Cerieta Seks Anak Kecil Ngentot Saat Bermain

Sexsex puas - Ini merupakan sebuah Cerieta Seks Anak Kecil Ngentot Saat Bermain Petak Umpet. Ya, anak yang masih duduk di kelas 5 dan 6 SD sudah melakukan hubungan seks layaknya orang dewasa. Cerita seperti ini, kini memang bukan hal yang aneh, karena akan sangat banyak ditemukan diberbagai tempat. Bagaimana kisahnya, simak selengkapnya dibawah ini!

Agen Judi Online 

Masa kecilku di kampung kalau kuingat-ingat menggelikan juga. Kok bisa-bisanya ya waktu aku masih kecil dah pacaran malah sudah berbuat jauh pula. Ceritanya gini. Waktu itu aku tinggal di desa yang jauh dari kota. Anak-anak di desa tIrak bermain di mall seperti di kota, lha wong di desa gak ada mall. Yang ada cuma pasar, itu pun tIrak setiap hari ada. Pasar ramai pada hari-hari tertentu saja.

Kami anak anak, waktu itu kalau nggak salah ingat aku masih kelas 6 SD kalau menghabiskan waktu bermain di sawah, dirumah kadang-kadang berenang di sungai. Cari ikan, cari buah-buahan ya apa saja. Kalau malam kami sering main di halaman rumahku yang luas. Kebetulan halaman rumahku seperti memiliki alun-alun kecil di samping rumah, jadi tempat itu dijadikan pusat bermain anak-anak di sekitar rumahku.

Soal bermain-main rasanya tIrak usaha dibahas panjang lebar. Ada satu permainan yang mengesankan dan sampai sekarang masih terus ku ingat , sehingga akhirnya aku tuturkan dalam cerita ini . Kami jika selepas magrib sering berkumpul, anak laki-laki dan perempuan. Umumnya usia kami sebaya antara kelas 5 dan kelas 6 SD.

Pada usia segitu, kami belum merasa berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Jadi tIrak ada rasa risi misalnya aku laki-laki bermain dengan anak perempuan. Hanya saja mainan khas anak perempuan, kami yang laki-laki tIrak memainkannya. Namun ada mainan yang laki perempuan berbaur. Permainan itu adalah main umpet-umpetan atau bersembunyi. Aturan mainnya tIrak usah aku jelaskan, karena nanti jadi nglantur. Kuanggap semua pembaca udah tau lah

Permainan umpet-umpetan biasa kami mainkan selepas waktu magrib sampai sekitar jam 9. Kuingat benar waktu itu aku merupakan anak yang pandai bersembunyi sehingga aku jarang ditemukan. Ketika giliran aku bersembunyi aku segera berlari ke belakang rumah yang agak gelap. Kebetulan di situ ada lemari yang baru setengah jadi. Posisinya tIrak terlalu rapat ke dinding. Diantara celah itulah aku bersembunyi. Rupanya Ira mengikutiku mencari persembunyian. Ketika aku menyelip diantara lemari dengan dinding dia memaksa ikut pula bersembunyi disitu. Celahnya tIrak begitu besar, tetapi untuk dua anak sekecil kami masih bisa muat, tapi ya harus berdiri berhimpitan. Ira memaksa bersembunyi bersamaku, sehingga badan kami berhimpitan di sela-sela lemari itu. Dia membelakangiku sehingga aku seperti memeluk Ira dari belakang. Pantatnya yang agak tonggeng menekan bagian kemaluanku. Kami berusaha tIrak menimbulkan suara sehingga berdiri mematung. Namun penisku yang tertekan pantat Ira rupanya memberi rangsangan. Tanpa aku sengaja, penisku jadi menegang.

“Apaan sih ini keras-keras,” kata Ira merasa risi, karena penisku menekan pantatnya.

“Jangan berisik nanti ketauan,” kataku.

Ira akhirnya diam, dan aku merasakan kenikmatan menjalar ke seluruh tubuhku.

Mungkin karena naluri, aku memeluk Ira lebih rapat. Padahal pada waktu itu aku belum pernah merasakan nafsu kepada perempuan. Namun karena dorongan naluri saja mungkin maka aku memeluk Ira lebih rapat, agar kemaluanku lebih tertekan. Ira diam saja.

