Cerita Seks Kuda Yang Memuasi Hasrat Nafsu-KU

Cerita Seks Kuda Yang Memuasi Hasrat Nafsu-KU

Sexsex Puas - Saya seorang wanita berusia 38 tahun yang dibesarkan di sebuah peternakan di selatan. Sejak saya melihat salah satu kuda kami
bercinta dengan kuda betina, saya berfantasi tentang seekor kuda yang menjilat
saya. Saya menikah dan suami saya tidak tahu
keinginan saya untuk seekor Pisang jantan. Saya suka melakukan masturbasi dan melakukan
beberapa kali seminggu. Pada malam hari ketika suamiku sedang
meniduriku, aku membiarkan pikiranku bertanya-tanya pada fantasi rahasiaku,
aku sedang dikacaukan oleh penis kuda besar.


Kita hidup di kota besar dan tidak mungkin kita
punya kuda. Saya suka menunggang kuda dan akhirnya berbicara dengan
Jojo, suami saya menemukan sebuah kandang di mana kami bisa
naik. Dia tidak tahu alasan rahasia di balik
keinginan saya untuk naik. Saya hanya ingin berada di sekitar laki-laki
kuda, untuk melihat Pisang-Pisang yang cantik itu.

Saya sudah sampai di mana saya akan pergi ke istal setiap
minggu dan akhirnya menemukan seekor kuda yang saya suka, bernama
Blaze. Dia memiliki penis yang sangat panjang padanya dan aku akan berbicara
dengannya setiap kali aku menungganginya, mengatakan kepadanya betapa aku
ingin dia meniduriku dengan kemaluannya. Aku akan cum saat aku
duduk di pelana mengendarainya saat aku berbisik padanya.

Kemudian suatu hari, saya berhenti di sebuah jembatan kecil dan sedang
beristirahat ketika saya berbicara dengannya. Tanganku berada di vaginaku
saat aku mulai berbisik di telinganya.

“Kamu sangat besar. Aku bertaruh kamu ingin menggeser
kontol besar itu ke vaginaku, bukan?” Saya berkata,
“Kamu membuat vaginaku basah melihat Pisang besarmu.”

Sedikit yang saya tahu anak laki-laki yang stabil berada di bawah jembatan
dan mendengarkan setiap kata yang saya katakan! Ketika saya
mulai menggosok sisi kuda, saya melihat kemaluannya
dan mengulurkan tangan untuk merasakannya. Itu sangat besar di
sarungnya!

“Aku akan mencintaimu untuk meniduriku dengan Pisang ini. Apakah kau
ingin meniduri vaginaku yang horny dengan itu?” Saya bertanya, tidak
tahu anak laki-laki yang stabil ada di bawah saya.


Saya menggosok kemaluannya saat saya melihatnya tumbuh lebih lama
dan lebih lama. Itu sangat besar! Aku merasakan cum vaginaku saat aku
menggosok kemaluannya untuknya. Lalu aku mendengar suara di belakangku
!

“Jika dia tidak mau, aku ingin sekali!” datang
jawaban dari anak laki-laki yang stabil.

Aku mendongak untuk melihatnya menatap tanganku di dalam diriku
mengendarai celana saat saya bermain dengan vagina saya sementara
tangan saya yang lain membelai Pisang panjang kuda itu. Saya telah
tertangkap bermain dengan vagina saya dan Pisang kuda!

Aku mencoba menyembunyikan tanganku dan sangat malu saat dia
tersenyum padaku. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan atau katakan.

“Dia kuda yang istimewa, kamu tahu. Pemiliknya telah
melatihnya untuk menyenangkannya.” Dia berkata, “Saya tahu karena saya membantunya
dengan dia. Dia mencintai penisnya yang panjang.”

“Maksudmu dia membiarkan dia menidurinya?” Saya bertanya, “Dia benar
– benar mengambil kemaluan besarnya?”

“Kita bisa kembali ke kandang dan aku bisa menunjukkannya padamu.” Dia
berkata tersenyum padaku, “Tapi itu akan merugikanmu.”

“Apa maksudmu, biaya saya?” Saya bertanya.

“Kamu sangat cantik dan aku telah menginginkan beberapa dari
vagina itu sejak aku melihatmu.”

Aku tersenyum padanya saat dia mengambil kendali dan membawa kami
kembali ke istal. Ketika kami masuk ke dalam, dia menunjuk ke sebuah
kios yang memiliki kunci di atasnya, memberi tahu saya bahwa itu adalah
kios khusus.

“Di sinilah pemiliknya menyuruhku membawanya ke dia.” Dia
berkata sambil membuka kunci.


Ketika kami masuk ke dalam, saya melihat bangku empuk dan beberapa
bal jerami disusun di sekitar bangku. Saya juga melihat
beberapa handuk bersih, selimut, dan sebotol lotion
duduk di dekat bangku. Hanya untuk melihatnya
, tidak ada yang akan memikirkannya, tetapi saya
melihat lebih dekat. Saya bisa melihat ada banyak gunanya
Bangku dan jerami itu diatur dengan
cara tertentu agar kuda itu bisa berdiri dengan
kaki depannya . Itu akan memberi siapa saja akses ke kemaluannya karena dia
akan berada di atas mereka. Semuanya cocok ketika saya mengamati
kios.

