Cerita Seks Kudapat Janda Anak Satu

Cerita Sexsex Puas - Aku saat itu masih tinggal di kota Klaten, dan masih SMA kelas satu. Aku mempunyai tetangga yang cukup baik dan cukup dekat dengan keluargaku pula. Sering aku main ke tempat tetanggaku yang kebetulan seorang dokter itu karena dia mempunyai anak yang masih kecil dan sering kuajak main-main kalau aku sedang suntuk menghadapi hari-hari yang panas di Klaten.

Agen Judi Online 

Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 22 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK. Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar. Suami tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Saat itu kujumpai anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya membereskan mainannya karena biasanya Tante Riska (nama istri dokter itu) mengepel lantai setelah anaknya pergi dan menjemput anaknya setelah jam 10:00 pagi.

Tanpa sengaja saat aku merapikan mainan anaknya, aku menemukan video XX, tentu saja aku kaget campur malu, karena kebetulan Tante Riska juga ada disitu dan aku memang masih belum nonton gituan.

Sambil deg-degan aku bilang, “Tante ini video apaan..? keliatannya nggak baek di liat sama anak kecil”.

“Ah kamu Ren.. anak kecil kan belum bisa nyetel video.. bilang saja kamu pingin liat,” jawabnya walaupun aku sering menunggu di rumahnya sementara dia mengantar anaknya ke TK tapi lumayan juga aku deg-degan akibat itu.

“Ren, Tante ngantar Adhe dulu ya.. tolong jaga rumah bentar,” katanya sambil lalu.

Nggak kebayang deh, di ruang keluarganya ada video nganggur, dengan sedikit deg-degan aku mencoba menyetel kaset itu. Rasanya panas dingin deh.

Sial, tiba-tiba Tante Riska pulang, dan masuk lewat pintu belakang, ketahuan deh.

“Ren kamu lagi nonton RCTI? rasanya RCTI belum pernah nayangin film gituan?” tanyanya.

Bagai kesambar petir aku kaget, rasanya lututku tidak mau kompromi alias ndeprok.

“Ren.. kalau kamu mau nonton bilang dong, jangan di situ, di kamar Tante aja kan nggak enak kalau ada tetangga tahu kamu kayak gituan..”

“Iya Tante..” jawabku gemetar.

Kukeluarkan kaset itu, terus kupindahkan video ke kamar Tante Riska. Aku biasa bermain di kamar Tante Riska dengan anaknya yang masih TK itu. Begitu serius aku melihat film, tapi Tante Riska malah tertawa, “Ren.. Ren.. kamu kok culun banget padahal kamu udah SMA.. kamu udah pernah liat film kayak gitu?” tanya Tante Riska.

“Belum Tante,” jawabku.

“Sudah pernah pacaran?” tanya dia lagi.

“Belum Tante,” jawabku lagi.

“Wah kamu masih super bujang dong Ren..” kata Tante Riska sambil menutup pintu kamar.

“Sorry ya Ren, Tante mau ganti baju dulu,” kata Tante Riska lagi.

Wah saat itu aku tambah deg-degan, soalnya di kamar cuma aku dan dia! Tiba-tiba dari belakang Tante Riska memegang pinggangku (saat itu aku duduk di pinggir ranjang). Wah Tante Riska cuma memakai BH dan CD!

Tan.. te..? kataku.

“Kamu mulai gagap, kenapa Ren.. biasanya kamu khan suka ndongeng Adhe,” tanya Tante Riska sambil meraba tubuhku.

Rasanya aku seperti tersetrum tegangan tinggi 20 KV. Aku tidak bisa berkata apa-apa.

Agen Judi Poker Online Terbaik 

“Tante.. Tante..?” kataku.

“Apa Ren..?” jawabnya dengan halus.

“Ren kamu pernah onani?” tanya Tante Riska.

“Belum.. Tante.. cuma mimpi basah aja..” jawabku sambil gemetaran.

“Boleh Tante buka celanamu..” tanya Tante Riska sambil mulai membuka ritsluiting celanaku. Kemudian Tante Riska langsung memegang jimatku. Aduh kontan saja aku kaget, namun rasa yang aneh menyelimutiku.

Tante Riska dari belakangku mencium punggungku dan meremas kejantananku sambil sepertinya merangsang dirinya sendiri.

“Ren.. Om kan sering dinas luar.. sebenarnya Tante kesepian Ren,” katanya.

“I.. Iya Tante..” jawabku sambil merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan.

“Ren.. Tante punya sesuatu.. kamu tiduran dulu ya..” kata Tante Riska mesra.

“Iya Tante..” jawabku sambil menuruti perintahnya.

