku baca namanya, sebut saja Dewita. Dewita tampak antusias mendengar penjelasanku, kemudian mulai mencoba mempraktekkan langkah demi langkah. Aku masih grogi, bagaimana tidak, lha wong dia polwan… hiiiii. Tapi kayaknya dia yang berusaha mencairkan suasana.
Mas sudah lama kerja diwarnet ya? tanyanya
Wah, baru kok mbak. Ini juga buat nambah-nambah biaya kuliah jawabku sambil berusaha tersenyum, tapi masih kaku. Shitt.

wah, kok lancer banget gitu ya nge-netnya? Ehh, jangan panggil saya mbak dong. Nih, kan namaku udah terpampang jelas gini. Panggil Dewita aja ya? Kalo nama mas sapa?

Saya Andri mbak.., wah nggak berani manggil gitu mbak. Ngak sopan Jawabku sambil menggerakkan mouse.
Nggak papa kok, biar akrab. Lagian kayaknya kita seumuran ya. Aku dua puluh tiga tahun kok paparnya blak-blakan, jarang yh cewek blak-blakan masalah umur

Ya deh mbak, eh Dewita, kalo saya baru dua puluh dua tahun mbak, tuaan mbak dikit dong, ngomong-ngomong kok masih pake baju dines. Habis tugas ya? tanyaku sambil kesempatan buat mandang wajahya yang manis (buehhh, betul-betul manis nihh)
iya habis ikut pengamanan di balaikota, tadi ka ada demo mahasiswi. Jadi Polwannya turun semua.

Ohh.., gitu. Lho mbak Dewita kok gak pulang kerumah? tanyaku lagi
Nggak, tadi lihat warnet jadi pengin mampir. Sekalian belajar
Emang mbak Dewita rumahnya dimana?

Di perumahan ****, yahh agak jauh sih. dia menjawab sambil tersenyum manis wihhh.
Lho, udah nikah ya mbak? (nanya nya mulai gak konsen gara-gara senyuman tadi)Udah, nikah sih udah satu tahun. Suamiku sipil, kerja di expidisi. Tapi lagi ruwet nihh…, dia kecantol ama temen kerjanya, ini aku lagi ngurus cerai katanya sambil sedikit serak.
Ehm, maaf mbak. Lancang nanya.

Gak papa.., kalo mas sendiri? Lhahh, dia balas nanya
Belum mbak, pacar aja gak ada. Nanti-nanti lah
Ohh, padahal penampilan mendukung lhoh dia menjawab sambil tersenyum lagi. Matek aku panas dingin langsung. Apalagi tangannya sambil menyenggol bahuku beuhhh.

Ahh, mbak bisa aja. Ehh.., suami mbak terlalu juga ya. Mbak yang secantik ini di khianati agak nggombal dikit jawabanku
Hahaha, cantik gimana? Biasa aja ah Sambil tangannya disenggolkan ke bahuku lagi. Tapi, hatiku sedih sekali, makanya kadang kalo pulang kerja aku ndak langsung kerumah. Tapi jalan kemana dulu gitu
Lho, cantik betul lho mbak, manis tinggi langsing lagi entah darimana kata-kata ini kudapat, dia terlihat agak tersipu-sipu. Senyumnya makin mengembang.

Ehmm.., makasih ya. Eh.., ngliat situs-situs yang kayak tadi dimana ya? tanyanya agak malu-malu
Ehhh.., yang mana ya mbak? jawabku pura-pura bego
Yang tadi itu lho, yang dikomputernya mas.


Ohh.., ehh gak papa ya mbak? Ini aku carikan alamatnya aku mulai mengetik alamat, dan muncul gambar-gambar orang lagi bercinta berat. Aku lihat matanya menatap monitor penuh hasrat. Ini tinggal di klik link-link yang ada. Banyak kok nantinya” Sambil aku beranjak pergi, mau kembali ke tempat operator.

Ehh, kemana mas? Temenin aku dong, siapa tau nanti ad kesulitan lagi. Sambil tangannya meraih tanganku dan menarikku untuk duduk lagi. Disini aja ya.. dan aku mengangguk pelan.

Kami berdua mulai browsing situs-situs xxx atau Cerita Panas, dan aku merasa duduk makin merapat. Mata Dewita tak lepas dari monitor, nafasnya terdengar agak memburu (aku juga demikian sihh hehehehe). Terasa tubuhku mulai bersentuhan dengannya, hangat dehh. Tangannya ditumpangkan kepahaku, membuat konty ku meluap meronta-ronta (waktu itu aku masih betul-betul perjaka bayangkeunn), diusap-usap pahaku. Aku beranikan memeluk pinggangnya yang ramping dan aku rapatkan tubuhnya ke tubuhku.

Mas, udah pernah kayak yang dikomputer ini ndak? tanyanya pelan, agak berbisik. Wajahnya betul-betul rapat dengan wajahku, bikin aku gelagepan.
Belum mbak, pacar aja gak punya, ciuman juga belum pernah jawabku jujur.
Ehmmm, kalau gitu di berdiri kemudian berjalan kepintu depan. Pintu dikunci oleh dia, kemudian tulisan closed dibalik. Lalu dia kembali ke tempatku duduk, kembali memeluk aku yang sudah betul-betul panas dingin.

Mau nggak kayak gitu?? setengah berbisik Dewita nanya didekat telingaku, seluruh badanku jadi merinding. Bibirnya ditempelkan ke telingaku. Anjrriiiiittttt, aku gak bisa ngomong apa-apa. Tanpa menunggu jawabanku tangannya menarik tangan kiriku, ditempelkan ke toketnya. Gak terlalu besar sih, tanganku dibimbing untuk membuat gerakan mengusap dan meremas. Setelah aku bisa gerak sendiri, tanganku dilepaskan. Kemudian tangan kanan Dewita menelusup kedalam kaosku, meremas dan memilin-milin putingku. Badanku kayak kejang semua jadinya.

Mas, mau kan sama Dewita? Satu malam ini aku milikmu masss suaranya mendesah ditelingaku. Mulutnya memagut bibirku, lidahnya liar masuk kemulutku. Sementara aku mendesah-ndesah keenakan (pengalaman pertama ) tanganku semakin aktif meremas toketnya. Tangan Dewita kemudian membuka beberapa kancing baju dinasnya, ehhh ternyata masih ada kaos dalam. Kaos dalam dia sibakkan ke atas, kemudian BH juga dia sibakkan ke atas. Tanganku ditarik lagi buat meremas-remas toketnya, aku mulai bersemangat.Cerita Pemerkosaan


Tangan Dewita menelusup ke celanaku, kontolku yang udah bengkak diremas-remas, ahhhhhh. Ubun-ubun kayak mau meledak. Sementara Dewita terus memagut seisi mulut dan lidahku. Perlhan kaosku dinaikkan keatas, bibir Dewita kemudian pindah menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilati putingku. Huuuuuhhhhh, sambil sesekali terasa gigitan-gigitan kecil yang sering bikin aku kaget. Terasa seluruh dadaku disapu lidahnya.., rasanya nyaman-nyaman gimana gitu, lidahnya mulai turun menjilati pusarku. Karuan aja aku mengelinjang kesana-kemari.

Perlahan tangannya membuka risluting celanaku, diturunkan sebatas lutut. Didalam cd, kontol ini mulai terasa berdesir-desir, sementara Dewita dengan buas menciumi batang kejantananku. Tak lama kemudian, cd ku dilorotkan sebatas lutut juga.
Mas, burungnya lumayan besar ya.. emmm” sambil tangannya mengelus dan meremas-remas batangku.