Mungkin sekitar 5 menit sampai terdengar Putra berteriak menyerah baru kami keluar dari persembunyian. Berikutnya aku kembali sembunyi di tempat tadi. Ternyata Ira kembali mengikutiku. Posisinya sama lagi seperti tadi. Aku kembali memeluk Ira rapat-rapat, karena rasanya nikmat sekali penisku tertekan pantat Ira.

Aku tIrak ingat benar asal muasalnya, tetapi ketika tanganku memeluk, aku menyentuh dada Ira. Ada setumpuk daging empuk. Kemaluanku makin mengeras dan aku gesek-gesekkan. Ira rupanya risih karena tanganku menyentuh teteknya yang baru tumbuh dan penisku menekan-menekan pantatnya. Tanganku ditepisnya dari wilayah dada dan dia kelihatannya tIrak suka aku pegang tetek kecilnya. Kuingat betul waktu itu Ira hanya mengenakan kaus oblong dan seperti singlet dilapisan dalamnya. Aku lalu mengingatkan Ira agar tIrak berisik. Dia kemudian menurut dan diam, tapi tanganku berusaha disingkirkannya dari susu kecilnya. Tapi aku suka memegang susu kecilnya rasanya kok enak, empuk-empuk gitulah. Dia lalu aku ancam, kalau tanganku tIrak boleh memegang dadanya dia akan kutinggal bersembunyi di tempat lain. Ira yang penakut akhirnya menahan agar aku tIrak pergi. Dia akhirnya membiarkan tanganku meremas-remas teteknya. “Jangan keras-keras mas, sakit,” katanya.

Aku meremasnya pelan=pelan sambil menikmati keempukan tetek kecilnya.

Lama-lama aku bosan meremas dadanya dari luar. Aku ingin tahu bagaimana sesungguhnya bentuk teteknya. Aku berusaha memasukkan tanganku dari bawah. Belum kesampaian maksudku, Ira sudah mencegah. Aku kembali mengancam akan meninggalkannya. Dia yang penakut akhirnya menyerah dan membiarkan aku menjulurkan tanganku dari bawah kausnya.

Ketika aku jamah masih terasa ada penghalang kaus singletnya. Aku lalu menyuruh Ira untuk mengeluarkan kaus singletnya. Ira menuruti dan aku segera menggapai buah dada kecil. Waktu itu kurasa lucu sekali, ada daging empuk nyembul sepasang dan ujungnya agak mengeras kecil. Ira diam saja kuremas-remas, dia hanya mengingatkanku agar jangan terlalu keras meremasnya.

Kepala Ira kemudian malah disandarkan ke bahuku. Aku heran, dia bernafas seperti kecapaian habis lari-lari. Aku waktu itu sungguh tIrak mengerti.

Setelah puas, aku mengakhiri meremas-remas dada Ira. Kami pun lalu kembali berkumpul dengan anak-anak lainnya. Malamnya aku tIrak bisa tidur, memikirkan perasaan nikmat meremas tetek si Ira. Timbul di pikiranku untuk lain waktu melihat bentuknya.

Bandar Judi Online Terpercaya 

Kesempatan itu akhirnya datang ketika suatu hari aku bersama Ira mencari kayu bakar di hutan. Hutan kecil letaknya agak jauh di belakang rumahku. Kami jalan berdua melintasi sawah yang habis dipanen. Di hutan , yang sebetulnya bukan hutan lebat, kami mengumpulkan ranting-ranting kering. Setelah cukup banyak dan diikat agar mudah membawanya kami pun istirahat. Di situ kebetulan ada pohon seri. Kami mengambil buah-buah seri yang sudah merah dan segera melahapnya. Lumayan juga untuk mengatasi haus. Di bawah pohon seri itu cukup bersih karena tIrak ada rumput. Tanahnya seingatku ditutupi oleh guguran daun kering, sehingga kami bisa istirahat duduk di bawah kerindangannya.

Aku teringat oleh keinginanku melihat dada Ira. Keinginan itu aku sampaikan ke Ira, tanpa basa-basi. Maklumlah anak-anak tIrak mengerti soal merayu dan basa basi. Ira serta merta menolak keinginanku sambil menutup kedua tangannya ke dadanya. Ah sialan pikirku, bertingkah amat si Ira. Aku lalu mengeluarkan jurus ancaman. Kalau dia tIrak mau memperlihatkan teteknya maka aku tIrak mau menemaninya lagi mencari kayu bakar. Kayu bakar memang hanya ada dihutan ini. Kami warga desa umumnya memasak dengan kayu bakar, sehingga jika Ira tIrak mencari kayu bakar dia akan dimarahi ibunya.