Tanpa kusadari, aku merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti diriku, rasa hangat tersebut berasal dari kejantananku yang diremas-remas dengan sangat halus. Kubuka mataku, ternyata Tante Riska telah membenamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. Sambil menjerit lirih Tante Riska mengurut batang kemaluanku dengan miliknya.

Wajah Tante Riska mulai kelihatan merah tertahan. Sedetik kemudian kurasakan getaran yang aneh dan mengurut lebih keras batang nikmatku.

“Tante.. Ren rasanya ingin pipis..” kataku pada Tante Riska.

“Tahan Ren.. kamu nggak mungkin pipis..” jawabnya sambil terbata-bata.

Bandar Judi Online Terpercaya 

Akhirnya ada sesuatu yang memancar melalui batang kemaluanku.

“Ren kamu.. akh.. ah.. ah..” Tante Riska sambil terbata mendekap erat tubuhku.

Sekarang rasanya kejantananku tidak begitu merasakan pijatan yang lembut. Kemudian Tante Riska melepaskan batang kejantananku dari miliknya.

“Ren.. kamu baru pertama ya..” bisik Tante Riska sambil tersenyum.

“Ren cium memek Tante ya..” kata Tante Riska.

Aku cuma bisa mengiyakan sambil rasanya kepala ini bingung. Kuikuti perintahnya, kuciumi dan ia meraih tanganku ke payudaranya. Karena aku baru pertama kali nonton apalagi beginian aku agak grogi juga. Namun akhirnya aku agak terbiasa. “Ah.. ah.. Renn.. Renn.. akh..” sepertinya Tante Riska baru merasakan orgasme setelah aku duluan tadi. Kemudian ia memeluk erat diriku, keras sekali. “Tante.. Tante..” aku mencoba mencium Tante Riska yang cantik karena aku sudah tidak kuat lagi. Batang kemaluanku telah mengeras kembali. Kupeluk Tante Riska dengan keras dan kuremas payudaranya dengan kuat.

“Tante.. tolong Tante..” desahku dengan nafas tersengal-sengal. “Ren.. kamu.. ka.. kamu suka..?” tanyanya sambil nafasnya mulai memburu lagi.

“Iya Tante..” balasku mesra.

Kemudian Tante Riska mendudukiku lagi. Karena tahu saya belum berpengalaman, maka dengan dengan dia berada di atasku, dia bisa mengontrol dirinya cuma mungkin agak capek. Kelihatan peluhnya mulai membanjiri tubuhnya, membuat aroma yang begitu khas yang membuatku bertambah hanyut.

Sepertinya aku saat ini pemenangnya, karena aku merasakan getaran yang lebat dengan denyutan yang sangat sensasional. Air tubuhnya membasahi sekitar kejantananku.

“Ren kamu sekarang di atas yah.. Tante capek..” kata Tante Riska sambil memeluk keras tidak mau lepas dari tubuhku. Kugulingkan pelan sambil kupagut bibirnya dalam-dalam karena aku hampir sampai dan tak ingin aku harus mulai dari awal lagi.

Dengan style konvensional (karena yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Riska. Rasanya seperti patah pinggangku (karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang menyelimuti diriku. Tante Riska sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante Riska makin kuat.

Agen Judi Online Terbaik 

“Tante.. Tante.. ugh.. ” aku memaggut bibir Tante Riska.

“Ren..” jawabnya mesra.

“Akh.. oh.. oh..” dan makin kupagut bibir Tante Riska.

“Ihh.. ii.. ahh..” hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Riska.

Ternyata kami mendapat orgasme bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut bibirnya.

“Tante.. maafkan Rendi.. Rendi nggak bisa ngontrol,” bisikku.

“Ren.. ini salah Tante.. Tante telah meregut perjakamu,” katanya sambil mendesah.

“Ren.. maafkan Tante, namun kamu jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu kamu membalas dendam pada yang lain,” bisiknya.

“Ren.. Tante nggak menjebakmu.. Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian..” balasnya sambil sesenggukan.

“Tante.. Rendi janji..” jawabku sambil memeluknya rapat.

Agen Judi Online Uang Asli 

Ternyata suaminya beberapa tahun kemudian serong karena dia terlalu jauh dari istri dan Tante Riska tidak mau dimadu, akhirnya mereka cerai. Aku pada saat itu telah selesai kuliah dan telah bekerja dan akhirnya aku memperistri Tante Riska walaupun umurku beda dengannya. Untung tak begitu jauh sehingga keluargaku menyetujui.

Dia istri yang baik, dia seperti itu karena sudah tahu suaminya mulai serong dan dia menginginkan suatu kesetiaan. Dia tahu saya menyayangi anaknya, dia ingin saya selalu mendampinginya. Saat ini Adhe sudah punya adik yang cantik seperti ibunya buah cintaku dengan ibunya.

Share: