Cerita Seks Batang dan Buah Pelir Tidak luput dari jilatannya

Cerita Seks Batang dan Buah Pelir Tidak luput dari jilatannya

Cerita Sexsex Puas - Kali ini adalah kisah dua orang sahabat sejati, Halim dan Revan Cornellus, yang sama-sama kuliah disebuah Universitas terkenal di Jakarta. Dua orang sahabat yang berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Arif, pemuda berkulit putih dengan potongan tubuh pendek agak gemuk.

Pemuda berusia 20 tahun ini adalah anak seorang janda kaya. Ibunya, Tante Merisa adalah seorang pengusaha garment yang sukses. Ayahnya Tuan Subroto, sudah meninggal setahun lalu akibat kecelakaan lalu lintas.

Sedangkan Revan, pemuda berkulit hitam dan berambut keriting, dengan bentuk tubuh yang atletis, berasal dari Indonesia bagian Timur yang merantau ke Jakarta. Kedua orang tuanya adalah petani sederhana dikampungnya. Maka tak heran jika pemuda berusia 23 tahun ini harus berfikir keras untuk bisa melanjutkan kuliahnya di Jakarta yang serba mahal. Apalagi Revan hanya mengandalkan kiriman orang tuanya dari kampung yang tidak seberapa dan kadang-kadang terlambat. Untungnya Arif sahabatnya, tak segan-segan membantu jika Revan lagi kesulitan uang.


Meskipun perbedaan diantara mereka cukup jauh, terutama dalam hal ekonomi, tetapi hal itu tak mengurangi keakraban mereka. Arif yang berasal dari kalangan elite tak pernah memandang rendah terhadap Revan yang berasal dari keluarga miskin. Arif sering mengajak Revan untuk main kerumah mewahnya yang terletak dilingkungan elite. Persahabatan mereka terus terjalin, meski Arif dan Revan sama-sama pernah menaruh hati pada seorang gadis, Poppy namanya. Walau akhirnya Poppy lebih memilih Arif, Revan cukup tahu diri. Dia dengan ikhlas dan berlapang dada menerimanya.

Dalam persahabatan mereka, banyak suka dan duka mereka lewati. Seperti suatu ketika Arif mau dipukul seseorang yang juga naksir sama pacarnya Poppy, Revan dengan gagah berani membantunya. Revan yang memiliki keberanian dan ilmu bela diri yang dapat diandalkan dengan mudah mengusir orang itu. Membuat orang itu kapok dan tak berani lagi mengganggu Arif.

Sore itu Revan sedang tidur-tiduran di kamar kostnya yang sempit dan pengap, seorang temannya datang mengabarkan, kalau Arif mengalami kecelakaan. Mobilnya menabrak trotoar, bagian depan mobilnya ringsek dan kondisi Arif sendiri cukup parah, terutama kedua kakinya yang terbentur stir mobil. Sebagai sahabat, Revan bersama beberapa temannya segera mendatangi tempat kejadian dan membawa Arif Arif kerumah sakit, sementara temannya membawa mobil Arif ke bengkel.

Karena luka yang dialami Arif cukup parah maka atas saran dokter, Arif harus menjalani rawat inap. Revanpun segera menghubungi Tante Merisa, ibunya Arif, kalau anaknya harus diopname. Berhubung Tante Merisa masih berada diluar kota untuk urusan bisnisnya, maka Tante Merisa meminta tolong Revan supaya menjaga Arif dirumah sakit sebelum dia datang. Dia akan mengirimkan sejumlah uang ke ATM Arif untuk biaya selama perawatan.

Setelah tiga hari berada di UGD, Arif dipindahkan ke kamar. Maunya Revan mencarikan Arif kamar VIP, tetapi karena sudah penuh terpaksa Arif mencarikan kamar kelas satu yang ditempati oleh dua orang. Di kamar rumah sakit itu, Arif harus dirawat sekamar dengan seorang Pak Putra yang juga mengalami kecelakaan. Menurut Mbak Jesika, istrinya, Mas Putra menabrak sebuah mobil karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Dan yang membuat Mbak Jesika kesal adalah saat kecelakaan, didalam mobil Mas Putra sedang bersama seorang gadis panggilan.

Tak terasa sudah tiga hari Revan menunggu Arif sahabatnya yang sedang terbaring sakit di kamar itu. Dan persahabatannya dengan Mbak Jesika semakin akrab. Tak jarang Mbak Jesika membikin segelas kopi untuk Revan, begitupun Revan sesekali memijit tubuh Mbak Jesika kalau dia lagi pegal-pegal.

Dihari yang keempat Revan merasakan matanya ngantuk sekali karena sudah tiga hari dia tidur baru menjelang dini hari. Diapun permisi sama Mbak Jesika untuk pergi tidur. Revan tidur dilantai beralaskan tikar. Tak lama berselang Mbak Jesika menyusul tidur, sekitar dua meter dari Revan.

Disaat tengah malam, disaat semua penghuni kamar sudah tertidur pulas, Revan terbangun. Samar-samar dia mendengar desahan-desahan yang berasal dari arah Mbak Jesika tidur. Revan memicingkan matanya, mengintip ke arah suara desahan itu. Revan terkesiap melihat pemandangan disebelahnya. Dimana Mbak Jesika yang tidur terlentang, dengan gaun tidur yang tersingkap ke atas, memperlihatkan pahanya yang putih mulus, sedang menyusupkan tangannya ke balik celana dalamnya dan meraba-raba vaginanya sendiri.

Sesaat kemudian Mbak Jesika melepaskan celana dalamnya, membuat Revan semakin terkesima melihat bentuk vagina Mbak Jesika yang indah, dihiasi bulu-bulu tipis. Revan merasakan nafsu birahi mulai bangkit, batang kemaluannya mengeras. Revan memiringkan tidurnya agar dapat melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan Mbak Jesika selanjutnya.

Detik-detik selanjutnya, Mbak Jesika kembali melanjutkan aktivitasnya. Tangannya meraba-raba bibir vaginanya yang merah merekah, sambil mulutnya tak berhenti mendesah. Pemandangan selanjutnya semakin membuat perasaan Revan tak karuan. Dimana, Mbak Jesika mencucuk-cucuk vaginanya sendiri dengan irama yang semakin lama semakin cepat.


“Akkhh.. oohh.. oughhtt.. ouhh.. akhh..” desahan dan rintihan yang keluar dari mulut Mbak Jesika semakin keras, sampai suatu saat Revan melihat tubuh Mbak Jesika terhentak-hentak, pantatnya terangkat dan tubuhnya mengejang beberapa saat untuk kemudian terkulai lemas dan tertidur kembali. Rupanya Mbak Jesika sudah mencapai orgasme, pikir Revan dalam hati.

Revan yang sedari tadi mengintip tak dapat membendung nafsu birahinya. Sesaat kemudian dia bangkit dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi yang ada disebelah kiri kamar. di kamar mandi Revan menurunkan celananya dan mengocok-ngocok batang kemaluannya sendiri.

Saat Revan tengah asyik mempermainkan kemaluannya sendiri, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Revan terkejut bukan main melihat Mbak Jesika yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan ditubuhnya, sudah berdiri dipintu kamar mandi yang terbuka. Saking terkejutnya Revan tak sempat berbuat apa-apa. Tangannya masih menggenggam batang kemaluannya yang telah berdiri tegak. Apalagi Mbak Jesika memandang ke arah selangkangannya dengan mata melotot.

“Ma.. maaf.. Mbak.. sa.. ssa.. yaa” suara Revan terbata-bata saking terkejutnya, mukanya bersemu merah menahan malu karena dipergoki Mbak Jesika sedang beronani.
“Nggak.. apa-apa.. aku yang salah,” sahut Mbak Jesika pelan, membuat Revan merasa sedikit tenang.
“Lanjutin aja Van,” imbuh Mbak Jesika sambil tersenyum.


Dalam hatinya, Revan menduga Mbak Jesika akan segera keluar dari kamar mandi. Tapi dugaannya meleset seratus persen. Mbak Jesika bukannya keluar dari kamar mandi. Sambil menutup pintu kamar mandi dan menguncinya dari dalam, Mbak Jesika melepaskan handuk yang melilit ditubuhnya, kemudian berjalan ke arah Revan yang masih bengong tak percaya. Dengan tubuh yang telah telanjang bulat Mbak Jesika berdiri tepat dihadapan Revan.

Tanpa memperdulikan Revan yang masih terbengong-bengong, Mbak Jesika langsung memeluk tubuh pemuda itu.

“Ohh.. Van.. Mbak.. kesepian.. tolong puasin Mbak Van,” pinta Mbak Jesika sambil membuka mulutnya dan dengan rakusnya dia

Menyambar bibir Revan dan langsung melumatnya, sambil tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus batang kemaluan Revan yang besar panjang dan berwarna hitam mengkilap. Revan yang tengah dirasuki nafsu birahi membalas lumatan mulut Mbak Jesika dengan pagutan yang tak kalah hebatnya.


Perlahan Mbak Jesika menurunkan jilatannya keleher Revan. Jilatan yang membuat Revan merinding, dan mendongkrak saraf-saraf birahinya. Selanjutnya kecupan dan jilatan Mbak Jesika merambat turun kedada Revan.

“Oohh.. Mbak.. eenaakk.. akhh.. sstt..” erang Revan saat Mbak Jesika mengecupi buah dadanya dan menjilati puting susunya. Mulut Mbak Jesika membuka dan mengatup mengecupi dada Revan yang bidang.