“Ya udah, tapi jangan lama-lama ya aku malu, tau,” katanya yang kuingat waktu itu.

Ira lalu kusuruh membuka atasannya.

Dia membuka atasannya, tapi menutup dadanya dengan baju yang sudah terbuka. Aku tentu saja protes karena tIrak bisa melihat. Dibukanya sebentar lalu ditutup lagi. Aku kurang puas dengan melihat sepintas lalu. Aku mau melihatnya sepuas-puasnya.. Kemaluan ku sudah mengeras dari tadi. Setiap aku mengingat dada Ira aku selalu begini.

Ira akhirnya membiarkan aku melihat sepuasnya. Aku bahkan kemudian meraba dan menekan-nekan dada montok tapi masih kecil. Kulihat bentuknya lucu dengan ujung lancip berwarna agak gelap. Puting susunya kelihatannya masih sama besarnya dengan punyaku. “Pelan-pelan mas, sakit kalu diremas kuat-kuat.

Aku meremas-remas sepuasku dan memperhatikan tetek kecil Ira dari depan. Tiba-tiba Ira memelukku dari depan. Aku tIrak tahu kenapa dia jadi begitu. Aku protes karena jadi susah melihat dan memegang teteknya, tapi Ira malah makin erat memelukku. Penisku jadi tertekan perutnya, sehingga rasanya jadi makin keras aja.

Ira kubaringkan dikakiku pada posisi bersila. Dia melemas dan mengikuti kemauanku. Mungkin karena tIrak sengaja roknya terangkat agak tinggi. Aku lalu menyingkap roknya. Tapi tangan Ira segera mencegah dan menurunkan kembali roknya.

Aku waktu itu minta agar Ira memperbolehkan aku melihat sebentar saja. Mungkin karena dia sudah agak terangsang atau karena takut tIrak aku temani cari kayu bakar akhirnya aku boleh menyingkap roknya.

Ira mengenakan celana dalam dari katun yang agak longgar, sehingga sebagian kemaluannya terlihat dari samping. Ini membuatku penasaran untuk sekalian melihat kemaluannya. Tanpa bilang apa apa aku berusaha menguak bagian samping celananya untuk melihat bentuk kemaluan Ira. Ira terkejut dan tangaku dipegangnya. Aku bilang aku ingin liat sebentar saja. Agak lama akhirnya dia baru melepas tanganku. Aku menguak celana dalamnya . kelihatan belahan memeknya dengan benjolan kemaluan. Aku ingat waktu itu Ira belum memiliki jembut,ajdi masih pelontos. Diantara belahan itu seperti ada daging tumbuh menyembul. Aku makin penasaran sehingga ingin menguak belahan memeknya. Namun karena celah celana dalamnya tIrak begitu besar jadi agak susah melihat celah memek Ira.

Aku kemudian menurunkan celana dalamnya. Meski Ira berusaha menahannya, tetapi akhirnya aku berhasil melepas celana dalamnya.

Setelah terlepas aku duduk diantara kedua pahanya yang dikangkangkan. Aku puas melihat belahan memek Ira yang warnanya memerah. Sembulan daging yang muncul diantara memek Ira tadi rupanya adalah bibir memeknya. Aku baru tau kalau memek perempuan itu adanya dibagian bawah. Tadinya aku kira berada di depan seperti kemaluan laki-laki. Bentuk memek perempuan lucu banget, belahannya terus menyambung sampai ke pantat. Aku lihat dengan melebarkan lipatan memeknya ada lubang kecil. Aku kira disitulah lubang kencing perempuan.

Ira protes ketika memeknya aku sibak-sibak, sakit katanya.

Setelah puas aku mengakhiri permainan itu dan kami kembali pulang menggendong kayu bakar. Ira menjadi patner tetapku mencari kayu bakar. Jika ada anak lain yang mau ikut kami larang. Sebabnya setiap kami mencari kayu bakar aku selalu membuka memek Ira. Rasanya kok menyenangkan melihat memeknya berkali-kali. Jadi setiap kali sudah melihat, rasanya seperti lupa jadi ingin lihat lagi keesokan harinya.