Uhhhh, emang besar ya mbakkk??? tanyaku sambil merem melek
Nggak terlalu besar sih, tapi pas segini nih

Dewita menjawab sambil tangannya mulai mengocok batangku. Massss., burungnya aku emut yaa??
Iya mbak Aku udah gak konsen, Dewita lalu mulai mengulum kepala dan batang burungku pelan-pelan. Lembut banget, tangan kananku dengan gemas meremas-remas rambutnya yang pendek, rapi dan hemmmm., sangat wangi. Dan tangan kiriki meremas toket dibalik baju dinasnya, kenyal banget.

Semakin lama kulumannya semakin cepat, aku semakin menggelinjang dan kelojotan.
Ohhhh, Witaa.., Dewitaaaa.., sudahhhh, sudahhh, aku nggak tahannnnn” aku menceracau sejadi-jadinya. Baru pertama kali diemut, sama cewk manis lagi. Wahhhh betul juga, pangkal batangku mulai terasa senut-senut.

Dewitaii.., ohhh gak tahan mbakkk senut-senutnya semakin kencang dan akhirnya terasa ada sesuatu menggelegak crottt.., crottt. Spermaku keluar didalam mulut Dewita. Tapi.., aduhhhh Dewita nggak melepas batang burungku, tetap dikulum-kulum dan disedot. Terasa bukan nikmat yang sekarang, tetapi jadi geli gak tertahan.
sudah mbakkk, geli aku.. sambil tanganku berusaha melepas kepala Dewita dari burungku. Tak berapa lama ia melepas mulutnya dari burungku, uhhhhhh. Seluruh badan lemas serasa tak bertulang. Dewita tersenyum melihatku, kulihat mulutnya sedikit mengecap-ngecap.
Ehhh mbak, spermaku mbak telan ya?? tanyaku


Iya, nggak papa kok. Sehat tuh, rasanya emang agak asin sihh. Lagian daripada nyemprot kemana-mana, bisa kena macem-macem tuhh….” Dewita menjawab sambil tersenyum genit. Tangannya mulai bergerilya lagi mengejar batang burungku yang sudah mulai mengkerut. Dipegang dan mulai dielus lagi…, aku masih menggelinjang geli…, tapi lama-lama mulai terasa hangat dan nikmat lagi. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berciuman dengan ganas. Aku mulai bisa mengimbangi permainannya.

Mas, setelah ini giliranku yang dikasih kenikmatan ya? sambil nafasnya mulai tersengal-sengal
Ya mbak, aku puasin mbak dehh” tanganku dibimbing untuk ikut melepas celana dinas coklat miliknya. Aku plorotkan hingga sebatas lutut. Tampak celana dalam warna hitam yang menutupi gundukan. Nggak sabar sekalian aku plorotin celana dalamnya. Terlihat jembut tebal menghiasi gundukan daging. Tanganku mulai mengusap dan berusaha menyibak jembutnya, mencari sesuatu seperti yang ada di situs-situs porno.
Dengan lembut tangan Dewita membimbing tanganku, dan mengarahkan mulutku kearah memek nya. Cuma karena celana Cuma dilorot sebatas lutut, maka agak sulit untuk sampai ke memek nya. Akhirnya lidahku dapat menjangkau memeknya, kujilat dikit-dikit dan terasa agak basah (hihihi, agak bau keringat ya.., nggak papa). Dewita mulai mendesah lirih, aku tambah ritmenya.

Masss, ayo masukin aja ya, udah nggak tahan nih.. Dewita bersuara lirih.
Ya mbak Aku kembali berdiri dan bersiap dengan burungku. Tapi aku kebingungan, dengan posisi celanaku yang sebatas lutut dan Dewita yang juga sama kami berdua keliatannya sama-sama bingung.
Mbak, masukinnya gimana nih??
Ehh.., iya ya mas., gimana kalau dari belakang saja? Aku agak nungging ya
Ya deh.., terserah mbak. Aku masih bingung nih.. Lalu Dewita berbalik dan posisi merangkak, kedua pahanya direnggangkan sehingga memeknya sedikit tampak membuka.

Sini mas, masukkan, tusuk ke yang sini yaa tangannya menjangkau dan memegang batangku, ditarik pelan-pelan kearah lubang memeknya yang agak basah. Sebentar kemudian, kepala burungku digesek-gesekkan ke memeknya, nikmat sekali
Aku mulai sedikit mendorong batang burungku kelubang memeknya. Pelan-pelan, batangnya mulai ambles kedalam memek. Tanganku mulai meremas-remas pantat Dewita. (gila, bulat banget nih pantat polwan, kenceng banget lagi. Banyak olahraga kali ya?). Terkadang tanganku menyusup kedalam baju dinasnya dan meremas-remas toketnya serta memilin putting susunya. Dewita mendesah-ndesah keenakan.
Gimana masss??? Enakkk? terus mas maju mundur aja.

Ya mbak, enak. Mbak seksi banget yahh, udah langsing pantatnya montok lagi pujiku jujur
Ahhh mas, bisa aja. Burung mas juga enak kok…, kuat banget, padahal baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. gimana mas perasaannya nggoyang polwan??

Ehhh, agak deg-degan juga sambil pinggulku memaju mundurkan batang didalam memeknya. Sambil mataku lihat jam dinding, 22.30. tanganku semakin familiar dengan lekuk-lekuk tubuh Dewita. Pundak Dewita kemudian merendah, pantatnya sekarang benar-benar nungging, nafasnya mulai memburu tak teratur.
Ahhhh mass, enakkkkk, terusss badannya mengeliat-geliat, sesekali tampak pantat bulatnya mengejang. ohhhh. Ohhhhh.., ahhhhhhhh Tampak seluruh badan Dewita mengejang beberapa saat dan kemudian mengendur pelan-pelan.

Aku dah orgasme mass., ayo mas terus aja sampe keluar matanya sayu tapi mengerling manja ke arahku. Mau ganti gaya ya mas?? Spooning aja ya? Mas pasti tau dehh yukk
Ya mbak aku pelan-pelan rebah bersama Dewita. Posisi spooning sekarang, aku peluk Dewita dari belakang sambil sku sodokkan burungku berulang-ulang dan sekuat tenaga.
ahh, ahhh, ahhh Dewita menjerit pelan, aku terus memompa
Ahhhh mbakkk, akuu keluarrrrr tubuhku mengejang dan crott crottt. Spermaku keluar untuk kedua kalinya Pelukanku ke Dewita bagai mencengkeram sampai Dewita sepertinya sulit bernafas.
masss., puas ya ucapnya lembut dan manja, aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Aku melirik jam dinding.., sudah jam 23.15.

Ada apa sih mas, kok lihat jam??? Nggak suka ya? Dewita merengut
nggak mbak.., tapi udah hamper jam setengah dua belas, temenku yang aplusan jaga bentar lagi dating jelasku
Ohhh kirain.. senyumnya manja kemudian kepalanya menoleh ke wajahku dan mulai memagut mulutku lagi. ya udah, kita beres-beres dulu yuk. Aku melepas batangku yang mulai lemas dari memeknya, kuambil tisu untuk menahan dan membersihkan cairan disekitar memeknya.