Setelah puas mengecupi dada Revan, Mbak Jesika kemudian berlutut dilantai kamar mandi. Wajahnya menghadap keselangkangan Revan. Mbak Jesika mendekatkan wajahnya keperut Revan. Beberapa saat lidah Mbak Jesika menari-nari diatas kulit
perut Revan, kemudian turun kebatang kemaluan Revan.


Batang kemaluan Revan yang telah berdiri tegak mulai dijilatinya. Mbak Jesika menusuk-nusuk lubang kencing Revan dengan lidahnya. Membuat lubang kencing Revan memerah. Revan mendesah saat lidah Mbak Jesika menyentuh saraf-saraf peka pada lubang kencingnya. Desahan yang membuat Mbak Jesika semakin bersemangat meningkatkan serangan birahinya. Dengan buasnya Mbak Jesika menjilati, menyedot dan mengulum batang kemaluan Revan yang mengkilap dengan urat-urat kasar disekelilingnya. Buah pelir Revan tak luput dari jilatannya.

“Oohh.. Mbakk.. nikk.. matt.. terus.. isseepp.. truuss.. Mbak,” desah Revan.

Gelombang nikmat yang datangnya bertubi-tubi, membuat Revan merintih berusaha menahannya. Perlakuan Mbak Jesika pada batang kemaluannya membuatnya serasa melayang kesorga kenikmatan. Dengan penuh nafsu, Revan mengamati mulut Mbak Jesika yang sedang menjilati dan mengulum kemaluannya, sambil mengelus-elus rambut istri Mas Putra itu.

Mbak Jesika semakin ganas menjilati dan sesekali menggigit batang kemaluan Revan ketika dia merasakan batang kemaluan itu semakin mengeras dan berkedut-kedut.

“Oohh.. akhh.. Mbaakk.. truuss.. nikk.. matt.. enak..” racau Revan tak karuan.


Dan saat merasakan orgasmenya akan segera tiba, Revan menjambak rambut Mbak Jesika dan membenamkan kepala wanita itu diselangkangannya, sambil mendorong pantatnya maju mundur melawan gerakkan kepala Mbak Jesika.

“Akhh.. Mbak.. ak.. uu.. mauu.. ke.. luarr.. oohh,” erang Revan keras.

Sedetik kemudian sperma Revan menyemprot dan tumpah didalam mulut Mbak Jesika. Setiap semprotan spermanya ditandai dengan anggukan-anggukan batang kemaluannya. Tanpa rasa jijik sedikitpun Mbak Jesika menelan seluruh sperma yang keluar dari kemaluan Revan. Dan sambil tersenyum ke arah Revan, Mbak Jesika menjilati sisa-sisa sperma yang masih blepotan dibatang kemaluan Revan.
Share:

4 komentar:

  1. Promosi sebentar kami ingin menawarkan permainan yang tidak kalah sama yang lain dan merupakan terbaik serta terpercaya no 1 di seluruh indonesia. Dengan 1 user saja sudah bisa bermain di semua game yang ada di www.54indo.com dengan Depo 10.000. Hubungi kami segera WA +855-8160-2865

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Mau menang banyak dengan modal sedikit..
    Ayo gabung di Agen Judi Online ESIABET,me
    Dan dapatkan Hadiah utama sebesar Rp.2.000.000

    Promo Bonus Menarik Dari ESIABET
    - BONUS MEMBER BARU 20%
    - BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
    - BONUS NEXT DEPOSIT 5%
    - BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
    - BONUS REFERRAL 5%

    NB: Menang berapapun anda pasti kami bayar !!!

    Untuk Info Pendaftaran :
    🌐 WEB : WWW . ESIABET . ME
    ☎ WA : 85569988390
    📱 LINE : ESIABET77
    📱 INSTAGRAM : BANDARESIABET303

    BalasHapus
  4. ????E S I A B E T????
    Link Pendaftaran ?? www.esiabet,me
    Cari Situs Casino Online Teraman & Terpercaya Di Indonesia??
    Dan dapatkan Hadiah utama sebesar Rp 2.000.000

    Dapatkan juga bonus special :
    - BONUS MEMBER BARU 20%
    - BONUS CASHBACK MINGGUAN 5% - 10%
    - BONUS NEXT DEPOSIT 5%
    - BONUS ROLLINGAN POKER 0.5%
    - BONUS REFERRAL 5%

    ? Minimal Deposit ?? 25.000
    ? Minimal Withdraw ?? 25.000

    NB: 100% kami akan membayar kemenangan anda secara penuh dan lunas.

    ??????????????????
    *KONTAK KAMI
    ?Whatapps: +85569988390
    ??FB : MAFIA BOLA
    ??IG = BANDARESIABET303

    LINK PENDAFTARAN
    www,esiabet,me

    BalasHapus

333
333
333