Aku terbiasa melihat memek Ira, dan Ira pun sudah tIrak lagi mencegah jika aku ingin melihat memeknya. Kami sudah bebas. Satu kali Ira protes karena dia belum pernah melihat kemaluanku. Aku waktu itu benar-benar malu, untuk menunjukkan kemaluanku ke Ira. Ira kemudian mengancam tIrak mau lagi membuka baju dan celananya kalau aku tIrak memperlihatkan burungku.

Aku akhirnya menyerah dan memelorotkan celanaku sebentar memperlihatkan burungku yang ngacung lalu buru-buru menutupnya lagi. Ira tentu saja protes. Akhirnya kami berdua sepakat untuk bersama sama membuka celana. Dengan hitungan 1,2,3 celana kami buka. Ira tertawa geli melihat burungku. Aku waktu itu sudah sunat, sehingga ada bentuk topi baja di ujung penisku. Mulanya aku tIrak mau burungku dipegang Ira, Tapi karena dia bilang tIrak adil. Akhirnya aku menyerah dan membiarkan dia memegang burungku. Burungku dipencet agak kuat. Aku kaget dan menarik tubuhku, karena sakit. Aku minta Ira memegangnya jangan ditekan kuat-kuat. Akhirnya Ira memegang agak lembut. Ada rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku.

Kuajari Ira agar menggengam penisku dengan lembut. Dia menuruti dan aku merasa makin nikmat. Mungkin juga karena naluri aku menggenggam tangan Ira yang sedang menggenggam penisku dan melakukan gerakan mengocok. Padahal aku waktu kelas 6 SD belum tahu soal onani. Rasanya nikmat sekali dikocok tangan Ira. Dia kuminta melakukan terus sementara aku berusaha memegang teteknya lalu memeknya. Tiba-tiba knikmatan luar biasa menjalar kelseluruh tubuhku. Aku merasakan denyut-denyut nikmat dan Ira kuminta menghentikan kocokan. Diujung penisku keluar cairan bening kental, tetapi mungkin cuma 2 tetes. Aku pada waktu itu belum mengalami mimpi basah.

Agen Judi Online Terbaik 

Kami kemudian sering melakukan adegan seperti itu ketika mencari kayu bakar. Aku bahkan sudah membuat tempat khusus untuk kencan kami, yaitu ditengah semak dan di situ kami gelar lembaran tikar bekas dan dibawahnya dilapisi daun-daun kering. Tempatnya agak jauh ke dalam hutan.

Suatu kali aku teringat anjing melakukan hubungan kelamin, ketika kami sedang bercumbu. Tapi aku takut memasukkan penisku ke dalam lubang memek Ira, karena takut tIrak bisa lepas seperti anjing yang sering aku lihat. Aku hanya ingin menempelkan ujung penisku ke lubang memek Ira . Ketika kucoba pertama kali rasanya lebih nikmat. Aku menggeser-geser penisku di memek Ira sampai aku puas.

Percumbuan kami terus mengalami kemajuan, sampai akhirnya aku mencoba menutup lubang memek Ira dengan kepala penisku. Berkali-kali kepala penisku meleset, seperti tIrak bisa ditempatkan di memeknya. Aku pun berkali-kali berusaha , sampai akhirnya dengan menguak belahan memek Ira kepala penisku bisa menutup lubang memek Ira. Aku tekan-tekan, rasanya nikmat sekali, semakin aku tekan rasanya semakin nikmat. Sementara itu Ira protes karena dia katanya merasa sakit dan perih. Tapi aku yang dikuasai nafsu tIrak perduli, sampai aku mencapai kepuasan.

Acara mengocok penisku dengan tangan sekarang sudah lagi tIrak dilakukan. Aku selalu berusaha menutup kepala penisku ke belahan memek Ira. Aku mendapat akal agar mudah menutup kepala penisku di lubangnya memek Ira maka kepala penisku kulumuri ludah. Dengan begitu rasanya lebih mudah bagiku menempatkan kepala penisku sehingga tIrak kepeleset kemana-mana. Aku merasa sangat nikmat dan mungkin karena rasa nikmat itu aku menekan penisku makin keras. Aku tIrak ingat akan anjing yang kelaminnya tIrak bisa lepas sehabis kawin. Rasa nikmat itu membuatku menekan keras dan memaju mundurkan. Rasanya waktu itu aku bisa maju mundur sedikit-sedikit di memek Ira sampai aku mencapai kepuasan.

Sudah berapa kali aku dan Ira melakukan posisi seperti itu sampai akhirnya Ira tIrak terlalu merasa sakit lagi. Anehnya Penisku bisa lebih mudah menancap di memek Ira meski hanya kepalanya saja. Memek Ira jika aku tekan-tekan lama-lama seperti mengeluarkan lendir sehingga jadi licin.

Itulah sebabnya suatu kali aku tIrak sengaja menekan terlalu keras ketika melakukan maju mundur sehingga penisku kejeblos ke dalam memek Ira. Ira menjerit dan dia menangis kesakitan. Aku pun terkejut, karena merasa penisku tenggelam di memek Ira. Tapi kok rasanya lebih nikmat. Tiba-tiba aku ingat soal anjing yang penisnya lengket. Buru-buru aku cabut. Ternyata bisa. Kulihat penisku berdarah, meski tIrak banyak. Kuperhatikan memek Ira tIrak ada darah meleleh. Aku lalu berpikir mungkin penisku lecet sehingga berdarah. Aku menyekanya dengan lap handuk yang selalu aku bawa untuk menyeka keringat. Kecermati penisku tIrak terluka dan tIrak ada rasa sakit. Sementara Ira mengeluh bahwa memeknya terasa perih.

Aku menduga mungkin memek Ira yang lecet karena aku terlalu dalam tadi membenamkan penisku. Dia mengambil sapu tangan handuknya dan melap celah memeknya. Terlihat disitu ada sedikit warna merah muda.

Aku kali itu mengakhiri permainan sebelum aku mencapai kepuasan. Aku terpaksa membopong kayu bakar Ira, karena katanya dia agak sakit kalau berjalan. Jalannya pada awalnya agak aneh, tetapi lama-kelamaan jadi normal.

Lebih dari seminggu aku tIrak mengulangi adegan menancapkan penisku, meskipun aku punya keinginan kuat. Ira beralasan memeknya perih.

Mungkin 10 hari kemudian akhirnya Ira mau kembali melakukan adegan itu. Penisku agak mudah dimasukkan ke memek Ira, meski Ira mengernyit masih agak sakit katanya. Tapi aku merasa kenikmatan luar biasa ketika penisku terasa dicengkam oleh memek Ira. Aku melakukan gerakan maju mundur berkali-kali sampai akhirnya puas. Penisku sampai melemah di dalam memek Ira.

Setelah sekitar 5 kali permainan pada hari-hari berikutnya akhirnya aku lebih mudah memasukkan penisku ke memek Ira. Ternyata penisku lebih nikmat jika dijepit memek Ira daripada hanya digenggam-gengam.

Aku jadi terbiasa melakukan persetubuhan dengan Ira dan akhirnya menjadi kecanduan. Ira pun tampaknya sudah mulai menikmati persetubuhan karena pantatnya bergoyang-goyang ketika aku tusuk dengan penisku. Kami biasanya melakukan sampai 2 ronde di dalam hutan. Bahkan malam-malam kami melakukan lagi di bale-bale belakang rumah yang gelap.

Kami merahasiakan hubungan kami itu, meskipun aku rasanya ingin menceritakan pengalamanku yang mengasyikkan kepada teman-temanku. Tapi aku takut ketahuan, karena teman-temanku bisa saja tIrak menjaga rahasia itu.

Agen Judi Online Uang Asli 

Sekitar setahun kemudian keluarga Ira pindah ke kota, sehingga aku kehilangan patner. Tetapi aku bisa membujuk teman cewekku yang lain untuk melakukan hubungan itu. Rita yang badannya lebih besar dari Ira berhasil aku setubuhi. Dia mulanya merasa sakit, tapi lama kelamaan dia juga bisa menikmati seperti halnya Ira.

Dari pelajaran biologi aku mengetahui kemudian bahwa jika sperma masuk ke dalam memek perempuan bisa menyebabkan kahamilan, aku kemudian membatasi tIrak melepas spermaku, ketika suatu kali aku mulai memiliki sperma.

Ada sekitar 3 cewek yang sudah kusetubuhi di kampungku sampai aku akhirnya meneruskan sekolah di kota meneruskan SMA.

Share: