Cerita Sexsex Puas - Pak Kadus Jamal berjalan tanpa sandal, sesekali tangannya mengangkat sarung kotak-kotak yang dipakai. Lelaki 60 tahun itu nampak tergesa menuju perbatasan hutan di kampung, lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.
“Waduh.. maaf sekali pak, saya agak telat menyambut. Tadi ada warga yang anaknya mau kawinan jadi saya urus sana-sini dulu,” Jamal menyalami pak Supri, tuan tanah di kampung itu yang sudah sejak lama tinggal di kota.
Pak Supri terkenal dermawan di dusun itu, banyak membantu pembangunan tempat ibadah, sekolah rakyat, dan juga memberi sembako saat paceklik melanda desa.
“Walah ya ndak apa-apa pak kadus, biasa saja. Oh ya ini Adi pak kadus masih ingatkan.. sudah kelas 2 SMA sekarang.. dan ini kawan-kawannya. Nah mereka saya antar ke dusun ini biar tahu kehidupan desa, mumpung mereka masih libur,” kata Supri, lelaki tambun, usianya sekitar 55 tahun.
“Wah.. wah den Adi sudah gede sekarang.. pangling saya den,” Jamal menyalami Adi dan tiga kawan sebayanya, Herman, Aron, dan Ritwan.
Pak Supri lalu menjelaskan pada Adi dan kawan-kawannya tentang Jamal, kadus yang sangat rajin dan santun yang patut jadi panutan. Ia juga menjelaskan pada Jamal bahwa Adi, anaknya akan berada di dusun itu selama sepekan bersama tiga temannya itu, harapannya agar mereka tahu tentang kehidupan desa dan menghargai orang desa.
“Saya hanya minta mereka dibolehkan mendirikan perkemahan di sini, tolong pak kadus gembleng mereka untuk mandiri. Soal kebutuhan makan biar mereka upayakan sendiri, ya mencari ikan, mancing di kali, nyari sayuran, sampai masaknya jangan dibantu biar nggak manja. Nanti berasnya saja disediakan,” kata pak Supri.
Adi dan kawan-kawannya mencari tempat datar mendirikan tenda, dan mulai menyiapkan semua peralatan kamping. Pak Supri lalu meninggalkan anaknya itu dan kembali ke kota.
Dua buah tenda berukuran 3 kali 3 meter berdiri saat menjelang petang, Kadus Jamal ikut membantu anak-anak kota itu, sampai semua beres.
Jamal lalu mengajak anak-anak itu mampir ke rumahnya di pemukiman dusun. Di sana ia menjelaskan lokasi sungai di dalam hutan yang bisa dipancing ikannya, juga lokasi kebun sayur miliknya di tumpangsari hutan yang boleh mereka petik.
Malam itu Adi dan teman-temannya menginap di rumah Jamal dan berkenalan dengan remaja sebaya mereka di dusun itu. Tapi, Jamal meminta remaja kampung untuk tidak membantu apapun pada anak-anak kota itu selama kamping agar mereka mAdiri sesuai pesan pak Supri.
Pagi-pagi benar Adi dan tiga temannya kembali menuju perbatasan hutan tempat tenda mereka berdiri, mereka membawa beberapa kilogram beras dan perabotan masak-memasak dari rumah kadus Jamal.
“Ya elah.. benar-benar welcome to the jungle nih ndi.. elo sih pake nurut segala sama bokap lo itu. Harusnya kita liburan ke Bali.. eh malah jadi tarzan disini.. huh capek deh,” Herman mengeluh sejadinya sambil melempar panci yang dibawa.
“Iya nih.. mana perut keroncongan lagi nih,” Ritwan menimpali. Ritwan bertubuh tambun dan doyan makan.
“Udah deh.. mendingan kita cari cara gimana biar ada lauk untuk makan… mana belanja nggak bisa. Ada uang tapi orang desa nggak mau menjual apa-apa pada kita karena perintah bokap gue. Ayo deh Raj.. cari ranting atau apa kek yang bisa dibakar untuk masak,” kata Adi.
Keadaan terpaksa membuat mereka bergerak juga, daripada lapar. Tungku disiapkan dari susunan batu, dan blar.. api pun menyala menanak nasi di panci. Untung Ritwan membawa bekal beberapa bungkus mie instant yang bisa menjadi lauknya.
“Tuh kan enak juga ternyata jadi tarzan begini.. ha ha..,” Adi menghibur teman-temannya itu.
“Enak.. tapi gue nggak kenyang nih makan segini,” gerutu Ritwan.
Biasanya dia makan dua piring, dobel porsi, tapi sekarang hanya dapat satu porsi.
Setelah sarapan keempat remaja itu menuju sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Tapi sebelum mereka meninggalkan tenda, kadus Jamal datang bersama Tina, anak perempuannya.
“Lho aden pada mau kemana? Sudah pada sarapan belum?,” tanya Jamal.
Ia lalu mengenalkan Tina pada 4 remaja itu. Tina anak pertama Jamal sudah empat tahun ini menjanda ditinggal mati suaminya kecelakaan, belum punya anak.
“Malam kemarin Tina belum sempat ketemu kalian karena dia membantu acara warga yang mau kawinan. Nah sekarang untuk urusan masak dan makan biar Tina yang membantu ya.. ndak apa-apa, bapak nggak akan bilang ke juragan Supri kok..,” Jamal merasa iba juga melihat Adi dan teman-temannya harus berusaha masak sendiri.
Lagipula di rumah Tina tidak terlalu banyak pekerjaan, karena kembali numpang di rumah ortunya.
“Waduh.. jadi ngeropotin mbak Tina nih. Tapi oke deh pak, dari pada bobot saya susut seminggu di sini.. ha..ha,” Ritwan senang karena kebutuhan makan bakal terjamin.
“Iya. Nggak apa-apa dik, mbak biasa masak dan nyuci kok,” kata Tina.
Tina berpenampilan khas wanita desa, pakai kain dan baju berkancing dari kain bahan kebaya. Wajahnya cantik dan sebagai janda yang masih muda tubuhnya juga semakin subur dan semok. Tingginya 165 cm dengan porsi tubuh yang ideal, sedikit montok. Payudaranya membusung menantang, pinggul lebar dan pantatnya padat terbentuk dibalik kain yang dipakainya.
Herman dan Aron tak lepas memandangi postur tubuh Tina saat itu. Adi juga kadang mencuri pandang ke dada Tina. Hanya Ritwan yang pikirannya makan terus.
Kadus Jamal kemudian pamit pulang . Tina kemudian mengantar Adi dan teman-temannya ke sungai sambil membawa pakaian empat remaja itu yang akan dicuci.
4 remaja itu langsung mencebur ke sungai dengan riang. Usia mereka rata-rata baru 16 tahun, tapi badannya bongsor tidak seperti anak di desa. Tinggi mereka melebihi tinggi Tina .
“Eh.. adik-adik ini mandinya dicopot dong bajunya biar sekalian mbak Tina cucikan,” katanya melihat Adi dan kawan-kawannya mencebur tanpa melepas pakaian.
“Wah.. telanjang pakai kolor aja nggak apa-apa kan mbak? Kan sepi disini?,” Herman menyahut senang sambil melepas baju dan celananya. Tiga lainnya juga melepas pakaiannya.
“Ya ndak apa, wong nggak ada yang lihat di tengah hutan gini. Lagi pula warga desa jarang ke sini karena sungai ini di kawasan hutan, mereka lebih dekat ke sungai di desa,” kata Tina, ia memungiuti baju empat remaja itu di batu dan mulai mencuci di temat berjarak empat meter dari lokasi mandi mereka.
4 remaja itu mandi sambil gembira saling siram, Tina memperhatikannya dengan gembira juga, ia ikut senang melihatnya.
“Mbak Tina… mbak ikutan mandi dong.. biar rame..,” teriak Herman polos.
Seketika Ritwan berlari mendekati Tina yang masih jongkok mencuci dan mendorongnya terceur ke sungai. Byurr.. tubuh Tina tenggelam di sungai yang cukup dalam, saat tubuhnya naik kancing baju atasnya terlepas sehingga payudaranya yang tidak tertutup BH sempat terlihat.
“Aduhhh Ritwan.. kamu nakal ya..,” Tina bersungut-sungut sambil membenahi bajunya.
Ritwan ikut mencebur dan mulai menyirami Tina dengan air, mereka tertawa dan saling siram. Adi, Herman dan Aron kemudian bergabung mendekat dan ikut saling siram.
Tina protes karena kain dan bajunya basah terendam bersama tubuhnya. Sebab dia tidak membawa baju lain, masak pulang dengan basah kuyup.
“Ya sudah mbak Tina bajunya dibuka aja, terus dijemur,”kata Herman mejawab protes Tina.
“Iya mbak. Bajunya dijemur aja biar kering, jadi pas selesai mandi bisa dipakai lagi,”tambah Adi.
Tina berpikir sejenak. Benar juga usul mereka, lagipula meski telanjang tubuhnya tak mungkin terlihat karena terendam di sungai, kebetulan sungai juga agak keruh karena hujan kemarin.
“Ini tolong dijemurkan dik Adi..,” Tina menyodorkan kain dan bajunya ke Adi agar Adi menjemurnya di bebatuan.
“Ya sudah kalian teruskan mandinya.. mbak sambil nyuci ya,” kata Tina.
Sambil berendam badan sebatas bawah leher, Tina melanjutkan mencuci pakaian dengan hanya tangannya di atas batu sisi sungai. Sementara empat remaja itu kembali saling siram, bernyanyi dan berteriak-teriak gembira menikmati dinginnya air sungai dengan jarak menjauh dari Tina karena tak ingin mengganggunya.
Herman menoleh Tina yang membelakangi mereka, pikirannya tiba-tiba teringat film porno milik ayahnya yang pernah ditontonnya dengan curi-curi. Selama ini ia hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk tubuh wanita bugil yang dilihat secara langsung. Ia mulai membayangkan tubuh telanjang Tina di balik air sungai.
“Hey bro.. gimana ya bentuk susu dan mekinya cewek yang asli? Gue penasaran nih..? gimana kalau kita minta mbak Tina liatin dikiiiit aja,” pikiran Herman yang mulai nakal disalurkan ke teman-temannya.
Aron setuju, tapi Adi dan Ritwan masih bertahan melarang, mereka takut Tina melaporkan ke bokap Adi dan kadus ayah Tina.
Akhirnya mereka memutuskan membuat strategi. Adi, Ritwan dan Aron kemudian berenang menjauh, cukup jauh dari posisi Tina yang msih sibuk mencuci, sementara Herman menjalankan aksinya.
“masih lama nyucinya mbak…,” sapa Herman dari belakang Tina.
“Eh dik Herman ngaggetin aja. Ini celana kalian kok kotor banget sih, jadi lama nyikatnya,” Tina sempat terkejut melihat kehadiran Herman.
“Sini saya bantuin mbak,” Herman meraih tangan Tina di batu sisi sungai.
“Ah nggak usah dik.. kamu mandi saja sana, nanti saya dimarahi bapak. Kan saya disuruh membantu kalian,” Aish berusaha menahan tangan Herman yang hendak mengambil sikat dan celana panjang Ritwan yang dicuci Tina.
Mereka sempat saling rebut, dan hal ini membuat tubuh Herman menyentuh tubuh Tina yang sama-sama telanjang. Tina merasakan getaran saat siku Herman menyengol susunya, ia baru sadar kalau keadaannya sedang bugil.
“Uh.. maaf ya mbak.. saya nggak sengaja, kena deh itunya,” Herman pura-pura malu, tapi tubuhnya tidak menjauh dari Tina. Tina mendadak tersipu malu.
“Eh.. oh.. nggak apa dik.., asal jangan disengaja ya. Ndak baik itu,” kata Tina seolah menTinaati.
“Eng.. mbak.. saya boleh tanya, tapi jangan marah ya?,” kata Herman.
“Tanya apa sih?,” jawab Tina sambil berbalik membelakangi Herman dan kembali sibuk menyikat celana yang dicucinya. film sex disini
“Anu mbak.. apa kira-kira anunya cewek di desa sama dengan cewek kota ya?,” Herman melanjutkan dengan ragu-ragu.
“Ih dik Herman ini. Anunya apanya? Susunya maksud adik?,” Tina berbalik lagi menghadap Herman.
Herman malu sambil mengangguk.
“Ya sama saja dong dik.. anunya dik Herman juga sama saja dengan remaja di desa sini kan?,” jawab Tina.
Diam-diam Tina merasa lucu juga mendengar pertanyaan itu.
“Eh.. anu mbak.. maksud saya…,”
“Hayo.. dik Herman pernah ngintip cewek di kota mandi ya?,” kelakar Tina membuat Herman salah tingkah dan semakin malu. Tapi ia merasakan pancingannya sudah mulai mengena pada Tina.
“Ah.. nggak kok mbak. Saya malah belum pernah lihat cewek telanjang sekalipun, hanya pernah di pelajaran biologi liat gambarnya aja. Makanya penasaran mbak..,” aku Herman.
Mendengart itu Tina jadi kTinaan pada Herman. Di desanya rata-rata remaja pria sudah semua pernah melihat payudara wanita secara langsung, meskipun hanya wanita setengah baya yang sedang mandi di sungai. Ia lalu berpikir memperlihatkan susunya kepada Herman untuk mengobati penasaran anak kota itu. Lagi pula ia kan bukan gadis lagi, dan selama empat remaja itu di dusunnya ia diminta kadus ayahnya membantu mereka mengenali lingkungan dan kehidupan desa.
“Ya sudah.. kalau mbak liatin susu mbak gimana?,” tanya Tina.
“Ehhhmm.. mau mbak.. tapi mbak nggak marah kan?,” kata Herman senang.
Tina tersenyum dan beranjak ke sisi sungai yang lebih dangkal agar tubuh atasnya terentas, ia kemudian berdiri bersandar di batu sisi sungai. Mata Herman seperti tak percaya melihat susu montok Tina terpampang di hadapannya, kental dan berwarna kuning langsat dengan puting coklat muda.
“Tuh sudah liat kan.. sudah ya,” kata Tina.
“Tu..tunggu bentar mbak…, emhh boleh dipegang ya mbak.. bentaaar aja.. ya.. boleh ya,” rengek Herman, tangannya lalu menyentuh perlahan susu Tina mulai dari pangkalnya diraba hingga puting susunya dijepit ringan dua jari.
“Hmm.. gimana.. sudah ya dik.., sama saja kan dengan di gambar?,” Tina merasa merinding disentuh susunya, sebab selama empat tahun ini ia tidak pernah lagi merasakannya sejak ditinggal mati suami.
Mata Tina mengawasi teman-teman Herman lainnya, jangan-jangan yang sedang terjadi terlihat oleh mereka. Tapi ia lega, tiga teman Herman cukup jauh dan terhalang pandangannya dengan batu di tengah sungai.
Saat Tina terlihat sibuk mengawasi temannya, Herman menggunakan kesempatan itu, ia semakin nekat meremasi susu Tina.
“Mbak.. kenyalnya enak ya..,” katanya sambil terus memijati putting Tina.
“Enghhmm.. sudah ah dikhh.., sudah ya,” pinta Tina sambil menepis tangan Herman.
Tapi Herman masih saja meremasi susu Tina.
“Eh mbak.. kok begitu megang susu mbak.. burung saya bangun sih?,” Herman bertanya kekanak-kanakan sambil terus meremasi Tina.
Tina kembali merasa lucu dengan pertanyaan Herman, namun mendengar kata burung mebuat pikiran Tina tak karuan dan merindukan melihat burung suaminya. Tadinya ia berpikir empat remaja ini masih sangat kanak-kanak tapi mendengar Herman mengaku burungnya berdiri Tina jadi penasaran juga, sebesart apa sih burung anak usia belasan ini.
“”Apa.. emang burung dik Herman bangun sekarang?,” tanya Tina.
“Iya mbak.. nggak tau nih kenapa.., nih mbak pegang coba,” Herman segera menuntun tangan Tina ke penisnya yang terbungkus kolor.
Tina merasakan nafasnya memberat saat tanganya menyentuh penis Herman. Remaja ini bongsor dan atletis dibanding usianya yang masih belia. Penisnya juga sudah sebesar penis pria dewasa umumnya.
“Tuh kan mbak.. bangun.. kenapa ya mbak?,” rengek Herman.
“Emhh.. oh.. ini wajar dik.. normal. Kan di pelajaran biologi juga adik sudah tahu..,” kata Tina.
Sambil tangannya terus mengusapi penis Herman, Tina seolah menggurui menjelaskan kalau penis pria berdiri karena terangsang apalagi jika menyentuh vital wanita.
“Sini dik.. nah kalau diginiin rasanya gimana?,” Tina menyusupkan tangannya ke balik CD Herman dan mulai mengocok pelan penis Herman.
“Aduhh.. mbaakkhh enakhh..,”lenguh Herman.