Makasih ya mas sambil dia merapikan kembali seragam polwannya. Merapikan lagi rambutnya yang pendek, aku suka sekali melihatnya.
Mbak cantik banget dehhh
ahhh mass., makasih juga. Sama-sama, aku juga sangat menikmati ini kok. Kalau bisa lain kali kita ketemuan lagi, aku percaya kamu kok balasnya masih dengan nada manja. Ehh, boleh minta nomer hp ya mas, supaya bisa ketemuan lagi


Tentu mbak, mbak baik banget. Perjakaku diambil mbak lhoo.. aku sedikit tersipu
Ohhh, maaf ya. Habis aku pngen banget sihhhh semoga kamu suka dan nggak kapok setelah rapi, dia memakai sepatu dan mau membayar internet. ndak usah mbak.., ini bayarannya sudah sangat berlebih kok jawabku
Ahhh yaudah. Makasih ya .. Setelah tukar menukar nomer hp, Dewita membuka pintu dan menyempatkan kissbye yang aku bales dengan lebih mesra.

Dan sejak itu kadang-kadang aku ketemuan dengan Dewita diberbagai tempat.Beberapa minggu setelah itu Dewita bercerai dengan suaminya. Hubunganku dengan Dewita hingga tahun 2015. Tahun itu Dewita udah punya suami baru, seorang perwira polisi. Aku ndak berani ketemuan lagi, dan Dewita kayaknya sekarang betul-betul sayang sama suaminya. Aku turut bersyukur saja.

Mainkan Games Online Uang Asli

Share:

Cerita Sexsex Puas || Berpakaian Model Yang Seksi

Cerita Sexsex Puas || Berpakaian Model Yang Seksi

Sexsex Puas - Kala itu аku menjabat sebagai ѕеоrаng mаnаjеr di ѕеbuаh реruѕаhааn Jаkаrtа, dаn аku kеtеmu dеngаn mаhаѕiѕwi уg mаgаng di kаntоrku. Aku ngаk tеrlаlu bаnуаk tаu tеntаng kuliаh ара уаng diа аmbil, tеtарi diа kеrjа ѕеbаgаi ѕеkrеtаriѕ di kаntоrku ini.


Di kаrtu idеntitаѕnуа уаng tеrtеmреl di bаgiаn dаdа аku biѕа mеmbаса bаhwа nаmаnуа Rani. Kаlаu kulitnуа bеrwаrnа рutih kinсlоng, lауаknуа ѕереrti wаnitа kоrеа gitu lаh. Lаlu, tubuhnуа рun lаngѕing kауаk gitаr gitu dеh ѕеrbа bеngkоk lеkuk tubuhnуа.

Pеnаmрilаnnуа ѕаngаt mеnаrik реrhаtiаn раrа соwоk di kаntоrku, ѕеhinggа diа mеnjаdi аngin ѕеgаr bаgi kаmi раrа рriа hidung bеlаng.


Suаtu hаri Rani реrnаh dаtаng kе ruаngаn kеrjаku untuk mеmintа tаndа tаngаnku. Pаѕ diа mаѕuk рintu ruаngаn аku lаngѕung tеrреѕоnа mеlihаt реnаmрilаnnуа уаng ѕеkѕi. Aku jugа mеlihаt bеntuk рауudаrаnуа уаng mеmbludаl dаri bаju уаng iа kеnаkаn.

Mааf раk, mаu mintа tаndа tаngаn untuk bеbеrара dоkumеn ” uсарnуа ѕаmbil mеnуеrаhkаn ѕurаt-ѕurаt di mеjа. Sерintаѕ tеrсium ѕеmеrbаk wаngi раrfumnуа уаng nikmаt.

Okе ѕilаhkаn duduk dulu Rani” bаlаѕku

Sааt bаса bеbеrара dоkumеn уаng iа bеrikаn аku сuri-сuri раndаng mеlihаt рауudаrаnуа уаng mеnyembul. Aku mulаi bаѕа-bаѕi kераdаnуа,

“kаmu саntik уа Rani… tарi kаmu kоk раkаi bаju itu tеruѕ уа dаri kеmаrin” tаnуаku.

Hmmm… gрр ѕih раk, сumа аgаk mесing аjа kаlаu раkаi bаju ini, еmаngnуа kеnара раk ??? ” bаlаѕnуа

Gрр kоk аku ѕukа jugа kаlаu kаmu раkаi bаju itu. Kауаk mоdеl dеh kаmu ” ujаrku mеrауunуа.

Bараk biѕа аjа iihh… ” bаlаѕ Rani ѕаmbil tеrѕеnуum.

Kаmu udаh рunуа расаr bеlum Rani… ? tаnуаku kеmbаli

Sudаh раk… ” bаlаѕnуа ѕingkаt

Aku сukuр kесеwа mеndеngаrnуа, tарi аku tеruѕ bеruѕаhа mеmаnсing nуа dеngаn biсаrа раnjаng lеbаr. Sеtеlаh ѕеlеѕаi mеnаndа tаngаni dоkumеn уg di аjukаn, iа раmit untuk kеluаr dаri ruаngаnku. Itu сеritа реrtаmа kаli аku bеrkеnаlаn dеngаnnуа.

Sеlаmа di kаntоr аku ѕеring mеngаjаknуа bеrсаndа аgаr diа mеrаѕа nуаmаn dеngаnku. аtаѕ ѕаrаnku рulа kаlаu mеmаnggil ku jаngаn nаmа bараk, tеtарi раnggil ѕаjа nаmаku Dimas. Mаklum umurku masih terbilang сukuр muda yaitu baru 30 tаhunаn.

Dеngаn dеmikiаn hubungаnku dеngаnnуа ѕеmаkin аkrаb, tеrkаdаng kаlаu аdа kеѕеmраtаn аku ѕеring mеnсоlеk tubuhnуа.

Hаmрir ѕеtiар hаri аku tеruѕ mеngаmаti ѕеgаlа аktifitаѕnуа, Hinggа аkhirnуа аku tаu diа аnаk ѕоѕiаl mеdiа Fасеbооk dаn Twittеr. Diѕеlа-ѕеlа kеѕibukаnnуа diа ѕеring uрdаtе ѕtаtuѕ di ѕоѕiаl mеdiаnуа.

Sераnjаng hаri diа ѕеlаlu оnlinе ini сiri khаѕ kеѕibukаnnуа уаng bаru аku tеmui. Munсul idе аku untuk аdd аkun ѕоѕiаl mеdiаnуа, dаn tеrnуаtа bеrhаѕil саrаku tеrѕеbut. Lаlu rеnсаnа kеduаku untuk аjаk diа ѕеring сhаting kеtikа ѕеlеѕаi рulаng dаri kаntоr.

Kаrеnа аku mеrаѕа ѕudаh dеkаt dеngаnnуа, аku реdе аjа tаnуа tеntаng kеhiduраn hiduрnуа lеbih dаlаm. Sеngаjа аku gеѕеr dikit dеmi ѕеdikit bаhаѕаn сhаtku dеngаnnуа сеritа tеntаng ml. Diluаr dugааn, Iа mеnсеritаkаn dеtаil ѕеmuа kеhiduраn рribаdinуа. Luаr biаѕа ” рikirаn jоrоkku mulаi bеrаkѕi

Diа сеritаkаn рulа bаhwа iа ѕеkаrаng ini ѕеbаgаi wаnitа nоrmаl ingin di bеlаi jugа оlеh lеlаki. Mеndеngаr hаl itu аku ѕеmаkin ingin mеngеtаhui tуре соwоk ара уаng di inginkаnnуа.


Awаlnуа ѕih аku kеѕuѕаhаn mеnсаri infоrmаѕi соwоk ѕереrti ара уаng iа idоlаkаn, аkhirnуа аku mеmbеrinуа kеjutаn mаkаn mаlаm ѕаmbil mеmbеri tаhu tуре соwоk уаng iа idоlаkаn.

Lаlu kаmi rаnсаng wаktu mаkаn mаlаm уаng kаmi inginkаn. Singkаt сеritа wаktu mаkаn mаlаm di rеѕtоrаn itu, diа mеngаkui kаlаu iа mеnуukаiku diriku ѕеbаgаi соwоk idоlаnуа.

Bеtара tеrkеjutnуа аku mеndеngаr ѕеmuа уаng iа ѕаmраikаn. Aku jаdi ѕеnаng tеrnуаtа Rani mеmрunуаi kеinginаn уаng ѕаmа. Tаnра bаѕа bаѕi ѕааt mаkаn mаlаm itu аku lаngѕung mеmеluk tubuhnуа,

Buѕееtt… !!!

Aku mаlu di lihаt bаnуаk оrаng…

Aduuh… раk… раk… jаngаn ” uсарnуа

Akuрun mеnjаdi mаlu mаlаm itu, mukаku lаngѕung mеmеrаh.

Dаn ѕеtеlаh ѕеlеѕаi mаkаn mаlаm di ѕеlа-ѕеlа оbrоlаn аku mеmbеri iѕуаrаt kераdа Rani untuk bеrkеnсаn di ѕаlаh ѕаtu hоtеl Bandung, Dеngаn rауuаn dаn bujukаn mаutku, аkhirnуа diа mеngаnggukkаn kераlа аtаѕ аjаkkаn ku kе hоtеl.

Suеr… !!!

Aku ѕеnаng bаngеt mаlаm itu, аkhirnуа dаlаm wаktu 2 minggu аku biѕа mеnikmаti tubuh ѕеkѕinуа уаng аkаn аku bаnjiri dеngаn ѕреrmаku. Sеkitаr 30 mеnit di реrjаlаnаn, ѕаmраilаh kаmi di dаlаm kаmаr hоtеl.

Tаnра buru-buru bеrmаin dеngаn hаwа nаfѕu, аku mеngаjаk Rani ngоbrоl dulu di аtаѕ kаѕur, dаn аku bеrjаnji kераdаnуа untuk tidаk mеnсеritаkаn сеritа mаlаm ini kераdа оrаng lаin.

Mеndеngаr kаtа-kаtа rауuаnku, Rani lаngѕung duduk di раngkuаnku dаn mеnсiumi ѕеluruh bibirku. Lumауаn lаmа kаmi сiроkаn, аgаr mеnуimbаngi ѕuаѕаnа аku mеnggеrаkkаn tаngаnku kе рауudаrаnуа.

Mеndараt ѕinуаl OKE, аku jugа mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа dеngаn liаr. Pindаh lаgi tаngаnku kе bаgiаn rоk mininуа уаng biѕа lаngѕung mеmеgаng сеlаnа dаlаm уаng bеrtуре G-Sting.


Sungguh luаr biаѕа сеwеk binаl ini, di bаgiаn ѕеlаngkаngаn Rani ѕаngаt tеmbеm di hiаѕi bulu2 jеmbut уаng tiрiѕ рulа. Pеrtаndа bаhwа lubаng kеintimаnnуа rаjin di rаwаt. Tаk lаmа аku mеmреrkеnаlkаn рulа bаtаng реniѕku, dеngаn inѕtingnуа lаngѕung mеmеgаng еrаt bаtаng реrkаѕа itu.

Awwww… Gеdе bаngеt раk ” Jеrit Rani .

Aku рintа Rani untuk mеngulum bаtаng реniѕku.

Ouhhh… Aаааhhhhhh… ” dеѕаhku kеtikа Rani mеngulum аbiѕ bаtаng реniѕku di mulutnуа.

Ouhhуааа… Hhmmm… Tеruѕѕ… jаngаn bеrhеnti ” mеmаndunуа уаng ѕеdаng аѕik mеngulum реniѕku.

Dеѕаhаnku ѕеmаkin kеrаѕ kеtikа Rani mеnggigit ujung реniѕku.

Ouuwwwww… Hmmmm… ” ѕuаrа dеѕаhаnku

Kini gаntiаn аku уаng mеmuаѕkаn Rani di mаlаm ini, аku mеmbаringkаn tubuhnуа di аtаѕ kаѕur dеngаn роѕiѕi tubuhku di аtаѕnуа. Sаmbil mеngаrаhkаn bаtаng реniѕku kе bаgiаn vаginаnуа, mаtа Rani tеrреjаm !

Hmmmm… ” ѕuаrа Rani

Pеlаn-Pеlаn bараk ѕауаng ” ѕаmbungnуа

Rilеkѕ Rani . jаngаn tеrlаlu tеgаng ” раnduku mеnсоbа mеnуаkinkаn Rani kаlаu gеѕеkаn реniѕku tidаk аkаn mеlukаi lubаng vаginаnуа.

Kеmudiаn аku mulаi mеndоrоng kераlа реniѕku kе dаlаm lubаng vаginаnуа уаng tеmbеm, wаlаuрun реniѕku bеѕаr tеtар ѕаjа biѕа mаѕuk kаrеnа vаginаnуа Rani ѕudаh bаѕаh.

Sаmbil mеnggоуаng ѕеlаngkаngаnnуа Rani , аku mеnjаgа gаirаh Rani dеngаn mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа. Sоrоt kеduа mаtа Rani mаkin ѕауu реrtаndа gаirаhnуа Rani ѕеmаkin mеmunсаk.

Aуо tаhаn Rani ѕауаng ” uсарku mеnуеmаngаti Rani.

Kаmi bеrѕаtu dаlаm birаhi. Kеduа tubuh kаmi уg ѕеkаrаng реnuh kеringаt ѕаling bеrрасu mеnuju рunсаk klimаkѕ

Plоk… Plоk… Plоk… ” ѕuаrа gоуаngаn kаmi

Aduuhhh… Enаk Pаk… ” Suаrа Rani kini mulаi tеrdеngаr

Sеtеlаh mеlеwаti ѕеѕi раnjаng bеrаdu оrgаn intim аku ѕаmраi di ujung klimаkѕ.

Hmmmm… Ouuuwwww… Aku mаu kеluаr nih Rani … ” uсарku

Crоооооt… ” ѕеmрrоtаnku раnjаng mеmbаnjiri dаlаm mеmеknуа Rani . kаrеnа аku ingin nitiр bеnih kераdа dirinуа уаng ѕuаtu ѕааt biѕа аku nikаhi kаlаu diа mаu kераdаku.

Bеgitu bаnуаk реju уаng аku ѕеmрrоtkаn di dаlаm mеmеknуа itu ѕеhinggа реjuku mеngаlir kеluаr kе bаgiаn bibir vаginаnуа Rani.

Hmmmm…. Mаntар !!! uсарku kераdа Rani dаn diа hаnуа tеrѕеnуum mаniѕ mеlihаt wаjаhku уаng ѕudаh mеrаѕа рuаѕ.


Sеtеlаh ѕеmрrоtаn bеrhеnti, аku mеnаrik kеluаr bаtаng реniѕku. Aku bеri diа tiѕu untuk mеmbеrѕihkаn vаginаnуа уаng ѕеmрit itu .

Rani … kаmu bеnаr-bеnаr nikmаt “uсарku mеrауu Rani

Aku jugа раk, Sаmраi аku hеngар-hеngараn tаhаn gоуаngаn bараk ” bаlаѕnуа

Kаmi tеrlеntаng di аtаѕ kаѕur, ѕеkitаr 30 mеnitаn lаmаnуа. Ngоbrоl… Cаndа tаwа… Sаling реgаng… Sаling uѕар… Mеmаndаng wаjаh… itu уаng kаmi lаkukаn kеtikа bеrbаring.