“Apakah kamu pikir saya bisa mengambil Pisang besarnya?” Saya bertanya kepada
bocah itu. “Dia terlihat terlalu besar untukku. Bukankah dia akan menyakitiku dengan
penis panjang itu?”

“Itulah mengapa aku di sini, untuk melihat bahwa dia lembut dan
kamu menikmati dirimu sendiri.” Dia menjawab, “Dan kami akan membuat Anda menjadi
baik dan basah terlebih dahulu! Itulah gunanya krim itu dan
Anda akan basah dari saya!”

Aku melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang terlihat saat aku
menarik anak muda itu padaku, tanganku pergi untuk kemaluannya.
Dia membawa saya ke dalam pelukannya dan saya merasakan kemaluannya
mengeras, daerah selangkangan saya didorong ke sana saat saya memegang
pinggul di tangan saya.

“Kau juga memiliki Pisang yang bagus,” kataku, “Rasanya cukup
besar. Apakah ini untukku?”

Dia mengambil selimut dan meletakkannya di bangku saat dia kemudian
menurunkanku ke bangku di atas selimut. Aku
mengangkat pinggulku saat dia membantu melepas celanaku saat
dia juga membuka ritsleting celananya dan membiarkannya jatuh ke
lantai beton. Aku melihat kemaluannya yang cantik saat dia
memegangnya di tanganku, kepala yang tebal itu tampak begitu
besar saat tanganku menghampirinya.

Cerita Seks Kuda Yang Memuasi Hasrat Nafsu-KU


Aku berbaring di sana di punggungku dan mengambil kemaluannya saat kami berdua
membimbingnya ke vaginaku yang basah. Aku merasakan penisnya yang besar seperti itu
memasuki saya, membuat sedikit dorongan cepat saat dia pergi ke
saya. Saya membungkus kaki saya di sekitar pinggulnya dan menarik
pipi pantatnya kepada saya saat dia meluncur lebih jauh ke vagina kecil saya yang panas.
Dia mulai meniduri saya lebih keras dan lebih keras saat ia mendorong
Pisang yang bagus itu ke vagina saya. Yang bisa saya pikirkan adalah
bahwa kuda besar dan kemaluannya saat saya mulai cum!

“Oh, ya! Itu dia! Persetan denganku!” Aku berteriak, “Cum in me!
Isi aku dengan cum panas itu! Persetan denganku! Persetan denganku!”

Aku merasakan kemaluannya saat dia mulai meletus, tongkatnya
berdenyut-denyut dalam diriku saat mulai memuntahkan
jus cintanya . Mengisi vagina saya dengan cum panasnya. Pantatku
memantul dari bangku cadangan untuk memenuhi setiap dorongan yang dia buat
saya, saya menikmati Pisang ini seperti melihat
Pisang kuda saya harus membuat saya cum yang jauh lebih sulit.

Dia memompa saya penuh cum saat ia menembak beban besar ke
vagina saya yang lapar. Saya sedang bekerja pinggul saya untuk mengambil setiap
bit kemaluannya dan cum panas saat dia meniduriku. Lalu aku
merasakan dia mulai melambat dan tahu dia telah dihabiskan. Nya
Pisang mulai melunak karena saya merasa dia menarik diri dari saya
vagina basah.

“Taruh saja di sana seperti kamu saat aku pergi mendapatkan Blaze.” Dia
mengatakan kepada saya, “Sekarang Anda akan memiliki Pisang jantan itu! Jadi,
jangan membersihkan diri.”

Dia membawa kuda itu ke dalam kios ketika aku berbaring di bangku
di bawahnya ketika bocah itu meletakkan kaki depannya ke atas tumpukan
jerami. Saya menyaksikan dia mengambil kemaluannya dan mulai
bermain dengan itu, membuatnya lebih lama dengan setiap guratan
tangannya. Pisang kuda itu sangat panjang dan besar! Saya memiliki
pikiran kedua saat saya merasakan kemaluannya meluncur di antara
paha saya .

“Sekarang, buka pahamu agar kita bisa membawanya masuk. Sebarkan
bibirmu juga.” Dia berkata saat aku merasakan bahwa Pisang panas di
bibir vaginaku. “Kamu akan menyukai ini!”

Lalu aku merasakan Pisang kuda besar itu saat membuka bibirku,
ketika itu menerjang ke dalam pus ketatku. Dia sangat besar! Saya
vagina itu menyebar begitu luas dan aku begitu penuh dari kemaluannya
saat aku merasa itu akan lebih dalam karena ia mereda rakasa itu untuk
saya. Saya memiliki kaki saya menyebar lebar untuk dia sebagai
Pisang kuda panjangnya terus mengisi vagina berdenyut saya. Dia dulu
membuatku cum saat dia menusukku dengan
Pisang monster itu ! Pisang jantannya pasti panjangnya dua kaki!

Di sana aku, berbaring di bangku di sebuah kandang kuda,
membiarkan kuda meniduriku! “Wanita macam apa aku ini?” Aku
berpikir saat seluruh tubuhku gemetar karena
klimaks yang diberikan Pisang besar itu padaku. Dia terlalu
bagus! Anak laki-laki itu masih memegang kemaluannya saat dia mengacaukan
Pisang kuda itu ke vaginaku. Saya melemparkan vagina saya
kepadanya untuk mengambil setiap bit yang saya bisa saat dia mulai cum.

Aku merasakan Pisang kuda besar itu berdenyut di dalam
vaginaku yang ketat, lalu merasakan cum panas darinya saat dia
mulai mengisiku dengan cum kudanya. Itu sangat panas!
Dia menembak cum kudanya begitu dalam di pukaku seperti itu
mengisi setiap celah saya! Cum panas itu terasa sangat
enak untukku! Saya mencintai Pisang kuda besar ini saat dia
mengisi saya!

Saya memiliki cum berkali-kali bahwa saya hampir tidak masuk akal karena
kemaluannya terus memompa saya penuh
cum kuda panasnya . Dia pasti menembak 5 galon jus panas itu
padaku! Tubuhku gemetar saat aku merasakan penisnya yang besar
mulai menarik diri dari vaginaku yang sakit. Aku menyaksikan
cum kudanya mengalir keluar saat dia mengambil monster itu dari
vaginaku yang kacau.

Cerita Seks Kuda Yang Memuasi Hasrat Nafsu-KU


Aku berbaring di sana tanpa bergerak ketika bocah itu membantunya turun
dari jerami, kemaluannya lemas sekarang tapi masih begitu lama sampai
jatuh ke lantai. Saya menunggu sampai bocah itu kembali
ke warung untuk membantu saya dari bangku cadangan.

“Lihat. Sudah kubilang bahwa kamu akan menyukainya!” dia berkata, “Kamu
menyukainya, bukan?”

“Aku menyukainya! Itu adalah apaan terbaik yang pernah saya miliki! “Saya
menjawab sambil membantuku berdiri,” Dia menembakkan begitu banyak air
mani ke dalam diriku! Lihat itu kehabisan vaginaku? ”

Setelah hari itu aku menjadi pengunjung biasa ke
kandang kuda dan bocah laki-laki yang stabil akan meniduriku setiap kali
sebelum aku membantunya meniduri Blaze. Aku kemudian akan
pulang ke suamiku dan membiarkannya bercinta
vagina saya baik membentang , tidak mengetahui bahwa beberapa jam sebelumnya itu telah diisi dengan Pisang kuda besar ..
Share:

Cerita Seks Anak Majikan Yang Bernafsu

Sexsex Puas - Aku bekerja sebagai seorang sopir di Malang. Namaku Rony, umurku 24 tahun, dan berasal dari Jember. Aku sudah bekerja selama 2 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliahku yang terpaksa berhenti karena kurang biaya.

Cerita Seks Anak Majikan Yang Bernafsu


Wajahku sih kata orang ganteng, ditambah dengan tubuh lumayan atletis. Banyak teman SMA-ku yang dulu bilang, seandainya aku anak orang kaya, pasti sudah jadi playboy kelas super berat. Memang ada beberapa teman cewekku yang dulu naksir padaku, tetapi tidak aku tanggapi.

Mereka bukan tipeku. Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 18 tahun, kelas 3 SMA favorit di Malang. Namanya Rita. Tiap hari aku mengantarnya ke sekolah. Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuh Rita yang seksi sekali.

Tingginya kira-kira 168 cm, dan payudaranya besar dan kelihatannya kencang sekali. Ukurannya kira-kira 36C. Ditambah dengan penampilannya dengan rok mini dan baju seragamnya yang tipis, membuatku ingin sekali menyetubuhinya.

Setiap kali mengantarnya ke sekolah, ia duduk di bangku depan di sampingku, dan kadang-kadang aku melirik melihat pahanya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus atau pada belahan payudaranya yang terlihat dari balik seragam tipisnya itu.

Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Bila aku macam-macam bisa dipecatnya aku nanti, dan angan-anganku untuk melanjutkan kuliah bisa berantakan.

Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Mobil BMW biru metalik aku parkir di dekat kantin, dan seperti biasa aku menunggu Non-ku di gerbang sekolahnya.

Tak lama dia muncul bersama teman-temannya.

"Siang, Non..., mari saya bawakan tasnya"
.
"Eh..., Mas, udah lama nunggu?", katanya sambil mengulurkan tasnya padaku.

"Barusan kok Non..", jawabku.

"Rita..., ini toh supirmu yang kamu bicarain itu. Lumayan ganteng juga sih..., ha..., ha..", salah satu temannya berkomentar. Aku jadi rikuh dibuatnya.

"Hus..", sahut Non-ku sambil tersenyum. "Jadi malu dia nanti..".

Segera aku bukakan pintu mobil bagi Non-ku, dan temannya ternyata juga ikut dan duduk di kursi belakang.

"Kenalin nih mas, temanku", Non-ku berkata sambil tersenyum. Aku segera mengulurkan tangan dan berkenalan.

"Rony", kataku sambil merasakan tangan temannya yang lembut.

"Niknik", balasnya sambil menatap dadaku yang bidang dan berbulu.

"Mas, antar kita dulu ke rumah Niknik di Tidar", instruksi Non Rita sambil menyilangkan kakinya sehingga rok mininya tersingkap ke atas memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

"Baik Non", jawabku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku menjilati paha itu, dan kemudian mengulum payudaranya yang padat berisi, kemudian menyetubuhinya sampai dia meronta-ronta..., ahh.


Tak lama kitapun sampai di rumah Niknik yang sepi. Rupanya orang tuanya sedangke luar kota, dan merekapun segera masuk ke dalam. Tak lama Non Rita ke luar dan menyuruhku ikut masuk.

"Saya di luar saja Non".

"Masuk saja mas..., sambil minum dulu..., baru kita pulang".

Akupun mengikuti perintah Non-ku dan masuk ke dalam rumah. Ternyata mereka berdua sedang menonton VCD di ruang keluarga.

"Duduk di sini aja mas", kata Niknik menunjuk tempat duduk di sofa di sebelahnya.

"Ayo jangan ragu-ragu...", perintah Non Rita melihat aku agak ragu.

"Mulai disetel aja Nik...", Non Rita kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.

Tak lama kemudian..., film pun dimulai..., Woww..., ternyata film porno. Di layar tampak seorang pria negro (Senegal) sedang menyetubuhi dua perempuan bule (Prancis & Spanyol) secara bergantian.

Napas Non Rita di sampingku terdengar memberat, kemudian tangannya meremas tanganku. Akupun sudah tidak tahan lagi dengan segala macam cobaan ini. Aku meremas tangannya dan kemudian membelai pahanya.

Tak berapa lama kemudian kamipun berciuman. Aku tarik rambutnya, dan kemudian dengan gemas aku cium bibirnya yang mungil itu.

"Hmm... Eh", Suara itu yang terdengar dari mulutnya, dan tangankupun tak mau diam beralih meremas-remas payudaranya.

Kubuka kancing seragamnya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya Non-ku itu. Aku singkap BH-nya ke bawah sehingga tampaklah putingnya yang merah muda dan kelihatan sudah menegang.

"Ayo..., hisap dong mas..., ahh". Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri.

Aku tidak memperhatikan apa yang dilakukan temannya di sebelah, karena aku sedang berkonsentrasi untuk memuaskan nafsu birahi Non Rita.

Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya.

Langsung aku singkap rok seragam SMA-nya, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Tampak bulu vaginanya yang masih jarang menerawang di balik CD-nya itu.

"Ayo, jilatin memekku mas", Non Rita mendesah sambil mendorong kepalaku. Langsung aku sibak CD-nya yang berenda itu, dan kujilati kemaluannya.

"Ohh..., nikmat sekali...", erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Benar-benar beruntung aku bisa menjilati kemaluan seorang gadis kecil anak konglomerat. Tanganku tak henti mengelus, meremas payudaranya yang besar dan kenyal itu.

"Aduh, cepetan dong, yang keras..., aku mau keluar.., ehhmm ohh..". Tangan Non Rita meremas rambutku sambil badannya menegang.


Bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari lubang vaginanya yang langsung aku jilat habis. Akupun berdiri dan membuka ritsluiting celanaku. Tapi sebelum sempat aku buka celanaku, Non Rita telah ambil alih.

"Biar saya yang buka mas", katanya.

Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang sudah tegak, bergelantung ke luar.

"Ih, wowww...!!!", desis Non Rita, sambil tangannya mengelus-elus penisku. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Dijilatinya pula kepala penisku sebelum dimasukkannya ke dalam mulutnya.

Aku remas rambutnya yang berbando itu, dan aku gerakkan pantatku maju mundur, sehingga aku seperti menyetubuhi mulut anak juraganku ini.

Rasanya luar biasa..., bayangkan..., penisku berwarna hitam sedang dikulum oleh mulut seorang gadis manis. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.

"Punyamu besar sekali mas Son..., Rita suka.., ehmm..", katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.

Setelah kurang lebih 15 menit Non Rita menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. Kemudian dia menghampiriku sambil membuka seluruh pakaiannya sehingga dia tampak telanjang bulat. Dinaikinya pahaku, dan diarahkannya penisku ke liang vaginanya.

"Ayo.., masukkin dong mas... Rita udah nggak tahan nih...", katanya memberi instruksi, aku tahu dia ingin merasakan nikmatnya penisku. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya.

Kemaluannya masih sempit sekali sehingga masih agak sulit bagi penisku untuk menembusnya. Tapi tak lama masuk juga separuh dari penisku ke dalam lubang kemaluan anak juraganku ini.

"Ahh..., yeah..., sekarang masukin deh penis mas yang besar itu di memekku", katanya sambil naik turun di atas pahaku. Tangannya meremas dadanya sendiri, dan kemudian disodorkannya putingnya untukku.

"Yah, begitu dong mas", Tak perlu aku tunggu lebih lama lagi langsung aku lahap payudaranya yang montok itu. Sementara itu Non Rita masih terus naik turun sambil kadang-kadang memutar-mutar pantatnya, menikmati penis besar sopirnya ini.

"Sekarang setubuhi Rita dalam posisi nungging... ya mas Son...?", instruksinya. Diapun turun dan menungging menghadap ke sofa.

"Ayo dong mas..., masukkin dari belakang", Non Rita menjelaskan maksudnya padaku. Akupun segera berdiri di belakangnya, dan mengelus-elus pantatnya yang padat.


Kemudian kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, tetapi agak sulit masuknya. Tiba-tiba tak kusangka ada tangan lembut yang mengelus penisku dan membantu memasukkannya ke liang vagina Non Rita. Aku lihat ke samping, ternyata Niknik, yang membantuku menyetubuhi temannya. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku.

Aku langsung menyetubuhi Non Rita dari belakang. Kugerakkan pantatku maju mundur, sambil memegang pinggul Nonku.

"Ahh..., Mas..., Mas..., Terus dong..., nikmat sekali", Non Rita mengerang nikmat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Kupilin-pilin puting susunya, dan erangan Non Rita makin hebat.

Niknik sekarang telah berdiri di sampingku dan tangannya sibuk menelusuri tubuhku. Ditariknya rambutku dan diciumnya bibirku dengan penuh nafsu.

Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku. Sambil berciuman dibukanya kancing baju seragamnya sehingga tampak buah dadanya yang tidak terlalu besar, tetapi tampak padat.

"Ohh.., terus dong mas... yang cepat dong ahhh... Rita keluar mas... ohhh...", Non Rita mengerang makin hebat. Tak berapa lama terasa cairan hangat membasahi penisku.

"Non..., saya juga hampir keluar..", kataku.

"Tahan sebentar mas..., keluarin dimulutku...", kata Non Rita.

Non Rita dan Niknik berlutut di depanku, dan Niknik yang sejak tadi tampak tak tahan melihat kami bersetubuh di depannya, langsung mengulum penisku di mulutnya.

Sementara itu Non Rita menjilat-jilat buah pelirku. Mereka berdua bergantian mengulum dan menjilat penisku dengan penuh nafsu. Akupun sibuk membelai rambut kedua remaja ini, yang sedang memuaskan nafsu birahi mereka.

"Ayo, goyang yang keras dong mas...", Non Rita memberiku instruksi sambil menelentangkan tubuhnya di atas karpet ruang keluarga.

"Ayo penisnya taruh di sini mas...", kata Non Rita lagi. Akupun segera menaruh berlutut di atas dada Non-ku dan menjepit penisku di antara dua bukit kembarnya. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya.

"Oh, nikmat sekali...".

Sementara Niknik sibuk mengelap tubuhku yang basah karena keringat. Tak berapa lama kemudian, akupun tak tahan lagi. Kuarahkan penisku ke dalam mulut Non Rita, dan dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.

"Ahh..., Non..., ahh", jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil Non Rita. Akupun tidur menggelepar kecapaian di atas karpet, sementara Non Rita dan Niknik sibuk menjilati bersih batang kemaluanku.

Setelah itu kamipun sibuk berpakaian, karena jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Orang tua Rita termasuk orang tua yang strict pada anaknya, sehingga bila dia pulang telat pasti kena marah. Di mobil dalam perjalanan pulang, Rita memberiku uang Rp 1.000.000,-.

"Ambil mas, buat uang lelah, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya", katanya sambil tersenyum. Akupun mengangguk senang.

"Besok kita ulangi lagi ya mas..., soalnya Niknik minta bagian".


Demikian kejadian ini terus berlanjut. Hampir setiap pulang sekolah, Non Rita akan pura-pura belajar bersama temannya. Tetapi yang terjadi adalah dia menyuruhku untuk memuaskan nafsu birahinya dan juga teman-temannya, Niknik, Linda, Nina, Mimi, Etik, dll.

Tapi akupun senang karena selain mendapat penghasilan tambahan dari Non Rita, akupun dapat menikmati tubuh remaja mereka yang putih mulus.
Share:

Tentang Seks Ini Tidak Pernah Diceritakan Orang Tua Anda Padahal Penting

Tentang Seks Ini Tidak Pernah Diceritakan Orang Tua Anda Padahal Penting

Sexsex Puas - Membicarakan seks di negara Indonesia masih menjadi sebuah hal yang tabu, mungkin karena didikan orang tua kita dulu yang membuat pembicaraan seks menjadi barang tabu. Padahal pengetahuan mengenai seks itu penting loh, justru dengan pengetahuan seputar seks kita bisa jadi terhindar dari hal-hal negatif yang ditimbulkan dari rasa penasaran terhadap hal yang berbau seksualitas ini.

Kalau bisa berpikir dewasa, sebenarnya seks itu bukan pembahasan yang perlu dihindari kok. Di kesempatan kali ini, kami mau kasih bocoran sedikit tentang hal yang jarang dibicarakan orang dewasa tentang seks.

1. Berhubungan Seks Untuk Pertama Kali Itu Nggak Sakit, Asalkan Rileks

Berhubungan Seks Untuk Pertama Kali Itu Nggak Sakit, Asalkan Rileks


Karena saking tabu dan jarang dibahas, lebih dari 50% wanita yang sudah menikah kurang bisa menikmati malam pertama dengan pasangannya, lantaran takut sakit saat terjadi penetrasi. Padahal faktanya di lapangan membuktikan bahwa seks pertama kali itu nggak sakit, asalkan kesua pihak (terutama cewek) merasakan rileks. Justru perasaan takut dan cemas inilah yang membuat penetrasi pertama sering gagal dan menyakitkan.

2. Darah Nggak Bisa Menjadi Indikator Bahwa Wanita Itu Sudah Nggak Perawan atau Tidak

Darah Nggak Bisa Menjadi Indikator Bahwa Wanita Itu Sudah Nggak Perawan atau Tidak


Tampaknya "kepercayaan" soal darah ini menjadi tolak ukur ketika pria menilai seorang wanita masih perawan atau tidak. Wanita yang nggak mengeluarkan darah saat malam pertama kebanyakan dianggap sudah nggak perawan lagi. Padahal ada banyak faktor yang menyebabkan malam pertama tanpa darah lho, vegina terlalu elastis, jatuh dari sepeda dan lain sebagainya.

3. Demi Kenyamanan Bersama, Pakai Pelumas Untuk Melicinkan Vegina Nggak Masalah kok!

Demi Kenyamanan Bersama, Pakai Pelumas Untuk Melicinkan Vegina Nggak Masalah kok!

Ada banyak tipe masalah Wanita saat melakukan hubungan seksual, salah satunya adalah vegina yang hnaya sedikit mengeluarkan  lendir saat dirangsang. Nah, vegina kering ini membuat penis sulit untuk masuk saat penetrasi. Untuk mengatasi masalah ini, pelumas yang dijual di apotik bisa jadi solusi kok. Dengan pelumas yang terjamin mutunya nggak akan membahayakan atau berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi sama sekali.

4. Tidak Sengaja Menelan Air Mani Saat Berhubungan Seks Nggak Akan Membuat Hamil

Tidak Sengaja Menelan Air Mani Saat Berhubungan Seks Nggak Akan Membuat Hamil


Air Mani yang nggak sengaja tertelan ternyata nggak akan berpengaruh apa-apa, nggak akan bikin seorang wanita hamil atau sakit perut kok.

5. Oral Seks Itu Bisa Membahayakan Kesehatan

Oral Seks Itu Bisa Membahayakan Kesehatan

Oral seks masih menjadi perdebatan samapai saat ini. Namun di balik pro kontra tersebut, ternyata seks lewat mulut bisa membahayakan kesehatan kesehatan dan menimbulkan risiko kanker mulut, kanker tenggorokan dan PMS.

6. Buang Air Kecil Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seks Itu Wajib

Buang Air Kecil Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seks Itu Wajib

Untuk mencegah infeksi saluran kencing, sebaiknya setiap pasangan mengosongkan kandung kemihnya sebelum dan sesudah berhubungan. Selain itu kandung kemih yang lega juga membuat permainan seks semakin menyenangkan.

7. Meski Pria Melakukan Ejakulasi di Luar, Tetapi Berhubungan Seks Tanpa Kondom Tetapi Berisiko Menyebabkan Kehamilan

Meski Pria Melakukan Ejakulasi di Luar, Tetapi Berhubungan Seks Tanpa Kondom Tetapi Berisiko Menyebabkan Kehamilan


Banyak pasangan yang ingin menunda kehamilan karena beberapa alasan dan salah satu caranya adalah dengan melakukan ejakulasi di luar. Tetapi faktanya, ejakulasi di luar pun tetap bisa menyebabkan kehamilan jika dilakukan tanpa kondom.

8. Seks Itu Kebutuhan, Bukan Alat Untuk Menyelesaikan Masalah Pasangan Yang Sedang Bertengkar

Seks Itu Kebutuhan, Bukan Alat Untuk Menyelesaikan Masalah Pasangan Yang Sedang Bertengkar


Terkadang seks sering dijadikan sebagai obat pasangan yang sedang bertengkar. Mereka berpikir kalau sudah melakukan hubungan seks, masalah yang terjadi di antara mereka akan selesai. Padahal masalah tersebut akan tetap menjadi momok besar dalam berhubungan suami-istri bila tidak segera di selesaikan.

Nah, itulah beberapa hal yang nggak akan pernah diceritakan oleh orang tua anda kepada anda tentang hubungan seks. Kalau pun mereka menceritakannya pada anda, berhati anda memang mempertanyakannya pada mereka, atau mereka benar-benar super terbuka.
Share:

Cerita Seks Nenen Ku Yang Besar, Ku Sedot-Sedot, dan Ku Cocok-Cocok Sampai Keluar

Sexsex Puas - Namaku Meimei, umur 19 tahun, tinggal bersama dua orang pembantuku, yang satu bernama Titin, dan yang satunya lagi bernama Tarjon. Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan. Aku seorang siswi SMU swasta di Surabaya, aku memang tidak terlalu cantik, tetapi kulitku putih mulus. Kedua orang tuaku tinggal di Jakarta dengan kedua adikku. Kebetulan saat ini adalah liburan sekolah, jadi aku sama sekali tidak punya kegiatan.

Cerita Seks Nenen Ku Yang Besar, Ku Sedot-Sedot, dan Ku Cocok-Cocok Sampai Keluar


Liburan kali ini aku sedang malas pulang. Aku mempunyai kebiasaan yang agak aneh, yaitu aku suka apabila ada orang, apalagi dari golongan tukang becak, tukang sampah, tukang bangunan, maupun para penjual makanan dan minuman, memperhatikan payudaraku. Dan untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya terlalu besar, yaitu 40C, tetapi agak menggantung, dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir. Ada saja caraku menarik perhatian mereka. Kalau aku memanggil bakso, aku sengaja tidak memakai BH, sehingga putingku menonjol dari balik kaosku. Orang belakang rumahku sedang membangun rumah, sehingga banyak tukang di sana.

Aku sengaja berolah raga lompat tali tanpa memakai BH di halaman belakang, sehingga payudaraku bergoyang kesana-kemari, dan tentu saja hal ini diperhatikan oleh tukang-tukang itu. Setelah puas berolah raga, kaosku menjadi basah oleh keringat, sehingga payudara dan juga putingku terlihat jelas dari balik kaos. Aku memanggil seorang penjual minuman keliling. Tentu saja itu membuat dia tercengang, karena melihat payudaraku yang besar ini dengan jelas dari balik kaosku yang basah. Setelah selesai minum, aku bertanya, “Berapa mas?” tanyaku, dia tidak menjawab, hanya terdiam dan mengagumi keindahan payudaraku. Lalu aku pura-pura menjatuhkan uang dan mengambilnya. Spontan saja payudaraku ini bergelantungan dengan indahnya, dan terlihat sebagian dari lubang leher kaosku. Sesaat kemudian dia menjawab, “Mbak, kalo dibayar pake itu gimana?” katanya sambil dengan agak ragu-ragu menunjuk payudaraku.


Masih dalam posisi menunduk dan sebagian payudaraku terlihat, aku berkata “Apa, pake ini?” sambil kutarik lubang leher kaosku ke bawah, sehingga payudara besar milikku terlihat seluruhnya. Dia hanya bisa menelan ludah, lalu kemudian menjawab “Iya.” Aku kemudian berdiri tegak lagi. Sambil pura-pura berpikir, aku menyilangkan tangan dan menjepit kedua payudaraku dengannya, tidak ada pilihan lain bagi payudaraku selain mencuat ke depan dengan indahnya, dengan kedua puting berwarna kecoklatan yang semakin mencuat keluar. Hal ini membuat penjual minuman itu semakin terangsang dan tak sabar menunggu jawabanku. Lalu kujawab “Iya deh Mas.” Lalu kami berdua masuk setelah penjual minuman itu memasukkan barang dagangannya. Setelah berada di dalam ruang tamu, aku bilang begini “Mas, netek dulu ya?”

Kepalanya langsung kutuntun untuk masuk ke dalam kaosku. Dengan ganasnya dia kulum kedua putingku bergantian, dan kadang-kadang digigitnya. Sambil mengulum putingku dia meremas-remas payudaraku, dan terkadang dia menarik-narik putingku dengan gigitan giginya. “Aaahh”, lirihku. Kunikmati kuluman-kulumannya. Sesaat kemudian kusuruh dia untuk berhenti sebentar. Kubuka baju dan celana beserta celana dalamku, dan kuambil tali rafia. Kuikat kedua pangkal payudaraku, sehingga payudaraku terjepit dan semakin terdorong ke depan. Hal ini membuat darah tidak dapat mengalir ke payudaraku, sehingga warnanya berubah menjadi agak kebiru-biruan. Lalu kusuruh dia untuk mengulum putingku lagi.


Aku tidak dapat merasakan kuluman-kulumannya. Tetapi rasanya lain jika kulihat dia mengulum dengan ganasnya, meskipun aku tidak dapat merasakannya. Sesaat kemudian aku disuruhnya bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Dia membuka celananya dan menyuruhku untuk mengulumnya. Batang kemaluannya berwarna coklat gelap, dan bentuknya lucu, agak tertunduk dan miring ke kanan. Tanpa ragu kukulum batang kemaluannya. Kusedot sambil kugigit-gigit, “Hmmphh”, kupermainkan batang kemaluannya dengan mulutku, sebentar saja spermanya sudah keluar, langsung saja kutelan sampai habis. Tapi aku tak peduli, setelah kukeluarkan sebentar, langsung kumasukkan lagi kemaluannya ke mulutku, dan kusedot lagi, “Mmpph.. aahh..”

payudaraku yang sejak tadi bergelantungan, terus menerus diremas oleh penjual minuman itu, kedua putingnya ditarik-tarik seperti sedang memerah susu, hanya bedanya dia sedang memerah susu Meimei, bukan susu sapi (iya kan?). Ikatan tali rafia tadi dilepasnya, sehingga darah kembali mengalir ke payudaraku, dan aku dapat merasakan kembali remasan-remasannya. Untuk kedua kalinya spermanya keluar ke dalam mulutku. Sebelum kutelan, kutunjukkan kepadanya sperma yang ada di mulutku. Dia menghentikan remasannya sejenak. Melihat spermanya ada di mulutku membuatnya lebih terangsang. Setelah menelan spermanya, aku bertanya, “Mas, tidak pingin ngerasain anusku?” Tanpa ragu dia langsung menyuruhku untuk tengkurap dengan pantat diangkat tinggi. “Sebentar Mas, aku ambil mentega dulu, ya?”

Sebelum anusku disodok, aku memintanya untuk melumuri seluruh badanku dengan mentega, dari atas sampai ke bawah, termasuk lubang anusku. Melihat tubuhku yang mengkilat oleh mentega, dia menjadi semakin tidak sabar dan langsung menyodok anusku. Sambil merasakan nikmatnya batang kemaluannya di dalam duburku, aku meremas-remas payudaraku yang menjadi licin oleh mentega. Sekitar 10 menit kemudian, kurasakan spermanyanya keluar di dalam duburku. Dia tampak puas sekali. Kami berdua tergeletak di atas karpet. “Mbak, enak banget rasanya. Lain kali boleh lagi tidak?” “Kenapa harus lain kali? Sekarang aja kenapa?” “Wah, nggak kuat Mbak.” “Ya udah deh, tapi jangan pulang dulu, aku mau minta tolong, mau tidak?” “Minta tolong apa sih?” tanyanya.

Aku beranjak dari karpet dan pergi ke halaman samping, dan mengajak anjing herder yang selama ini setia menjagaku. Setelah sampai ke ruang tadi, aku bilang, “Mas, aku mau tanya, payudaraku besar tidak sih?” “Wah, kalo itu sih bukan payudara lagi, tapi udah tuueeteek..” “Iya? Makasih loh Mas atas pujiannya. Tapi aku masih ngerasa kalo payudaraku ini kurang besar. Mas mau tidak tiap hari mijetin payudaraku ini, biar tambah besar lagi, ya?” “Iya deh, tapi Mbak juga harus mau ngemut kontolku tiap hari, biar tambah panjang.” Karena aku memang suka menghisap kemaluan laki-laki, maka syarat yang dia berikan sama sekali tidak membuatku keberatan, sehingga aku menjawab, “Boleh, siapa takut?” “Oh ya, ini anjingku, temen main setiaku.”

Mungkin karena tidak tahu maksudku, dia bertanya, “Temen main apa Mbak?” “Main ini..” kataku sambil menidurkan anjingku. Aku melirik ke arahnya, kemudian pelan-pelan kukulum batang kemaluan anjingku itu. Dia tampak tercengang. “Loh Mas, kok diam? Ayo dong pijetin payudaraku”, kataku. Dia mulai meremas-remas payudaraku sambil tetap menunjukan pandangannya ke arahku yang mulai asyik menghisap batang kemaluan anjingku itu. “Mas, tolong ambilkan terong di dapur dong”, pintaku. Dia menuju ke dapur, dan kemudian segera kembali dengan terong yang lumayan besar. Tanpa membuka mulutku, karena masih keenakan menghisap, salah satu tanganku menunjuk ke arah anusku.


Dia rupanya mengerti. Karena masih ada sisa-sisa mentega dan peju, maka tak sulit baginya memasukkan terong itu ke dalam anusku, lagi pula aku memang sering melakukannya. Satu tangan penjual minuman itu meremas-remas payudaraku secara bergantian, sedangkan tangan yang satunya lagi memainkan terong itu di dalam anusku. Keluar, masuk, keluar masuk, “Aaahh”, enak rasanya. Aku semakin giat mengulum batang kemaluan anjing tersayangku. Sesaat kemudian anjingku mengeluarkan air maninya di dalam mulutku. “Hmmhh”, kumainkan spermanya di mulutku, seperti orang yang sedang berkumur. Penjual minuman tadi masih melakukan tugasnya dengan giat. Dengan isyarat tanganku, aku memintanya untuk berhenti.

Aku berbalik ke arahnya, menunjukkan air mani anjingku yang masih ada di dalam mulutku. Dia bertanya, “Mbak mau telan itu?” Dengan tersenyum kuanggukkan kepalaku, kemudian kutelan habis air mani anjingku itu. Dia hanya terpaku melihat tingkahku itu. “Mas, aku mau tidur dulu ya? Tolong pijetin payudaraku, ya?” kataku. Lalu aku menuju ke sofa dan tidur. Aku mulai tertidur sambil merasakan remasan-remasan tangannya. Saat aku membuka mataku, penjual minuman itu masih memijat-mijat payudaraku. “Udah Mas, terima kasih ya?” kataku sambil beranjak bangun dari sofa. Dia menghentikan kegiatannya.

“Mbak, yang Mbak bilang tadi jadi tidak?” “Yang apa?” “Katanya aku disuruh mijetin payudaranya Mbak tiap hari?” “Ooh itu, ya jadi dong, tapi sekarang Mas pulang dulu ya, soalnya sebentar lagi Titin sama Tarjon pulang, tadi mereka kusuruh jaga toko”, alasanku, kalau tidak begitu dia tidak pulang-pulang. “Ya deh Mbak, besok lagi ya?” aku menganggukkan kepalaku. Kupakai lagi celana dan kaosku. Kuantar dia sampai keluar dari pagar. Aku masuk lagi ke rumah, lalu aku mandi. Payudaraku agak memar, mungkin karena dari tadi diremas-remas oleh penjual minuman itu.

Masih dalam keadaan telanjang bulat dan basah, aku keluar mencari anjingku, rupanya anjingku masih ada di ruang tamu. Kuajak anjingku masuk ke dalam kamar mandi. Kunyalakan shower-nya, di bawah pancuran shower itu aku bercinta lagi dengan anjingku. Kutidurkan dia, tanpa pikir panjang kukulum lagi kemaluannya sambil kukocok, kusedot-sedot, dan kadang-kadang agak kugigit-gigit, anjing kesayanganku itu kelihatannya sangat menikmati sedotan-sedotanku. Beberapa saat setelah itu, kurasakan spermanya mulai muncrat di dalam mulutku. Kupercepat kocokan tanganku dan kemaluannya kusedot dengan lebih kuat, sampai akhirnya spermanya keluar semua di dalam mulutku.


Aku berdiri sebentar untuk mematikan shower-nya. Aku duduk di lantai kamar mandi, dan memandangi kedua payudara indahku. Sperma anjingku yang masih ada di mulut, kukeluarkan dan kutumpahkan ke atas payudaraku. Kuratakan sperma anjingku ke seluruh payudaraku, sampai payudaraku kelihatan mengkilat dan licin.

Kuremas-remas payudaraku, dan kadang-kadang kutarik-tarik putingku. Karena payudaraku besar, aku bisa mengulum putingku sendiri, kujilat-jilat payudaraku, kurasakan nikmatnya sperma seekor anjing yang melumuri sepasang payudara berukuran 40C ini.
Share:

Label

Arsip Blog

333
333
333