“Itu wajar dik.. nanti kalau sudah kawin baru deh dik Herman rasain enaknya. Karena kalau sudah punya istri, burungnya dik Herman bisa bersarang di sarangnya,” kata Tina.
Ia tak sadar penjelasannya justru membuat pertanyaan-pertanyaan menyusul yang menuntut dari Herman.
“Sarangnya apa tuh mbak.., enghh.. terusin digituin mbak.. enakhh nih..,” Herman merasa penisnya sudah sangat tegang, tangannya terus meremasi susu Tina. Nafas Tina mulai menyesak.. ia membayangkan penis itu penis suaminya yang sudah siap mengantar kenikmatan padanya.
“Hhh.mmmm.. sarangnya namanya memek dik.. seperti punya mbak ini..sini dik Herman pegang ya..,” Tina menuntut tangan kanan Herman ke selangkangannya.
Herman bisa merasakan lembutnya permukaan vagina Tina.
“Wah.. lembut sekali ya mbakhh.. kalau dipegangin gini mbak merasa enak juga nggak kayak saya,” Herman terus melancarkan tanya, sambil tangannya mulai membelai-belai permukaan vagina Tina.
Tina sedikit mengangkangkan kakinya memberi ruang bagi tangan Herman.
“Ngghhh.. sstt.. yahh enakhh dikhh.., sama enaknya..,” tubuh Tina mulai menggelinjang dipermainkan gatal dan geli di vaginanya.
“Terus gimana selesainya mbak.. kalau burung saya bersarang di sarangnya nanti?,” Herman terus bertanya penasaran, pikirannya sudah melayang ke film porno yang pernah ditontonnya.
Penisnya kenikmatan karena tangan Tina semakin liar mengocoknya.
“Emmhh.. kalau sudah masuk ke sarangnya.. nanti burung dik Herman bisa loncat-loncat di dalam.. teruss kalau mau selesai dia nyemprotin air..,” Tina semakin terangsang dengan pertanyaan Herman, CD Herman dilorotkanya dan penis Herman dikocok semakin cepat.
“Ahh..sst.. geli banget mbakhh… auh.. kayak mau kencing nih.. ouh…, mbaakhh enak juga khan..?,” Herman melenguh merasakan kedutan di penisnya.
Ekspresi kenikmatan Herman membuat Tina semakin teransang, apalagi tangan Herman juga semakin aktif mengosok permukaan vaginanya.
“Iya dik.. sstt enakhh juga mbakkhhh.. ahhkkss.. keluarin aja kencingnya nggak usah ditahan,” Tina merasakan tubuh Herman mulai menegang dan croottt… semburan sperma Herman muncrat ditangannya.
Tina sudah terbakar birahi, pingulnya bergoyang agar lebih merasakan gosokan tangan Herman di vaginanya.
Tapi sebelum ia klimaks, Tina mendengar suara teman-teman Herman mendekat. Ia segera menyudahi aksinya dan kembali beranjak ke sungai yang lebih dalam agar tubuhnya terbenam lagi.
“Eh..mbak makTina ya sudah ngajari saya.., jangan bilang ke yang lain mbak ya,” Herman malu-malu menghampiri Tina kemudian ia naik ke bibir sungai dan bersalin pakaian.
Tina mengangguk, ia sendiri sangat malu menyadari apa yang barusan terjadi. Tapi klimaks yang belum sempat diraih membuat pikiran Tina jadi tak karuan saat itu. prediksi togel klik disini
Adi, Ritwan, dan Aron sudah berkumpul bersama Herman dan sudah bersalin pakaian. Tina menyuruh mereka ke tenda duluan meninggalkanya, agar tak terlihat saat ia harus naik ke bibir sungai untuk kembali mengenakan kain dan bajunya.
Masih bingung cari website yang aman & terpercaya?
BalasHapusYuk, Mari Daftarkan diri kalian di ESIABET
Menang berapapun anda pasti kami bayar bosku??