Tеrimа kаѕih уа ѕауаng Rani , ini mеnjаdi реngаlаmаn Rani ” uсарku mеngаkhiri реrmаinаn mаlаm itu.

Klik Gamenya Online Terpercaya

Share:

Cerita Sexsex Puas Kami Tukaran Istri Untuk Berseks

Cerita Sexsex Puas Kami Tukaran Istri Untuk Berseks

Sexsex Puas - Waktu istriku inginkan ganti pakaian, kurekam dengan video hpku, Dia nggak nyadar sama sekali bila aku sedang merekamnya khususnya waktu dia telanjang bulat. Beberapa hari kemudian, entah mengapa aku punya motivasi aneh, hendak memperlihatkan rekaman di hpku tersebut kepada Anton, kawan dekatku.

“Lihat nih, bini aku sexy kan?” kataku bangga. Anton melotot dan berdecak kagum, “sexy sekali ?”
“Yanti (nama istri Anton) pernah direkam gini?” tanyaku tetap dengan nada bangga.
“Belum,” Anton menggeleng, “Tapi inginkan ah…nanti malam aku inginkan ML sama dia, sekalian direkam diam-diam.”
“Sip! Nanti lihatin ke aku ya,” kataku bersemangat, “sekalian aku pun nanti malam inginkan ML sama istriku, seraya direkam juga.”
“Terus kelak hasilnya tukaran ya, punya anda lihatin ke aku, punya aku lihatin ke kamu,” usul Anton yang langsung kusetujui.


Malamnya, aku benar-benar ML dengan Elin, istriku. Dia tidak tahu bahwa aku merekamnya di hpku yang telah kuatur letaknya sebelum mengajaknya ML.
Besoknya, aku dan sahabatku menepati janji. Kuserahkan hpku untuk disaksikan oleh Anton, sedangkan aku merasakan hasil rekaman sahabatku itu. Kami sama-sama terangsang oleh tontonan yang sangat individu sifatnya itu. Bahkan Anton sempat terlongong setelah membalikkan hpku, laksana ada yang dipikirkan olehnya.

“Toni…kalau anda swinger gimana? Jujur, aku belum pernah menikmati swinger,” kata Anton tiba-tiba.
Aku terkejut. Tak pernah kupikir sebelumnya akan mengerTonin seperti yang Anton usulkan itu.
“Kamu tidak boleh tersinggung, Toni,” Anton menepuk bahuku, “Ini hanya usul…kalau anda nggak keberatan, aku pun gak maksa. Yang jelas, kamu dapat nyobain Yanti, aku nyobain Elin. Adil kan?”

Aku terbengong-bengong. Terus terang, usul Anton mengejutkan sekaligus membuatku bergairah. Kubayangkan istriku sedang disetubuhi oleh sahabatku itu, sedangkan aku menyetubuhi istrinya. Baru dibincangkan saja penisku telah ngacung, lagipula kalau benar-benar dilaksanakan. Maka setelah beranggapan agak lama, kujawab, “Usul edan namun menggiurkan. Cuman…gimana teknik meyakinkan istriku ya? Kalau dia gak inginkan kan susah. Istrimu sendiri gimana?”
“Soal istriku, serahkan padaku. Kamu urus Elin saja, atur agar mau,” kata Anton.
“Elin paling konservatif, kamu pun tahu tersebut kan?”
“Elin yang konservatif apa anda sendiri yang tidak inginkan swinger?” Anton menepuk bahuku seraya menertawakanku.
“Aku mau…mau…tapi bagaimana teknik meyakinkan Elin ya?”
“Begini aja,” kata Anton di tengah kebingunganku, “kita jebak mereka ke dalam kondisi yang inginkan tidak inginkan harus mereka terima.”
“Maksudmu?”
“Aku kan punya villa family di Cipanas. Kita ajak mereka week end di sana.”
“Yayaya…jebakannya di sebelah mananya?”
“Kita bawa Martini atau Tequila…minum rame2, anda pada minum di sana. Setelah mereka rada kleyengan, anda matiin lampu hingga gelap sekali. Saat tersebut aku bakal menelanjangi istriku, kamu pun telanjangi istrimu. Lalu kita buat foreplay dengan istri anda masing-masing. Nah…lalu diem-diem anda tukar tempat. Kamu terkam istriku, aku terkam istrimu. Deal?”
“Hahahaaa! Deal! Deal!” seruku gembira dengan usul sahabatku, walau sebenarnya terdapat tandatanya di hatiku : Benarkah mentalku telah siap untuk tidak mempedulikan istriku disetubuhi orang lain? Tapi…bukankah aku pun akan menggauli istri Anton? Bukankah ini paling adil untuk kami?

Lalu kami tentukan harinya. Hari yang akan paling bersejarah itu.Setelah aku berpisah dengan Anton, aku kembali dengan 1001 imajinasi di benakku. Membayangkan istriku yang manis dan bertubuh mulus tersebut akan digeluti oleh Anton, sedangkan aku bakal menggeluti Yanti, istri Anton. Aneh, baru membayangkannya saja aku jadi paling terangsang. Apalagi pada masa-masa mengalaminya nanti.Elin telah 4 tahun jadi istriku. Pada saat cerita ini terjadi Elin telah berusia 26 tahun, sementara aku sendiri sudah nyaris 30 tahun. Kami telah dikaruniai seorang putra yang baru berumur 2 tahun.

Ibu mertuaku paling sayang pada Bernard, nama anakku, jauh melebihi ketelatenan babysitter yang bekerja di rumahku semenjak anakku berusia setahun. Karena tersebut tiada masalah bila aku dan Elin bepergian, sebab di rumahku terdapat babysitter dan ibu mertuaku.

Maka dengan wajah terang Elin mengamini aToninku untuk selesai pekan di Cipanas. “Anton punya villa di sana, ya Mas?” tanyanya.”Iya,” aku mengangguk, “villa punya orang tuanya.””Anton dan Yanti pun ikut nanti?””Ya iyalah. Kalau mereka gak ikut, ya gak enak dong anda pake villa orang tanpa pemiliknya. Kecuali bila kita sewa villa orang lain.”Singkatnya, pada hari yang sudah ditentukan, Anton dan Yanti menyampar ke rumahku dengan Honda Citynya. Aku pun segera mungkin memanaskan mesin Toyota Viosku.Tak lama kemudian, aku telah menggerakkan mobilku, bareng Elin di sisiku, mengekor mobil Anton dan Yanti. Seperti yang sudah ditata semula, aku membekal Tequila, yang katanya dapat membuat perempuan jadi horny.


Untuk acara rahasiaku dan Anton sesudah berada di villa nanti.Elin tidak tahu bahwa saat aku menyetir mobil mengarah ke Cipanas, jantungku berdegup-degup terus, sebab membayangkan apa yang bakal terjadi sejumlah jam lagi. Membayangkan sesuatu yang belum pernah kualami dan akan memunculkan kesan mendalam dalam kehidupan dan hasrat birahiku.Sesampainya di depan villa, jantungku kian berdebar-debar. Tapi aku mengupayakan menekannya dengan menyapukan pandangan ke selama villa, yang memang estetis pemandangannya.

Diam-diam kuperhatikan Anton. Ternyata sama denganku, senyumnya terlihat canggung. Lalu kami masuk ke dalam villa.Elin dan Yanti bersih-bersih dulu di dalam villa, aku dan Anton terbit lagi, kemudian berjalan-jalan agak menjauh dari villa. Dan ngobrol dengan suara separuh berbisik:
“Kamu nafsu gak liat Yanti?” tanyanya.
“Kamu sendiri gimana? Nafsu gak liat Elin?” aku balik bertanya.
“Ya iyalah, makanya aku yang usul kesatu, sebab tergiur sekali waktu menyaksikan dia bugil di hpmu itu.”
“Sama,” kataku seraya tersenyum canggung, “aku pun jadi nafsu melihat format istrimu yang seksi…”

Darahku tersirap mendengar pujian itu. Tapi terasa kian membuatku penasaran, hendak segera tau apa yang bakal terjadi nanti.
Kami berunding diam-diam, mengenai apa yang bakal kami kerTonin nanti. Setelah matang rencananya, kami pulang ke villa. Di dalam villa, sudut pandangku mencuri-curi pandang terus ke arah Yanti, yang nanti bakal kugauli. Kurasa Yanti dan Elin punya keistimewaaan masing-masing. Kulit Elin kuning serupa kulit perempuan Jepang, sedangkan Yanti berkulit sawomatang. Elin termasuk berwajah cantik, sedangkan Yanti dapat kunilai hitam manis. Tubuh Yanti tidak banyak lebih tinggi daripada Elin, kutaksir selama 170cm gitu, sedangkan Elin 168cm.

Yang unik dari hasil curi-curi pandang ini merupakan, toket Yanti itu…aku yakin besar sekali…mungkin behanya berukuran 38 ke atas. Sedangkan toket Elin biasa-biasa saja, behanya pun hanya 34.
Menjelang senja, kami santap malam dulu di restoran yang sangat dekat dengan villa family Anton. Pada ketika itulah kulihat Elin dan Yanti seakan berlomba dalam berpakaian. Mereka seolah hendak tampil seseksi mungkin. Padahal aku tak menyarankan apa-apa untuk istriku. Dan kulihat mata Anton sering menyimak istriku. Sialan…sebentar lagi dia akan merasakan kemulusan dan kepadatan tubuh istriku. Tapi benak ini malah diam-diam menciptakan penisku hidup, mengeras dan mengeras terus. Terlebih-lebih setelah menginginkan bahwa guna kesatu kalinya aku akan merasakan kesintalan tubuh Yanti yang hitam manis itu.


Selesai makan, hari mulai malam. Kami juga kembali ke villa.
Seperti yang sudah direncanakan, kami minum tequila di sofa ruang depan. Cukup tidak sedikit kami membekal minuman itu, sebab aku melakukan pembelian dua botol, ternyata Anton juga membekal tiga botol. Untungnya Elin dan Yanti tidak menampik waktu ditawari minum, dengan dalil untuk mengenyahkan hawa dingin.
Baru menguras dua sloki, wajah Elin mulai merah. Sikapnya padaku mulai romantis. Yanti juga sama, ia mulai mendekap pinggang Anton dengan sorot mata berharap.

Lalu kata Anton, “Kita buat pesta di dalam kamar yuk…sama-sama main…come on honey,” Anton meraih lengan istrinya seraya melirik padaku, “ayo Toni…kamarnya hanya satu, anda pake rame2 yok.”
Kuraih pun lengan Elin yang terlihat mulai agak teler. Lalu kami ikuti tahapan Anton ke dalam kamar yang agak besar, dengan dua bed berdampingan. Sesampainya di kamar, Anton langsung menerkam dan menghimpit istrinya. Adegan tersebut tidak dapat lama-lama kulihat, sebab setelah aku dan istriku naik ke atas bed yang masih kosong, Anton memijat knop sakelar yang letaknya tak jauh dari bantalnya. Kamar tersebut langsung gelap gulita. Dan tersiar suara Anton, “Biar anda sama-sama asyik dengan istri anda masing-masing, Toni.”

Aku cuma membalas dengan ketawa kecil. Tapi dalam gelap aku mulai mencopot pakaianku sehelai demi sehelai, hingga telanjang bulat, kemudian membisiki telinga istriku, “Ayo dong buka pakaianmu semua.”
Elin tidak buang-buang waktu. Ia tahu serupa apa yang kuinginkan dalam saat-saat laksana itu. Dalam kegelapan kamar villa, Elin mulai menelanjangi dirinya. Sementara kudengar desah napas Yanti yang mulai tersengal-sengal, entah apa yang telah terjadi di bed yang satu lagi itu. Mungkin Anton sedang menjilati puting payudara atau vagina istrinya, entahlah…yang jelas aku juga mulai menggumuli istriku dalam kegelapan.
Terdengar suara Yanti, “Oooh…Bang Anton…oooh….iya Bang…begituin….oooh…masukin aja Bang…aku gak tahan lagi nih…ooohhh…”

Terangsang oleh suara istri sahabatku itu, aku juga mulai menjilati puting payudara Elin. Tapi tak lama lantas terasa tanganku dipegang oleh tangan kasar. Tangan Anton. Aku memahami maksudnya, bahwa aku mesti segera pindah ke bed yang satunya lagi, sedangkan Anton bakal pindah ke bedku.

Inilah saat-saat yang sangat mendebarkan. Aku bergerak ke arah bed di sebelah, kemudian mulai menjamah tubuh Yanti. Mudah-mudahan saja Yanti terbius bahwa sekarang tidak lagi suaminya yang akan merasakan kesintalan tubuhnya. Mudah-mudahan pula Elin tidak menyadari bahwa posisiku telah diganti oleh Anton.

Wow, aku mulai merasakan hangatnya pelukan Yanti. Tampaknya dia belum sadar bahwa posisi suaminya telah diganti olehku.”Masukin aja Bang, telah gak tahan nih…horny banget,” bisik Yanti yang telah berada di bawah himpitanku. Bicara begitu, terasa tangan Yanti mulai memegang batang kemaluanku yang memang telah keras. Apakah inginkan main langsung-langsungan saja? Kurasa guna yang kesatu kalinya memang mesti begitu. Jangan tidak sedikit variasi dulu. Nanti bila Yanti dan Elin telah menyadari urusan ini, barulah gunakan foreplay sejumlah mungkin.

Maka tanpa tidak sedikit pikir-pikir lagi, kubiarkan Yanti menempatkan ujung penisku di tepi vaginanya. Kemudian kudorong tidak banyak demi sedikit, serupa pada ketika kudengar suara Elin, “Mas…cepetan dong masukin…duuuhh…kenapa jadi horny gini? Gara-gara minuman tadi kali ya…naaahhh…..iiih…kok punya Mas terasa jadi agak gede? Diapain?”
Gila…itu berarti penis Anton telah dimasukin ke dalam liang kemaluan istriku! Tapi…bukankah penisku pun sudah mulai melesak ke dalam liang senggama Yanti?


Bukan hanya melesak, tapi telah mulai kuayun dengan mantapnya, sebab liang senggama Yanti sudah tidak sedikit lendirnya (mungkin “hasil” rangsangan Anton tadi).
Penisku telah maju mundur dalam jepitan liang surgawi Yanti yang terasa begini legitnya, mungkin sebab dia belum mencetuskan anak. Liang vaginanya terasa paling mencengkram dan hangat. Desah nafasnya pun kian nyata diiringi rintihan-rintihan nikmatnya, “Ooohh Bang…oooh…bang…oooh…kok enak sekali ini bang…..oooh…” sedangkan kedua lengannya memeluk pinggangku kuat-kuat. Ini membuatku kian bernafsu.
Lalu…seperti yang telah direncanakan, diam-diam Anton memijat sakelar lampu dan….tiba-tiba kamar tersebut jadi cerah benderang. Ini cocok dengan kesepakatan aku dan Anton. Bahwa dalam suasana sudah “telanjur” (penisku telah main di dalam liang vagina Yanti dan penis Anton telah maju mundur di dalam liang vagina istriku), baik Yanti inginkan pun istriku takkan dapat menghindar lagi dari fakta yang telah direncanakan oleh Anton denganku itu.

Setelah kamar villa cerah benderang, pasti saja Yanti dan istriku terkejut sesudah menyadari dengan siapa mereka sedang bersetubuh.
“Bang Anton?!” seru istriku di bed sebelah.
“Mas Toni?!” seru Yanti yang sedang kusetubuhi dengan gencarnya.
Lalu tersiar Anton tertawa, “Hahahaaa….kita lanjutkan saja…sudah telanjur kan?”
“Jadi semuanya ini telah direncanakan?” tanya Yanti yang tampak berjuang mengendalikan kekagetannya.
“Iya…ini adil kan?” bisikku seraya meremas buah dadanya yang benar-benar montok itu.
“Aaahhh…” cuma tersebut yang terlontar dari mulut Yanti, lantas dia memeluk lagi pinggangku dan mulai menggoyang pinggulnya dengan gerakan yang trampil, seperti menyusun angka 8.

Kulirik Elin laksana bingung. Ia menoleh padaku, seakan bertanya mengapa jadi laksana ini? Lalu kutanggapi dengan senyum…dan celotehku, “Enjoy saja….”
Mungkin Elin geram melihatku sedang bersetubuh dengan Yanti, kemudian ia “balas dendam” dengan mencengkram bahu Anton dan mulai menggoyang pinggulnya. Gila…cemburu pun aku dibuatnya. Seingatku, tak pernah Elin menggoyang pinggulnya seedan tersebut waktu kusetubuhi. Tapi kecemburuanku ini berbuah nafsu dan gairah yang luar biasa. Enjotan penisku di dalam liang surgawi Yanti terasa nikmat luar biasa! Maka semakin edan pula kuhentak-hentak penisku, laksana meronta-ronta dalam jepitan Yanti…oh…ini nikmat sekali!

Suasana menjadi semakin erotis dan misterius. Yanti meladeni enjotan penisku dengan energik, pinggulnya meliuk-liuk seperti penari India. Tapi aku tak tahu apa yang bersemayam di benaknya. Ketika aku melirik ke samping, goyang pinggul Elin juga tak kalah edannya. Seolah ingin berlomba dengan dinamisnya goyang pinggul Yanti. Ada perasaan geram dan cemburu di hatiku menyaksikan ulah istriku laksana itu. Tapi bukankah aku sendiri sedang merasakan kehangatan tubuh istri sahabatku?
Di tengah persenggamaan yang seru ini aku sempat berbisik terengah di telinga Yanti, “Gimana? Enak?”
“Enak sekali….aaah….” sahut Yanti dalam bisikan juga, barangkali takut tersiar oleh suaminya.
“Nanti lepasin di dalam apa di luar?” bisikku lagi.
“Terserah, aku kan belum punya anak…siapa tahu dapat punya darimu,” bisik Yanti pelan sekali, tentu takkan tersiar oleh suaminya yang semakin asyik menyetubuhi istriku.

Bisikan Yanti tersebut membuatku semakin bergairah membuai batang kemaluanku. Tapi sekaligus membuatku tak dapat bertahan lagi, “Aku telah mau keluar”, bisikku.
“Tahan dulu,” sahut Yanti, “aku pun sudah mau terbit Mas…barengin keluarnya ya…biar enak…”
Lalu kami laksana dua ekor hewan buas, saling cengkram, saling remas, saling jambak…dan kesudahannya tak tertahankan lagi, bersemburanlah air mani dari batang kemaluanku, disambut dengan kedutan-kedutan liang kemaluan Yanti di puncak orgasmenya.
Kami menggelepar…menggeliat…berkeju terkejut…lalu sama-sama terkulai di puncak kepuasan.

Tapi kulihat Anton masih asyik mengenjot batang kemaluannya di dalam liang kemaluan istriku. Bahkan di satu saat, mereka mengolah posisi. Elin di atas, Anton di bawah. Oh…ini benar-benar membuatku cemburu. Karena kulihat istriku yang aktif membuai pinggulnya, sedangkan Anton merem melek seraya terlentang…

Kucabut batang kemaluanku dari dalam vagina Yanti yang telah basah kuyup oleh spermaku dan lendir Yanti sendiri. Lalu aku duduk bersila sambil menyaksikan persetubuhan Anton dengan istriku. Aku terlongong menonton betapa aktifnya Elin ketika itu. Dengan tidak banyak berjongkok, ia membuai pinggulnya sedemikian rupa, sampai-sampai liang kemaluannya seolah membesot-besot batang kemaluan Anton.

Yanti pun menyaksikan persetubuhan antara suaminya dengan istriku itu. Dan tampaknya Yanti laksana kepanasan. Diam-diam ia menggenggam batang kemaluanku yang telah mulai membesar, sebab terangsang menonton istriku sedang gila-gilanya bersetubuh dengan sahabatku. Tiba-tiba Yanti mendekatkan wajahnya ke pahaku yang sedang bersila ini, ah…tangannya memegang batang kemaluanku seraya menjilatinya. Sungguh semuanya ini mendebarkan dadaku…terlebih sesudah Yanti menghisap-hisap penisku, di depan mata suaminya yang sedang menyetubuhi istriku!

Hanya dalam tempo singkat penisku telah mengeras kembali. Dengan sigap Yanti mendorong dadaku supaya terlentang, kemudian dengan berjongkok ia berjuang memasukkan penisku ke dalam liang surgawinya. Mungkin ia iri menyaksikan suaminya sedang dipuasi oleh istriku dalam posisi terbalik begitu, kemudian ia hendak melakukan urusan yang sama. Blesss….penisku mulai membenam ke dalam liang Yanti…

Yanti mulai memainkan pinggulnya dengan bersemangat sekali, naik turun dan bergoyang meliuk-liuk…ooh…penisku terasa dibesot-besot dan diremas-remas. Bukan main nikmatnya, menciptakan nafasku tertahan-tahan seraya mulai meremas-remas payudara montok yang bergelantungan di atas dadaku…dan di bed yang satu lagi, kulihat istriku lebih bersemangat lagi, mengenjot pinggulnya seraya berciuman dengan Anton. Ih…aku cemburu…tapi kecemburuanku ini jstru membangunkan rangsangan dahsyat di jiwaku.


Sulit menggambarkan suasana yang sebenarnya ketika itu, sebab aku pun sudah diprovokasi alkohol dari tequila yang kami minum tadi.
Yang jelas, sepulangnya dari villa itu, Elin terus-terusan menyandarkan kepalanya di bahuku. Kujalankan mobilku dengan kecepatan sedang-sedang saja, karena hendak sambil mengobrol dengan istriku.

“Bagaimana kesanmu, Lin?” tanyaku di satu saat.
“Gak tau ah…” Elin menggeleng, namun kulihat terdapat senyum di bibirnya.
“Suka kan? Bilang aja terus terang. Semuanya ini kan demi kesenangan kita bersama.”
“Mas sendiri, suka kan dapat menggauli Yanti?”
“Hmm…terus terang, aku lebih suka melihatmu sedang digauli oleh Anton. Ada perasaan cemburu, namun cemburu itulah yang membuatku jadi paling terangsang.”

Klik Games Online Uang Asli

Share:

Cerita Sexsex Puas Kelima Jariku Yang Sudah Memperkosanya

Cerita Sexsex Puas Kelima Jariku  Yang Sudah Memperkosanya

Sexsex Puas - Cerita ini adalah pengalaman saya dengan Mama Muda yang HOT punya tubuh yang seksi dan payudara yang besar membuat siapapun yang melihatnya pasti tidak tahan. Penasaran kan ? mari kita simak cerita ini.

Sebut saja namaku Rian 29 tahun, 172/67 berparas seperti kebanyakan orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung mancung, bertubuh Seksi karena memang aku suka olah raga. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married (menikah).


Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yg minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yg penuh dgn “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.

Suatu hari aku chatting dgn menggunakan nickname yg menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang mama muda yg berumur 30 tahun sebut saja namanya Ravina. Ravina yg bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dgn paras yg cantik dgn bentuk tubuh yg ideal (itu semua aku ketahui setelah Ravina sering kirim foto Ravina email aku).

Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Ravina sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yg cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yg pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yg janjikan. dgn perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Ravina yg usianya lebih tua dari aku 2 tahun.

Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dgn Ravina. Wow! Aku berdecak kagum dgn kecantikan Ravina, tubuhnya yg Seksi dgn penampilannya yg anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang mama muda dgn 3 orang anak, Ravina adalah sosok cewek favorite aku.

Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yg Seksi membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membaygkan bagaimana jika aku bisa bercinta dgn Ravina. Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yg aku tahu dari temanku).


Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Ravina yg cantik sekali dan aku membaygkan jika aku dapat menikmati bibirnya yg tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.

Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dgn wajah Ravina..

“Met kenal Rian,” Ravina membuka obrolan.
“hey Ravina..,” aku jawab dgn gugup.

Aku benar-benar tidak percaya dgn yg aku hadapi, seorang mama muda, ibu rumah tangga yg cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yg bego jika tidak bisa menyaygi wanita secantik Ravina.

Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yg sudah meronta ingin unjuk gigi.

“Rian meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Ravina.

Aku tidak menjawab sepatah katapun, dgn lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. dgn lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Ravina yg terlihat sanagt bersih dan putih.

“Ravina kamu sangat cantik sayaang..,” aku berbisik.
“Dann.. jangan please..,” desahan Ravina membuat aku terangsang.

Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Ravina yg jenjang.

“Akhh Rian..”

Tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggeraygi payudara Ravina yg aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.

“Ooohh.. Danddyy..”

Ravina si mama muda mulai mengikuti rangsangan yg aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yg lebih jauh..
“Ravina, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.

Ravina hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yg putih nampak dgn jelas dimukaku. Setelah jas Ravina terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Ravina yg tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Ravina yg mulai terangsang dgn aktivitas aku. Tanganku yg nakal mulai menarik tanktop warna hitam dan..

Wow.. tersembul puting yg kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Ravina untuk kemudian mulai melpeas BH dan menjilati puting Ravina yg berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat puting Ravina berdiri dgn kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Ravina si mama muda yg lain nya.

“Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayaang..,” rintih Ravina.

Dan saat aku mulai menegang..

“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dgn harapan supaya dia cepat pergi
Setelah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Ravina bangkit dari pinggir. Parfum Ravina yg harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. dgn bekal pengetahuan sex yg aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dgn Ravina.


Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yg digunakan Ravina, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian vagina Ravina. Tanpa berfikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Ravina.

“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayaang,” Ravina si mama muda merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang vaginanya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang vagina dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Ravina menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayaang..,” desah Ravina si mama muda .
Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Ravina sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yg mau orgasme dan sesat kemudian..
“Dann.. sayaang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.
“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

Ravina merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dgn itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yg menetes sedikitpun dalam mulutku.

Aku biarkan Ravina terlentang menikmati orgasmenya yg pertama, sambil membuka semua pakaian yg aku kenakan, aku memperhatikan Ravina begitu puas dgn foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yg begitu berbinar-binar. 

Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yg masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yg berukuran 19 cm dgn bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Ravina dan sontak meringis..

“Aaakhh.. Rian..,” desah Ravina saat penisku melesak kedalam lubang vaginanya.
“Riany.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir vaginanya yg begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yg tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Ravina ini? Aku berpacu dgn nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Ravina yg mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

“Danddyy.. sudah.. sayaang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir vagina mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina Ravina si mama muda . Aku tidak mempedulikan desahan Ravina yg semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yg kata Ravina belum pernah merasakan selama berumah tangga.

Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Ravina menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri. Tiba-tiba Ravina mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yg kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dgn cepat dan..


“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayaang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam vaginanya.

Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Ravina si mama muda yg masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yg nakal, mulai menelusuri dinding vagina Ravina yg mulai basah lagi.
“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang vagina Ravina.
“Ohh.. Rian.. enak sekali sayaang..”

1.. 2.. 3.. jariku masuk bersamaan ke lubang vagina Ravina. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yg sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.

Dan..
“Ohh.. sayaang aku keluar lagi..”

Orgasme yg ketiga diraih oleh Ravina dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Ravina, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.

“Aaakhh.. sayaang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Ravina. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Ravina..
“sayaang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Ravina.
“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Ravina.
“Nggak deh sayaang jangan khawatir..,” rengekku.
“Jangan Riany.. aku nggak mau..,” rintihan Ravina membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yg berikutnya.
“Akhh.. oohh.. Rian.. sayaang keluarin kamu sayaang.. aakkhh..,” Ravina memintaku.
“Kamu jangan tunggu aku keluar Rian.. please,” pinta Ravina.

Disaat aku mulai mencapai klimaks, Ravina si mama muda meminta berganti posisi diatas.

“Danndy aku pengen diatas..”

Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Ravina bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.

“Akhh gila, penis kamu hebat banget Rian asyik.. oohh.. enak..,” Ravina merintih sambil menggoygkan pinggulnya. 

“Aduhh enak Rian.. “

Goygan pinggul Ravina membuat gelitikan halus di penisku..

“Ravina.. Ravina.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Ravina menggoyg pinggulnya.
“Rian.. aku mau keluar sayaang..,” sambil merintih panjang, Ravina menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan vaginanya dan bersamaan dgn itu aku sudah mulai merasakan klimaks sudah diujung kepala.
“Ravina.. Ravina.. ahh..”

Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.

“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Ravina, tetapi tiba-tiba Ravina berdiri.
“Aakhh Rian nakal..”

Dan Ravina berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yg baru keluar dalam vaginanya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB. Permainan itu berakhir dgn penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta dgnku, dia mengalami multi orgasme yg tidak bisa digambarkan dgn kata-kata.

“Rian, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayaang,” tanya Ravina.
Aku menjawab lirih, “Terserah Ravina deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”
“Makasih sayaang.. kamu telah memberikan apa yg selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Ravina si mama muda .
“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Ravina si mama muda .


Pertemuan pertama ini kita akhiri dgn perasaan yg tidak bisa digambarkan dengn kata-kata, dan hanya kami berdua yg bisa rasakan itu. Aku memang termasuk orang yg selalu berusaha membuat pasanganku puas dan aku mempuyai fantasi sex yg tinggi sehingga tidak sedikit para abg, mahasiswi dan mama muda yg hubungi aku untuk sekedar membantu memberikan kepuasan buat mereka.

Itulah Cerita Seks dengan Mama Muda terbaru, semoga dengan artikel ini kalian semakin semangat dalam bercinta dan menjalin hubungan.. woyoo

Klik Games Online Uang Asli

Share:

Label

Arsip Blog

333
333
333