Hanya dalam 1 User ID kalian bisa mainkan semua jenis permainan seperti
✅ SPORTBOOK
✅ LIVE CASINO
✅ SLOT GAMES
✅ SABUNG AYAM
✅ IDN POKER
✅ TOGEL SGP
Promo Bonus Menarik Dari ESIABET
- DEPOSIT Rp.25.000 + Bonus Rp.5.000
- BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
- BONUS NEXT DEPOSIT 5%
- BONUS ROLLINGAN 0.7%
- BONUS REFERRAL 5%
Support 4 Bank Lokal untuk kemudahan anda bertransaksi dengan Kami Bosku : *BCA *MANDIRI *BRI *BNI
Hubungi Contac Person Kami Dibawah Ini Jika Ada Kendala :
Pin BBM : ESIABET77
WA : +85569988390
LINE : ESIABET77
Live Chat : ESIABET(.)ME
LINE : ESIABET77
Live Chat : ESIABET(.)ME
Mau menang banyak dengan modal sedikit..
BalasHapusAyo gabung di Agen Judi Online ESIABET,me
Dan dapatkan Hadiah utama sebesar Rp.2.000.000
Promo Bonus Menarik Dari ESIABET
- BONUS MEMBER BARU 20%
- BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
- BONUS NEXT DEPOSIT 5%
- BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
- BONUS REFERRAL 5%
NB: Menang berapapun anda pasti kami bayar !!!
Untuk Info Pendaftaran :
🌐 WEB : WWW . ESIABET . ME
☎ WA : 85569988390
📱 LINE : ESIABET77
📱 INSTAGRAM : BANDARESIABET303
DAFTAR>DEPOSIT>LANGSUNG DAPAT BONUS
BalasHapusESIABET .ME
B.O AMAN TERBAIK DAN TERPERCAYA
MINIMAL DEPO & WD HANYA RP.25.000
??????????????????
Dengan 1 User ID Kamu Sudah Bisa Bermain Semua Permainan :
?? SPORTBOOK
?? LIVE CASINO
?? POKER ONLINE
?? TOGEL SGP
?? SABUNG AYAM
?? SLOT GAMES
??????????????????
BONUS MENARIK DARI ESIABET :
- UANG TUNAI SEBESAR 2.000.000
- BONUS MEMBER BARU 20%
- BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
- BONUS NEXT DEPOSIT 5%
- BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
- BONUS REFERRAL 5%
??????????????????
*KONTAK KAMI
?Whatapps: +85569988390
??FB : MAFIA BOLA
??IG = BANDARESIABET303
????????????
LINK PENDAFTARAN
www,esiabet,me
Cari Situs Poker Online Teraman & Terpercaya Di Indonesia??
BalasHapusAyo gabung di Agen Judi Online ESIABET,me
Kami berani jamin 100% Player vs Player anti robot☺️
Dapatkan juga bonus special :
- BONUS MEMBER BARU 20%
- BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
- BONUS NEXT DEPOSIT 5%
- BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
- BONUS REFERRAL 5%
NB: 100% kami akan membayar kemenangan anda secara penuh dan lunas.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
*KONTAK KAMI
☎Whatapps: +85569988390
��FB : MAFIA BOLA
��IG = BANDARESIABET303
LINK PENDAFTARAN
www,esiabet,me
Cari Situs Poker Online Teraman & Terpercaya Di Indonesia??
BalasHapusAyo gabung di Agen Judi Online ESIABET,me
Kami berani jamin 100% Player vs Player anti robot☺️
Dapatkan juga bonus special :
- BONUS MEMBER BARU 20%
- BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
- BONUS NEXT DEPOSIT 5%
- BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
- BONUS REFERRAL 5%
NB: 100% kami akan membayar kemenangan anda secara penuh dan lunas.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
*KONTAK KAMI
☎Whatapps: +85569988390
📡FB : MAFIA BOLA
📱IG = BANDARESIABET303
LINK PENDAFTARAN
www,esiabet,me
Mau dapat keuntungan yang besar ? Silahkan daftar dari sekarang juga dan rasakan berbagai promo yang sangat menarik di ESIABET ,me ^^
BalasHapus??????????????????
MIN BET Rp.10.000
MIN BET PARLAY Rp.5.000
Menyediakan 4 Pasaran : SBOBET,IBCBET,CM368,OPUSGAMING
??????????????????
BONUS MENARIK DARI ESIABET :
- UANG TUNAI SEBESAR 2.000.000
- BONUS MEMBER BARU 20%
- BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
- BONUS NEXT DEPOSIT 5%
- BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
- BONUS REFERRAL 5%
??????????????????
*KONTAK KAMI
?Whatapps: +85569988390
??FB : MAFIA BOLA
??IG = BANDARESIABET303